Siapa yang mencuri ikat rambut cherryku?(2)

490 36 4
                                    

Pada akhirnya, Seungcheol meminjam PR milik wonwoo untuk disalin. Karena Seungcheol menyerahkan PR nya lebih awal dan juga hasil tulisannya yang bagus membuat guru memuji kerjasama mereka dan khususnya Mingyu yang mengalami peningkatan. Pujian ini membuat mingyu bahagia layaknya seekor anjing yang senang diberi pujian dan menggerakkan ekornya sebagai tanda bahagia.

Setelah kelas selesai, Mingyu meletakkan kepalanya di meja tempat ia dan Seungcheol duduk dan bertanya bagaimana dia mengerjakan pekerjaan rumahnya dengan mata berbinar.

"Aku menyalin dari orang lain" Seungcheol menjawab tanpa melihat wajah mingyu lagipula, ia masih merasa malu dan kesal dengan panggilan telepon semalam.

"Ah - mengapa menyalin dari yang lain?Jika kamu tidak tahu bagaimana cara mengerjakan tugasnya kenapa tidak menghubungiku! " Mingyu mengerutkan kening lagi dan cemberut, lalu tiba-tiba berdiri tegak dan menyilangkan tangannya di depan Seungcheol.

Seungcheol kemudian menoleh dan memberinya senyum sangat sopan.

"Apakah kamu tidak lihat kalau nomor ponsel ini adalah nomor kosong?! " Seungcheol berkata sambil menepuk-nepuk catatan kusut pada Mingyu.

"Apakah kamu lupa atau bodoh sampai tidak tau nomor telepon sendiri?! Aku sudah mencoba sebanyak 800 kali kemarin tapi tetap saja gagal."

Mingyu buru-buru menangkap catatan kecil yang dilemparkan Seungcheol , membacanya dengan hati-hati, sepertinya tidak ada yang salah dengan itu kecuali
tulisan jeleknya.

"Benarkah?" Mingyu berkata ragu-ragu.
"Lalu apa ini?!" Seungcheol menjulurkan kepalanya dari atas catatan itu, menunjuk pada nomor di catatan itu.
"4"
"Ini 4? Ini angka 9!" Seungcheol memutar matanya dengan marah.
"bagaimana dengan ini?"
"8."
"8? Ini jelas 6 tanpa kepala!!"

Seungcheol hampir pingsan ketika melihat tulisan tangan mingyu setidaknya tulisan tangannya lebih baik daripada tulisan Mingyu. Seungcheol berpikir lain kali, mungkin ia harus menarik mingyu untuk berlatih menulis dengan baik.

Ketika dia sadar kembali, dia tiba-tiba menyadari bahwa Mingyu tidak balik memarahinya hari ini. Seungcheol menoleh ke belakang dan melihat Mingyu menatap catatan compang-camping itu dengan sedih.

Pantas saja siswa-siswa perempuan di sekolah menyukainya ternyata dia seperti anak anjing yang sedih ketika dimarahi majikannya.

Seungcheol menggelengkan kepalanya dan menepuk tangan Kim Mingyu.
"Aku akan mengajakmu berlatih menulis nanti. Kurasa tulisan tanganku cukup bagus. dan sebagai gantinya kamu harus mengerjakan sebagian PR kita. Bagaimana deal?"

"Deal!"

Mingyu senang ketika mendengarnya, dan dia melompat dan setuju sebelum dia selesai mendengarkan. Dia tampak bahagia seolah-olah ada ekor tak terlihat yang bergoyang-goyang di belakang punggungnya.

Seungcheol memperhatikan Mingyu dan diam-diam membuat keputusan. Dia akan memanggilnya anak anjing mulai sekarang.

Jadi setiap sore sepulang sekolah, orang lain bisa melihat dua kepala kecil yang lucu di sebelah deretan pintu terakhir di kelas, dan mereka akan bertukar buku catatan dari waktu ke waktu.

Semua orang tidak percaya bahwa ini adalah Seungcheol dan Mingyu yang tidak pernah tahan jika mereka tidak berdebat sehari pun. Bahkan Wonwoo mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya dia melihat Seungcheol terlihat begitu serius dalam mengerjakan tugas.

Terkadang kedua orang ini akan berkumpul untuk membahas bagaimana menyelesaikan masalah ini, dan mereka akan saling melempar pena ketika sedang terburu-buru, dan mereka akan ditertawakan oleh penampilan kekanak-kanakan satu sama lain. kedua kepala kecil itu terus berkumpul dan mengobrol.

GYUCHEOL STORIES COLLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang