17. Enies Lobby

151 21 0
                                    

Please don't be a silent reader, vote n comment. Happy reading y'all!

Sanctuacry

__________________

Akhirnya mereka bertiga sampai di atas atap. "Tidak bisa....! Mengapa Robin melakukan sesuatu seperti itu?" Ucap Nami. Ia masih tidak bisa percaya dengan ucapan Iceburg.

Ekspresi wajah Luffy terlihat kesal. "Aku menolak untuk percaya" Tegas Luffy. Akane berjalan menjauh membelakangi Luffy dan Nami. "Yah, ku harap kalian berhati-hati. Aku akan melepaskan kalian, jangan sampai ketahuan oleh warga ya. Aku juga akan selalu mendukung kalian dari jauh. Sampai jumpa lagi, Luffy" Akane akhirnya pergi meninggalkan Luffy dan Nami. Untuk kejadian yang menimpa Nami kalian pasti sudah tau... Yah, mari kita doakan saja.

"Mereka sudah pasti akan membicarakan ku" Gumam Akane, ia menyeringai membayangkan bagaimana ekspresi CP9 nanti. Sekarang ia sedang menuju ke markas marinir untuk menemui Coby.

Seperti biasa sebelum Akane kembali, ia membeli makanan terlebih dahulu. "Oii Coby!" Teriak Akane dari kejauhan membuat Coby menoleh. Coby pun menghampiri Akane dengan senyuman khas miliknya. "Bagaimana Akane? Apa kau sudah bertemu dengan Luffy-san?" Tanya nya.

Akane tersenyum manis, ia sedikit tertawa. "Hahaha sudah dong. Aku tadi sempat ke Galley-la bersama nya. Aku mendengar dari Walikota bahwa ia memang benar-benar di serang oleh Nico Robin, sang Arkeolog Topi jerami" Raut wajah Akane berubah menjadi serius membuat Coby menjatuhkan keringatnya.

"Kita tidak perlu ikut campur, Coby. Aku sudah tau dalang yang sebenarnya. Untuk sekarang lebih baik kita pulang ke Markas Besar dan menunggu berita selanjutnya" Ia berjalan hendak menghampiri bawahannya, disusul dengan Coby.

Coby sedikit bingung dengan ucapan Akane. Lantas, ia bertanya. "Apa maksud nya, Akane? Siapa dalang sebenarnya?" Akane menoleh. "Seharusnya nanti akan ketahuan sendiri, jadi tunggu saja"

Coby menghela nafas sedikit tidak puas dengan jawaban Akane. Namun pada akhirnya ia tetap mematuhi ucapan Akane. "Yah, baiklah"

Akane melambaikan tangannya. "Hei, ayo kita pulang ke Markas Besar" Bawahannya yang melihat Kapten mereka telah kembali pun tersenyum lebar. "Siap Akane-san!" Balas mereka.

***

Malam telah tiba, Akane tidak bisa tidur karena memikirkan kesayangannya. Fyi kesayangan mc kita itu bukan cuman satu ya! kalau kalian mengira nya hanya satu itu salah besar! Mari lanjutkan ke topik awal. Akane khawatir, ia takut jika ternyata kejadiannya berbeda dengan yang aslinya.

Banyak kejadian buruk yang muncul di pikirannya hingga membuatnya tak tenang. "Mereka tidak akan mati, kan? Tidak akan terluka parah, kan? Apa harusnya aku tetap berada disana dan membantu mereka? Tuhan, tolong bantu lah kesayanganku!" Kini ia tengah berperang dengan pikirannya.

Beberapa menit berlalu hingga akhirnya ia bisa tenang. Saat ini Akane sedang menggambar kesayangannya atau mungkin lebih tepatnya sang pengguna aliran santoryu. Walau tadi ia tidak mengobrol banyak dengan Zoro, melihat lelaki itu baik-baik saja ia sangat bersyukur.

Secara tak sadar senyumnya terukir. "Handsome asf" Gumam nya. Setelah puas memandangi gambarannya sendiri Akane memutuskan untuk tidur. Ia percaya Luffy dan yang lain akan baik-baik saja.

- 𝐒𝐀𝐍𝐂𝐓𝐔𝐀𝐂𝐑𝐘  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang