Mingyu terdiam ditempat ia berdiri dan berusaha mencerna apa yang sedang terjadi. Tapi tiba tiba wonwoo muncul dan mendorong keras mingyu hingga terduduk dibangku.
"Kim Mingyu! Apa kau gila?! Apa kau tak punya otak?!" Wonwoo menatap Mingyu dengan dingin.
"Apa?! apa yang salah denganku!” Mingyu menatap Wonwoo dengan mata yang berapi-api.
"Bisakah kau membuka mata anjingmu dan melihat baik-baik buku PRmu yang menyebalkan?" Wonwoo membanting Buku PR itu didepan Mingyu."Seungcheol telah memperlakukanmu dengan sangat baik selama ini, Kau ini bodoh atau tidak berperasaan" Wonwoo memberi Mingyu tatapan kosong, dan berjalan menjauh.
Mingyu tertegun sejenak, Setelah memproses apa yang baru saja didengar, dia dengan panik membuka buku PR itu. Sekilas dia tahu bahwa buku ini pasti bukan miliknya. Tulisan yang bagus, rapi dan ia tau siapa pemilik tulisan ini. Mingyu kemudian melihat nama di sampul di mana nama miliknya sendiri tertulis dan ia masih bisa melihat ada sedikit jejak nama asli buku ini yaitu Seungcheol.Mingyu menyandarkan tubuhnya dibangku dan menutupi wajahnya dengan tangannya. Ahhh aku dalam masalah lagi, dalam masalah besar. Pikir mingyu
Mingyu tidak memperdulikan rasa malunya dan bergegas keluar untuk mengejar Wonwoo yang baru saja pergi.
Dia melihat Wonwoo sedang berjalan ke arah kantin, dia meraih bahu Wonwoo dan membalikkannya, lalu menyeka beberapa tetes keringat dari wajahnya.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" Mingyu meletakkan tangannya di atas lutut dan terengah-engah.
"Apa kau masih tidak mengerti? Seungcheol menyerahkan buku PR miliknya sendiri untukmu dan kau dengan bodohnya malah memarahinya” Wonwoo masih memiliki ekspresi acuh tak acuh.
"Tidak, aku baru menyadarinya aku tau... itu buku PR-nya, tapi kenapa... kemana perginya buku PR-ku? Kenapa dia menyerahkannya untukku?" Mingyu masih terengah-engah.
"Astaga kenapa Seungcheol bisa jatuh cinta pada orang sepertimu?” Wonwoo mengerutkan kening karena tidak suka."T-tunggu apa maksudmu? Seungcheol jatuh cinta padaku?" Tanya mingyu yang masih kebingungan.
"Dengar, Kemarin, saat kau pergi ke kamar mandi sepulang sekolah, seseorang menukar tas sekolahmu. Kamu pasti tidak menyadarinya."
"Ah?? Aku tidak tahu sama sekali!" Mingyu berdiri tegak karena terkejut.
"Pasti para senior itu" Wonwoo memutar matanya.
"Kemudian Seungcheol pergi mencari tas sekolahmu yang asli, dan menemukannya di tempat sampah setelah jam sepuluh malam. Saat itu, semua yang ada di tas sekolahmu sudah dibersihkan, dan dia membawa kembali sebuah tas. Jika kamu tahu Pasti akan menyedihkan kalau buku PR yang telah kamu kerjakan dengan susah payah hilang, jadi dia menyerahkan buku PR miliknya sendiri untukmu"
Mingyu terdiam sesaat, dia dalam keadaan yang sangat menyesal sekarang, dia merasa bahwa dia adalah orang bodoh karena ia tidak hanya menggagalkan niat baik Seungcheol, tetapi bahkan membentaknya, Aihh bagaimana dia harus menghadapi Seungcheol nantinya."Sekarang kau mengerti kan kenapa dia tidak mengumpulkan buku PR nya? Kuharap kau harus memikirkan ini" Pada saat Mingyu sedang mengembara dalam pikirannya sendiri, Wonwoo sudah berjalan jauh.
Mingyu kembali ke kelas dengan perasaan cemas karena ternyata kursi Seungcheol masih kosong. Dia mengistirahatkan dagunya di atas meja, dan guru sedang memberi materi di depan. Dan dia perlahan-lahan mulai tak konsentrasi.
Seungcheol pergi untuk membantunya mencari tas sekolahnya hingga pukul 10 malam bahkan dengan rela memberikan miliknya sendiri. Mingyu jadi khawatir seungcheol pasti tidak makan malam dengan baik.
Dalam sekejap mata, sudah waktunya untuk pulang sekolah, Mingyu berusaha mengerjakan PR yang diberikan guru tapi setelah ia hanya bisa mengerjakan 1 soal dari 15 soal.
"Ah, ini mata pelajaran yang paling dikuasai Seungcheol" Kemudian dia menoleh perlahan, kursi di sampingnya masih kosong, dia melihat kembali buku PR-nya dengan canggung, dan tiba-tiba merasa itu tidak ada artinya sama sekali.
Ketika dia sedang memasukkan buku PR nya ke dalam tas sekolahnya secara acak, Mingyu tiba-tiba menemukan ikat rambut ceri merah cerah di sudut tas sekolahnya.
Mingyu menepuk bahu Seungkwan di meja depan, lalu memegang ikat rambut ceri di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GYUCHEOL STORIES COLLECTION
RomanceKarna book gyucheol sangat sedikit didunia oren ini akhirnya terinsipirasi buat sebuah book koleksi biar ngeramein kapal gyucheol. Book ini isinya berbagai koleksi one/two/three shots dari couple Gyucheol. Isi dari book ini adalah story buatanku se...