The Boxing Champion (3)

268 37 13
                                    

Happy reading penumpang kapal gyucheol 🖤💚

Mingyu terbangun saat merasakan cahaya matahari masuk melewati jendela kamarnya. Mingyu mengambil hp dan melihat hari sudah siang. Ia melewatkan sarapannya lagi.

Mingyu duduk di kasurnya. Ia merasa kepalanya sakit mengingat kembali tentang kejadian semalam.

"Sial ..." Mingyu bangun dari tempat tidur untuk mandi dan hanya mengambil satu roti dan buru-buru pergi ke sasana tinjunya.

Saat membuka pintu sasana tinju, Mingyu melihat sekeliling tapi dia tidak melihat keberadaan seungcheol. Ia bahkan berlari ke ruangan lain tetapi sama saja, Ia tidak menemukan seungcheol.

“Apa kamu melihat seungcheol?” Mingyu bertanya pada Lee chan.

"Seungcheol hyung tidak datang hari ini" kata Lee Lee chan  dengan santai sambil meninju karung pasir.

“Tidak di sini?” Mingyu bergumam pada dirinya sendiri, membuka pintu sasana tinju lagi dan berjalan keluar. Ketika dia masuk ke mobil, dia bingung harus mencari kemana. Ia pun berinisiatif menyalakan hp nya dan menelpon nomor seungcheol.

'Bip...bip...bip..Nomor yang Anda hubungi tidak menjawab...'

Mingyu menghela nafasnya ia tidak akan bisa menemukan seungcheol jika begini keadaannya.

"Hei Siri, Bantu aku menemukan semua ring tinju bawah tanah di Gyeongsang-do."

Mingyu akhirnya menemukan ring tinju setelah perjalanan yang lumayan panjang.
Mingyu membuka pintu dan melihat sepasang petinju yang bertarung sengit di atas panggung. Penonton penuh dengan suara, sorakan dan teriakan. Tapi itu bukan seungcheol. Mingyu tidak kehabisan akal, dia mencari kearah auditorium, Kemudian dia menyelinap ke ruang pemain tapi seungcheol tidak ada. Mingyu hampir menyerah tapi saat dia berbalik dia menemukan pintu darurat. Ia melangkahkan kakinya kesana.

Betapa terkejutnya mingyu saat melihat seungcheol tiba-tiba didorong oleh seseorang mengakibatkan seungcheol jatuh terhuyung-huyung ke sudut tembok. Mingyu buru-buru maju untuk menghalangi orang itu saat melihat seungcheol akan dipukuli lagi. Kedua belah pihak tampak sedikit terkejut dengan penampilan Mingyu, dan akhirnya pihak lain berbicara terlebih dahulu.

“K-kamu siapa?” Tanya Seungcheol dengan suara serak.

Mingyu geram saat melihat kondisi seungcheol yang penuh dengan luka. Darah mengalir dari dahi seungcheol sehingga menutupi pandangan seungcheol untuk melihat siapa yang menolongnya. Selain itu mingyu melihat ada beberapa luka di tangan dan kaki serta bibirnya yang kering.

“Mingyu, Ini aku Mingyu” Ucap Mingyu sambil berjongkok untuk mensejajarkan posisi mereka. Mingyu menghapus pelan darah yang mengalir agar tidak menutupi pandangan seungcheol. Mingyu semakin marah melihat kondisi seungcheol seperti ini tetapi seungcheol hanya memegang tangannya bermaksud membuat mingyu tenang. Tapi amarah mingyu menjadi semakin besar.

"Bajingan! Jika kau kalah dalam taruhan. Harusnya mengaku saja kalah! Jangan menjadi pengecut dengan melampiaskannya pada pemain yang kau  taruhkan!” Mingyu berdiri dengan marah pada lawan didepannya.

"Bukankah dia dipukuli cukup parah saat tinju tadi! Lihat dengan mata bodohmu itu ! Dia terluka parah bahkan dia tidak bisa melihat dengan jelas!” Mingyu mengeluarkan semua kata-kata itu tanpa rasa takut.

"Apa kau  ... Mingyu? Orang yang memenangkan St. Justin Gold Award?" kata salah satu dari mereka.

"Ya! Ini aku, Mingyu! Jika kau tahu, keluarlah atau kalian ingin tersisa nama saja hari ini!" Mingyu menatap orang-orang itu dengan jijik, dan berlutut ke arah Seungcheol untuk membantunya berdiri.

"Astaga Mingyu datang kesini untuk mengambil sampah tak berguna" Orang-orang itu langsung pergi karena lawan mereka adalah seorang Mingyu.

Mingyu membantu seungcheol untuk berdiri dengan satu lengan ia simpan dipinggang seungcheol memapahnya untuk keluar melalui gang dan memasuki mobil.

GYUCHEOL STORIES COLLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang