Bab 26

525 36 1
                                    

"Kak.....kak"
Ucap Veranda yang sudah terbangun karena terkena pancaran sinar matahari dari jendela kamarnya. Veranda pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya, Ve masih merasa pegal pegal karena tidur sambil memeluk Shani. Setelah mencuci muka Veranda mendekat ke arah Melodi, terlihat raut muka kakaknya tampak kelelahan dan kurang tidur, Veranda yakin bahwa kakaknya ini tadi malam begadang untuk menjaga Shani.

"Kak, kak Mel bangun yuk udah pagi " ucap Veranda. Veranda memegang lengan Melodi untuk menggoyangkan badannya. " Ve kamu udah bangun" tanya Melodi. " Udah kak Mel, Ve ke luar dulu ya kak Mel, mau bangunin adek-adek yang lain, supaya siap-siap kan kita mau pulang " ucap Veranda

Veranda keluar dari kamar, Melodi melihat Shani yang masih tertidur dan Gracia pun sama. Melodi membangunkan Gracia terlebih dahulu. " Gege bangun dulu sayang" melodi membangunkan Gracia dengan mencium seluruh mukanya, merasa terusik Gracia menyingkirkan mukanya dari ciuman Melodi " ihh kak Mel jangan gangguin Gege dong kak" ucap Gracia. " Ya udah sekarang kamu bangun ya mandi dulu terus siap-siap sarapan di bawah " ucap Melodi. Gracia sudah membuka matanya tapi dia masih melamun sembari mengumpulkan nyawa untuk ke kamar mandi, sementara Melodi membangunkan Shani.

Melodi memegang badan adeknya sekedar untuk mengetahui suhu tubuhnya masih berasa dingin atau tidak. " Hmmm udah baikan nih kayaknya" ucap melodi, Shani yang merasa ada pergerakan di dekatnya membuka mata " kak Mel " ucap Shani dengan senyum tipisnya. " Ehh udah bangun dek, gimana kondisinya udah enakan " tanya melodi, shani menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan Melodi. "Adek mandi nya pakai air hangat, kak Mel siapin, tunggu disini sebentar" Melodi menyiapkan air mandi untuk Shani. Saat menoleh ke kiri Shani melihat Gracia sedang melamun.

" Ge.......ge......ge.......kok melamun sih nih anak " ucap Shani, Shani mendorong pelan badan Gracia

Shani yang kaget langsung meyangakankan protesnya " ihhh ci Shani kenapa sih, kan ge kaget " protes Gracia. " Ge kamu tuh yang kenapa, pagi pagi dah melamun aja " ucap shani. " Ya kan Gege lagi ngumpulin nyawa ci" ucap gre. " Udah sana mandi dulu " paksa Shani. " Iya Cici ini mau mandi " Gracia pun berdiri seketika dia merasakan lututnya perih. " Auhhh sakit banget " ucap Gracia memegang lututnya. Gracia dari kemarin tidak sadar dengan lututnya setelah jatuh di kebun teh kemarin karena dia memakai celana panjang.

" Kenapa ge "tanya Shani mendekati Gracia yang sudah terduduk

" Lutut ge kenapa sakit ya ci ? " Tanya Gracia

" Coba Cici lihat dulu" Shani menaikkan celana ge sampai lututnya kelihatan. Terlihatlah lutut Gracia dengan luka yang cukup lebar yang sudah mengering dan ada bagian yang lebam. " Nah kan luka, ini pasti pas jatuh ke kebun teh kemarin, ge tunggu disini dulu ya sayang Cici panggil kak Ve dulu" ucap Shani. " Iya ci, jangan lama lama ya ci, soalnya perih banget "

Shani bergegas mencari Ve ke luar, dia tak menemukan Veranda yang terlihat hanya Ayana yang lagi siap-siap untuk turun ke bawah. " Kak Ay " panggil Shani. " Kenapa dek ?" tanya Ayana. " Itu kak, ge kakinya luka, adek udah nyari kak Ve tapi gak ketemu, kak ay aja yang bantuin ngobatin ya kak" ucap Shani. " Kok bisa luka sih, ya udah ayok " tanya Ayana bergegas ke kamar Melodi.

Sesampai di kamar, Ayana melihat Gracia yang sedang terduduk di lantai memegang lututnya. " Mana coba kak Ay lihat dulu " ucap Ayana. Ayana melihat luka itu dan mengambil P3K dikamar nya. " Kok bisa luka sih dek" tanya ayana. " Kemarin Gracia jatuh di kebun teh kak, anaknya gak sadar ada luka pas jatuh Shani udah tanya ehh malah gak jawab apa-apa " jawab Shani. Shani dan Ayana membantu Gracia memindahkan nya duduk ke sofa.

Melodi yang sudah selesai menyiapkan air untuk Shani mandi kaget karena Ayana berada dikamarnya " ay disini sayang " tanya melodi. " Iya nih kak, adek kak Mel yang satu ini luka tuh lututnya, mana lukanya dari kemarin lagi, katanya gak ngerasa sakit kemarin ternyata lukanya udah kering gini " ucap ayana. " Ya ampun ge, ini luka kok bisa gak sadar sih sayang" ucap melodi. " Ge juga gak tau kak Mel" jawab Gracia.

Ayana mengambil kapas dan memberikan alkohol ke kapas itu, dia memberikan kode kepada melodi dan Shani untuk membantunya, karena dia tahu pasti Gracia akan sedikit memberontak " kak Mel bantuin pegangin kak" ucap Ayana pelan yang hanya mampu di dengar melodi dan Shani. Melodi langsung berpindah ke sebelah Gracia dan memeluknya begitu pun dengan Shani.

" Enggak usah dilihat kalau takut, sini peluk aja kak Mel " ucap melodi. " Kak ay jangan kuat-kuat ya kak" ucap Gracia. " Iya iya kamu kalau takut peluk Cici Shani aja ge ". Belum Ayana membersihkan lukanya Gracia sudah berteriak. " Hei hei kamu ya, kan belum di apa-apain ini ge " kaget Ayana mendengar Gracia sudah berteriak. " Heheh maaf kak, ge takut banget kak ay " ucap gre.

Ayana memberi kode ke melodi untuk memeluk Gracia lebih kuat, dan saat Gracia menundukkan kepalanya ke dada melodi di situlah Ayana membersihkan lukanya itu.

" Ahhh ampun.....ampun kak ay, udah udah kak, perih banget, ahhhhhhh" teriak Gracia yang mencoba memberontak di pelukan Melodi

" Tahan-tahan ini baru dibersihin sayang" ucap Ayana. Ayana membersihkan luka itu dengan lembut untuk mengurangi rasa sakit dari adeknya, tetapi rasanya sia-sia karena suara Gracia sekeras toa mesjid.

" Ahhhh udah....udah.... Kak ay, ge....aduh......ihhhh kenapa lama banget sih.....ahhh kak ay.....itu jangan itu sakit, aduh udah stop stop " Teriak Gracia kembali memberontak di pelukan Melodi. Tetapi melodi tak kalah kuat memeluk Gracia agar tidak memberontak. Ayana memberikan kapas itu dengan obat merah dan menempelkan nya ke luka Gracia agar tidak terjadi infeksi. Kembali ayana memberikan kode ke Shani dan Melodi. Kali ini agak sedikit lebih sakit karena menggunakan obat merah. "Ahhhhhh........Ampuuunnn Kak Ay, kalau kaya gini ge bisa meninggal kak ay, ihh udah, udah kak ay kenapa lama banget sih" teriak Gracia. Ayana sudah menutup lukanya menggunakan plaster.
" Kamu tuh ya ge kaya mau diapain aja tau gak suaranya itu, ampun Cici dengernya, sampai pengang loh ini kuping Cici " ucap Shani. " Cici mah gak ngerasain sakitnya gimana, coba deh " ucap Gracia kesal. " Itu mangkanya ditanya kemarin ada yang sakit, kamu geleng-geleng doang " kesal Shani. " Ya kan kemarin gak kerasa sakitnya ci" jawab ge

*
*
*
*
*

Dibawah Veranda yang lagi menyiapkan makanan mendengar suara teriakan dari kamarnya. Karena penasaran dia menyusul ke atas.

" Ini ada apa sih kok ribut banget " ucap Ve

" Coba aja tuh lihat kaki ge, luka gini pakai acara di diemin aja kak" ucap Ayana

" Ihh kak ay mana ada di diemin sih, kan ge udah bilang kalau lukanya gak kerasa " ucap Gracia. Veranda yang mendengar itu ikut menggeleng.
" terus tadi kenapa teriak-teriak" tanya Veranda. " Hahaha kalau itu mah suara bocil ini kak, belum di apa-apain udah teriak kaya mau diapain aja " ucap Shani. " Kak Ve tau gak sih rasanya sakit banget loh kak" keluh Gracia yang memanyunkan bibirnya. " Udah udah gak Usah manyun gitu, sekarang siap-siap kita makan ya, kan sekarang udah diobatin kan kakinya" tanya Veranda. " Udah kok Ve" jawab melodi. " Kalau gitu yok kita sarapan dibawah, ve udah nyiapin di bawah yang lain juga udah dibawah dari tadi " ajak Veranda.









❤️❤️❤️❤️❤️
Done ya guys, enjoy malam nya yang belum makan malam segera makan ya, yang kurang istirahat segera istirahat ya jangan sampai sakit, dan yang ada tugas semangat nugasnya. Makasih yang udah baca tulisan ini, sayang kalian banyak-banyak
. I love you all.

Harmoni Indah Kembali Pulang [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang