Rasa yang terpendam dan titik temunya

393 30 3
                                    

Oneshoot hasil gabut dari bulan lalu dan lupa buat post wkwkwk btw happy reading❤️

"Gyuu, gue aneh deh kenapa si rose ga suka sama gue? Kurang apasih gue ini"

"Udah ganteng, tinggi, putih, pinter basket, otak lumayan tapi kenapa cinta gue masih ditolakk gyuuu? Kenapa dunia ini ga adil gyuu huhuhu" ucap seungcheol dengan sedramatis mungkin sambil mengguncang guncang lengan temannya yang tengah fokus bermain game. Seungcheol sendiri tiduran diatas paha mingyu.

"Anjir anjir diem tangan lu nanti gua kalah" ucap mingyu saat salah satu tangannya di guncang-guncang oleh sahabat dari lahirnya, Choi seungcheol.

"Ya makannya dengerin kalo gue cerita"

"Ya gue gatau seungcheol cerewet. Lu tanya aja sama si rose"

"Minimal si rose kasih tau gitu kalo emang ga suka sama gue. jangan bersikap baik ke gue seolah-olah ngasih harapan"

"Lu juga salah sih Cheol" ucap mingyu sambil keluar dari game dan menyimpan hp nya di nakas. Seungcheol yang melihat mingyu tidak main games lagi segera bangun dari tidurnya dan duduk dipangkuan mingyu. seungcheol meletakkan wajahnya di leher mingyu.

"Lah kokk jadi gue sih gyuu" tanya seungcheol sambil menengadahkan kepalanya dengan wajah cemberut.

"Lu juga salah, kalo emang lu gasuka sama seseorang lu juga jangan kasih harapan dan bersikap baik" ucap mingyu sambil memegang kedua pipi seungcheol dan mencubit pelan.

"Hah? Siapa emang yang gue kasih harapan? Perasaan selama ini gue ga Deket sama cewe siapapun"

"I dunno, tanya aja sama diri sendiri" ucap mingyu sambil memindahkan seungcheol dari pangkuannya dan berjalan ke arah balkon.

"Ihh gyuu kemanaa" ucap seungcheol sambil mengejar mingyu ke arah balkon.

"Siapa Gyu siapaa kasihhh tauu" seungcheol berdiri dengan penasaran di samping mingyu.

Mingyu mengeluarkan sebatang rokok dari sakunya. Belum sempat mingyu menyalakan pemantik rokok seungcheol langsung menarik rokok dan pemantik di tangan mingyu.

"Ihh lu ngerokok mulu sih. Kan gue udah bilang jangan ngerokok nanti lu ga sehat"

Seungcheol segera menaruh rokok dan pemantik itu di meja yang ada di balkon.

"Gyuu kasih hint deh biar gue bisa nebak"

"Dia selama ini ada di Deket Lo tapi sayang lo nya ga sadar terus"

"Siapa yah? Umm selama ini Gue paling Deket sama Lo, Vernon terus si wonwoo.  Tapi wonwoo sama Vernon dah punya" Seungcheol berpikir keras sampai menautkan kedua alisnya.

"Yang masih ngejomblo tuh cuman Lo doang..."

"Ohh apaaa mungkin...."

"Apa mungkin Lo suka ke gue?"

Mingyu tidak menjawab. Ia hanya membalikkan badannya sehingga bisa berhadapan dengan seungcheol. Menatap seungcheol kemudian mencubit lagi pipi seungcheol yang putih.

"Lu kenapa sih lama banget nyadarnya. Gemes gue jadinya" ucap mingyu sambil tersenyum manis.

"Anjing jadi tebakan gue bener? Lu-lu suka sama gue Gyu? Dari kapann? "

"Dari semenjak SMP mungkin, saat Lo nangis terus ngadu sama gue gara-gara dimarahin bunda Lo"

"K-kenapaaa lu ga pernah bilang ke gue?"

"Gue gamau buat lu jadi benci sama gue dan sahabatan kita rusak. Sebenarnya dulu itu saat lu confess ke si jeni dan si jeni langsung terima karena gue bilang ke si jeni harus Nerima Lo. Gue gamau liat Lo sedih ditolak crush Lo. Tapi lama-lama gue gabisa nahan perasaan gue sendiri saat liat Lo Deket sama siapapun"

"Dan Lo tau, alasan rose ga terima Lo? Karena dia tau gue suka, dia selalu bilang sama gue buat berani confess dan dia juga ga bisa pacaran sama lo karena dia tau lo sering manja ke gue dan ketergantungan ke gue"

"G-gyuu hikss"

"Lah kenapa Lo malah nangis sih? Gue salah ngomong?" Ucap mingyu mendekat sambil menghapus air mata yang ada di pipi seungcheol.

"Bu-bukan salah Lo. Salah gue hikss yang ga pernah sadar. Ishhh gyuu lu kenapa sih ga jujur dari lamaaa" ucap seungcheol kesal sambil memukul-mukul dada mingyu.

"Udahhh udahh lu jelek kalo nangis terus"

"Ishhh mingyuu jahat ngatain jelek bukannya dipeluk atau dicium cium gitu kek yang pacaran"

"Ohhh ngode pacaran nihh"

"Udah ah males. Gue mau pergi aja"

"Seungcheol, lu mau ga jadi pacar gue?" Ucap mingyu sambil memegang kedua tangan seungcheol. Seungcheol antara kesal karena confess seadanya dari mingyu tapi ia merasa senang juga. Seungcheol mengangguk dan menghambur ke pelukan mingyu.

"Gyuuu"

"Hmm"

"Ciumannya belum"

"Udah ah tidur. Nanti lagi"

Seungcheol yang kesal segera melepaskan diri dari pelukan mingyu dan menarik tengkuk mingyu untuk menyatukan kedua bibir mereka. Mingyu tentu tidak akan melepaskan kesempatan ini. Mingyu  merangkul pinggang seungcheol untuk mendekat sehingga ia bisa lebih leluasa mencium seungcheol.

Malam itu, akhirnya cinta yang selama ini mingyu pendam menemui titik temunya. Dan seungcheol yang selama ini merasa ia tidak dicintai orang lain ternyata ada seseorang yang selalu mencintainya.

GYUCHEOL STORIES COLLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang