N. Haha, sorry imlate 'cause i was too lazy to write this book. By the way, penulisan di cerita ini ada sedikit perubahan, but i hope y'all enjoy this story, ya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
——— S ———
Ace melebarkan matanya tak percaya setelah mendengarkan penjelasan dari Akane. Dia hanya tidak menduga Akane akan memberitahukan semua informasi tentang dirinya pada Kapten- Ah tidak, Oyajinya.
“Kau serius Akane?” Tanya Ace, terlihat alis pemuda tersebut terangkat penasaran.
Akane yang ditanya lantas mengangguk tanpa ragu. “Beberapa sudah ku lakukan, sisanya aku hanya mengikuti alur saja.” Jawab sang puan dengan santai, sembari memakan sebuah apel di tangannya.
“Benar! Bagaimana jika kami selamat, tapi malah dirimu yang tidak?! Ah, aku sangat tidak setuju dengan rencanamu itu!” Ace menggeleng keras, wajahnya menekuk tak suka.
Akane yang melihat reaksi dua anak adam itu, mulai tertawa pelan. “Astaga.. Tenang saja, ‘kan waktu itu aku menjadi angkatan laut. Jadi tidak mungkin aku dalam bahaya.” Tukas Akane, senyuman lebar tercetak jelas di wajahnya.
“Tetap saja, dasar keras kepala. Lalu untuk sekarang rencanamu ingin melakukan apa?” Ace kembali bertanya.
Terdiam sebentar, Akane kemudian menyeringai kecil. “Aku akan pergi mencari pasukan revolusi.”
Suasana tiba-tiba menjadi hening, setelah Akane mengucapkan rencananya sampai suara berat Ace akhirnya memecahkan keheningan itu.
“Hentikan saja rencanamu Akane, karena itu bisa membahayakan dirimu. Kita semua sudah selamat sekarang, dan juga aku tidak akan membiarkan kejadian seperti itu terulang.” Sejenak tatapan Ace berubah menjadi lebih serius, begitu juga dengan ucapannya hingga membuat Akane tertegun.
“iya! Jadi kumohon, Akane. Kami sangat mengkhawatirkan mu tau.” Lanjut Luffy, raut wajahnya memelas sedih.
Lagi-lagi Akane dibuat tertegun, ia tak bisa mengatakan sepatah kata pun. Rasanya lidahnya terlalu kelu untuk berbicara walaupun hanya satu huruf.
Dia mengerti dan menghargai kekhawatiran yang diberikan oleh dua pemuda tersebut untuknya. Hanya saja jika dia tidak melakukan itu, lantas apa yang harus dilakukannya nanti dan kemana dia harus pergi?
“Tidak perlu terlalu dipikirkan. Kau bisa ikut denganku atau Luffy nantinya ‘kan? Jangan merasa sendirian Akane, kami ada disini untukmu dan melindungi mu dari seluruh bahaya.” Tukas Ace, sedikit lebih santai.