Yo, salam kenal semuanya~ Aku penulis dan kalian bisa panggil aku Shey, fufufu. Aku bikin ini karena pengen aja sih, tapi sebenernya jauh dalem lubuk hati juga karena ngga terima, banget. Kalo pacarku A.K.A Ace mokad sama si Akainu. Jadi tolong jangan dibawa serius, walau genre yang kayak gini udah banyak yang buat, ya~
Untuk pertama kalinya selamat membaca, jangan lupa voting dan komen XD
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
───────────── Sanctuacry.
Akane Beliard, atau lebih akrab disapa dengan Akane itu merupakan seorang gadis muda yang ceria di dunia nyatanya, dia berumur 17 tahun, dan memiliki keluarga yang harmonis meskipun ayahnya telah tiada.
Her favorite one is Anime, terutama One Piece. Sebab, bagi Akane One Piece adalah ‘rumah’ untuk dia berpulang di kala kesedihan dan beban pikiran melanda, walau tidak nyata, sih.
Lalu, pada suatu hari saat akan tertidur, tiba-tiba saja Akane terjatuh ke sebuah desa yang sangat familiar.
Mulai dari sana, petualangan MC kita akan dimulai!
“SAKIT. SEKALI?!” Seru Akane, merintih kesakitan dengan keringat dingin yang mengalir di pelipis.
Akan tetapi, tak berselang lama rasa sakitnya secara mendadak menghilang begitu saja ketika kedua netranya mulai memperhatikan sekitar. “Eh? Ha?”
“LAH?! KENAPA BISA KE SINI?”
Yah~ Untuk sekarang sepertinya biarkan saja beliau meratapi dan memikirkan keberuntungan apa yang tengah menimpanya.
30 Menit telah berlalu, akhirnya gadis itu mendapatkan kewarasannya kembali. Senyuman bahagia terpampang jelas di wajahnya, tidak lupa matanya yang bersinar penuh tekad.
“Oh love.. Tunggu aku, ya. Aku janji bakalan bantuin kamu buat dapetin happy ending.” Ucap sang dara tulus, sembari menatap langit yang tampak mendung sore ini.
★★★
Terlihat Akane sekarang tengah berada di kamar, dengan camilan di dekatnya sebagai peneman seraya memikirkan rencana untuk ke depannya.
“Mungkin Angkatan Laut adalah opsi terbaik.. Aku bisa menyusup dengan bantuan Garp-san, dan menyelamatkan Ace saat perang besar terjadi.” Gumam sang dara, pandangannya terangkat memperhatikan derasnya hujan melalui kaca jendela.
Tatapannya kian meneduh, bersamaan dengan senyuman lembut yang perlahan terukir di wajah cantiknya.
“My poor baby, setidaknya sekali saja kamu bisa mendapatkan kebebasan itu..”
Tidak ingin terlalu lama tenggelam dalam lautan kesedihan, Akane pun berdiri dan memutuskan untuk membuat tiga gelang handmade.
