Part 34 (sudah revisi)

2.4K 31 1
                                    

Pagi ini di pondok pesantren Al-Habsy semua santri diwajibkan menuju lapangan untuk melihat 2 gus kecil mereka

Gus kecil? Ya, Muhammad kaffa Al-Habsy dan Muhammad Kaffi Al-Habsy yang lahir 4 July....

"Di persilahkan kyai akbar menuju mimbar" ucap sang mc

Kyai akbar menuju mimbar sambil menggendong 2 cucu nya sekaligus.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh"

"Saya Muhammad Akbar Al-Habsy selaku pemimpin pondok pesantren Al-Habsy ingin memperkenalkan generasi ke-3.
MUHAMMAD KAFA AL-HABSY DAN MUHAMMAD KAFFI AL-HABSY GENERASI KE-3" Ucap kyai akbar dengan lantang

Riuh tepuk tangan terdengar dari para santri.

***

2 gus kecil sekitar umur 3 tahunan itu sedang bermain di taman ndalem, di pinggir ndalem dibuat sepetak taman kecil untuk gus kecil.

Aurel menemani 2 anak nya yang bermain perusutan dengan wajah ceria, tidak³ hanya kaffi saja yang memasang wajah ceria sedangkan kaffa memasang wajah cool.

"Mass, adeknya di pegangin" ucap aurel yang melihat kaffa dan kaffi bermain perusutan bersama dalam 1 perusutan.

"Sayang, masuk dulu ya? Kasian baby nya nanti kecapean" ucap zaki dengan lembut mengelus perut aurel

"Engga sayang, aku mau nemenin anakku mainan" ujar aurel dengan wajah cemberut

"Lucunya sii istrinya siapa ini?" Tanya zaki sembari mengacak rambut aurel yang tertutup kerudung berwarna navy itu.

"Istrinya zaki" jawab aurel yang masih dengan wajah cemberut.

Zaki tertawa melihat wajah aurel, baginya itu sangat lucu.

"Zaki, istrimu bawa ke dalam aja biar kaffa dan kaffi di jaga mbak-mbak ndalem ini" ucap kyai akbar pada zaki.

"Enggeh abah"

"Ayo sayang, kamu kan udah hamil besar nanti kalau kontraksi gimana? " tanya zaki pada aurel, sedangkan aurel meninggalkan zaki sendiri di taman.

Malam harinya.

Rumah sakit Citra Lestari.

Seorang ibu 2 anak itu sedang berjuang untuk hidup dan mati dirinya dan sang calon anaknya.

Zaki yang terus menguatkan aurel dan memberi kekuatan agar bisa menjalani lahiran ini.

Sudah 30 menit lamanya aurel dan zaki memperjuangkan sang anak akhirnya terdengar suara...

Oekk.... Oekkkk..... Oekkkk...

"Alhamdulillah" ucap semua orang yang berada di luar ruang bersalin

Keesokan harinya semua keluarga ndalem berada di ruang aurel untuk melihat buah hati mereka.

"Umma, ini namanya ciapa?" Tanya kaffi sembari menoel-noel pipi sang adiknya. Sedangkan kaffa sedang mengaji al-quran bersama sang abba.

"Coba tanya abba" jawab aurel sembari tersenyum ke arah kaffi.

"Abba abba nama dedek bayinya ciapa? "

"Namanya itu Kaifa Syahira Feyrin Al-Habsy artinya Senang memberi yang baik, terkenal dan memberi kesetiaan dan kedamaian" jawab zaki sembari mengelus pucuk kepala kaffi.

Kaffi berlari ke nyai Rika yang sedang menggendong dedek bayi.

"Alo kaifa, aku kaffi kakak kamu" ucap kaffi memperkenalkan dirinya

Semua orang tertawa melihat tingkah kaffi, tetapi tidak dengan kaffa yang memasang wajah datar. Keturunan sang abba mungkin, karna dulu waktu kecil abba nya dulu gitu ygy

***

"Kak ngga boleh kayak gitu, nanti abba sama umma marah" ucap kaifa pada sang abang, kaffi.

"Dek, abba sama umma itu udah tenang di syurga, jangan membebani mereka lagi. Apalagi menyeret mereka untuk mesuk neraka" jelas kaffa pada kaifa

"Abang? Umma sama abba udah ngga bisa peluk ifa lagi ya bang?" Tanya kaifa. Kaffa yang mendengar itu menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Adek mau peluk abba sama umma?" Tanya kaffa dan kaifa menganggukkan kepalanya dengan senang.

"Yaudah kita ke rumah abba sama umma ya? "

Ya, aurel dan zaki telah meninggal dunia karna penyakit mereka. Ini takdir mereka, hidup mati bersama. Sekarang anak-anak nya yang akan melanjutkan kisah keluarga nya.

Sebelum mereka wafat, mereka telah menitipkan anak-anak nya pada Keiza. Kenapa Keiza? Karna Keiza telah menikah dengan abang aurel, Reza.

Aurel berpesan

"Jagalah anak-anak ku seperti engkau menjaga anak-anak mu kelak. Aku mohon nasehati mereka jika salah, tolong buat mereka agar akur selalu. Aku berharap padamu Keiza dan bang reza. Sayangi mereka juga ya? Seperti kamu menyayangi anakmu"

Saat ini memang Keiza dan reza beserta sang anak, Juan dan dinda.

Juan seumuran dengan Kaffa dan kaffi, sedangkan dinda 1 tahun lebih tua dari Kaifa.

***

Kisah mereka benar-benar selesai.
Tetapi tak ada yang tau, siapa tau anak-anak mereka akan melanjutkan kisah ini?

Kisah ini benar-benar tamat.

Terimakasih untuk para pembaca yang sudah bersedia berantisipasi pada cerita ini dengan cara vote,komen maupun follow.

Sekian Terima vote.

Janlup vote

Janlup komen

Janlup pollow

Terimakasih...

Wassalamu'alaikum!

Raja Zaki Al-Habsyi Pratama [Revisi ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang