Hari ini Daichi sudah berencana nemenin anak-anaknya nyari cincin kawin. Ya taulah ya, siapa yang dalam waktu dekat ini bakalan nikah, yang pasti bukan Tanaka.
Mereka bertiga udah janjian nunggu depan gapura komplek, rencananya nanti Tsukishima yang jemput dia sama Kageyama. Kebetulan juga hari ini Daichi dapet jatah libur, Kageyama memang dasarnya sudah meliburkan diri karena hari H pernikahannya juga tinggal ngitung hari.
"Susah gak sih bang milih cincin ?" Kageyama nanya serius, karena menurut cerita babehnya sih susah jadi dia kedoktrin sampe hari ini.
Daichi terlihat mikir sebentar, "enggak juga sih, yang penting lu tau ukuran jari Hinata sama tu anak mau modelan kek apa. Lah ngapa gak bawa Hinata sekalian ?"
Kalau dipikir-pikir sih mestinya nyari berdua bareng calon istri. Dulu Daichi sih begitu, dan kayaknya rata-rata orang juga begitu.
"Lagi dipingit, bang. Rencananya ntr vcall aja"
"Lagian lu juga beli cincin kawin mepet banget dah. Jangan bilang mahar sama seserahan belum juga ?" curiga nih Daichi, masalahnya pasti bakalan melipir nyari itu juga.
"udah kok bang, itu mah emak yang nyari"
Daichi ngangguk paham dan gak lama mobil kuning gonjreng Tsukishima dateng juga.
-
-
-
Disinilah mereka sekarang "Haganezuka Jewelry" terdengar mewah betul nama tokonya. Daichi cuma melongo pas sampe depan pintunya. Bukan main, emang beda banget orang biasa sama anak konglomerat kalau nikah.
Perasaan dulu Daichi beli cincin kawin dia sama Suga di toko mas biasa kalau gak salah nama tokonya "Toko Emas Koh Haganezuka"
Lah kok mirip namanya, masih satu keluarga tah ?
Kira-kira begitu isi kepala Daichi. Tapi yaudahlah buat apa juga dipikiran, nambah-nambah beban pikiran aja.
"Selamat datang bapak-bapak, ada bisa saya bantu ?" tanya salah seorang pelayan toko dengan ramahnya.
Ada keheningan selama sepersekian detik. Daichi yang tadinya rada sibuk ngeliatin interior toko langsung sadar dengan keheningan yang seharusnya gak ada.
Dia ngeliat kearah dua calon pengantin itu dan entah kenapa dua orang itu cuma diem mematung kek bocah kehilangan emak.
"Maaf mba, ini dua temen saya mau nyari cincin kawin"
Daichi bisa melihat mata mba pelayan itu membulat kaget. Bentar, ada kah dia salah ngomog ? EH! pasti ni mba-nya salah paham
"Maksudnya dua temen saya ini mau nikah-"
Malah makin terkejut Mba pelayannya, gak tau kenapa suasana toko terasa rada akward. Mana Kageyama sama Tsukishima diem doang, gak ada mau bantah apa gitu kek
"Gini mba, dua temen saya ini mau cari cincin buat nikah sama Pa-sa-ngan-NYA masing-masing. Ada rekomen gak mba ?" Set dah gemes Daichi
Mana mbanya pakek senyam-senyum kurang jelas, kan jadi makin merinding dia.
"kalau cincin untuk penikahan baiknya yang bersangkutan aja yang milih. Mari saya antar ke etalase khusus cincin couple"
"cepet sana ikut mbanya" Daichi dorong Kageyama sama Tsukishima yang entah kenapa masih aja plonga-plongo kek orang gak pernah masuk toko perhiasan. Apa memang gak pernah ?
Sembari nunggu dua orang itu pusing milih cincin, Daichi mau muter-muter ke area etalase kalung sama gelang, mana tau nemu yang cantik dan cocok buat istri kan bisa dibungkus sekalian. Mumpung bisa mampir disini dan alhamdulillah ada juga uangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Masa' Gitu ?
FanfictionCerita kehidupan couple2 HQ after married. Kehidupan pasangan muda yang harusnya masih lovey dovey justru di penuhi gangguan n konflik dari tetangga sendiri. Tidak lupa gang bujank yang rajin menggalau + minta wejangan dari para senior. - - Tema bo...