32. Pesan

80 9 0
                                    

N. Yaho! R u waiting for this chapter? I hope so haha. Happy reading ya, readers tersayang.

 Happy reading ya, readers tersayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

——— S ———

Sinar mentari pagi menelisik masuk melewati sela-sela tirai, sehingga membuat tidur seseorang terganggu karenanya.

"Ugh.." Akane melenguh, dia mendudukkan dirinya terlebih dahulu guna untuk mengumpulkan nyawa.

Merasa tidak akan terjatuh jika berdiri, Akane pun berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Beberapa menit telah berlalu, Akane terlihat sudah siap untuk pergi dengan pakaian rapinya. Sebelum itu dia memakai parfum serta barang pemberian kesayangannya terlebih dahulu.

Saat ini tujuannya adalah menuju toko makanan karena cacing di dalam perutnya sudah meronta meminta diberikan makanan. Yah~ Jika diurutkan maka makanan itu adalah nomor dua dalam hidupnya, dan untuk nomor satu tentu para readers pasti sudah tau siapa penempatnya.

★★★

"Hallo Shakky-san!" Seru Akane, ia masuk dengan santai ke dalam bar yang cukup ramai pengunjung itu, dapat dilihat perhatian dari beberapa bajak laut tertuju padanya.

"Sepertinya kau sangat sibuk hari ini." Netra bak Emerald gadis itu menatap ke sekitar.

"Begitulah Akane-chan, dan sepertinya sekarang kau menjadi pusat perhatian." Shakky menghembuskan asap rokok nya sembari menyeringai tipis.

"Aku tidak peduli.. Ngomong-ngomong bagaimana tentang kapalnya Shakky-san?" Tanya Akane, dari raut wajahnya saja sudah dapat ditebak jika dia sangat amat menunggu pembahasan tentang itu karena, Akane ingin berlayar hari ini namun melihat keadaan bar yang ramai pengunjung membuat dirinya harus mengurungkan niatnya.

"Aku sudah mengunjunginya kemarin, kapalnya cukup bagus dan besar. Kau bisa menyewa nya selama dua tahun, hanya saja harganya cukup mahal." Jelas Shakky.

"Berapa harganya?"

"75 Juta Berry untuk satu tahun."

Akane mengangguk mengerti, tangannya meraih sesuatu dari saku pakaian. "Ini uang untuk kapalnya, lalu sisanya adalah bayaran untukmu karena sudah baik kepadaku."

Beberapa bajak laut tentu tertegun melihatnya. Bagaimana pun juga jumlahnya cukup banyak bagi mereka dan bahkan harga bounty yang mereka miliki tidak sampai sebanyak itu, tetapi mengingat gadis tersebut merupakan mantan laksamana muda mereka menjadi tidak heran.

Shakky langsung menerima uang pemberian Akane lalu menyimpannya di tempat yang lebih aman. "Terimakasih, apa kau tidak ingin melihat kapalnya?" Tanya nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

- 𝐒𝐀𝐍𝐂𝐓𝐔𝐀𝐂𝐑𝐘  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang