annoying

71 3 0
                                    

Malam berlalu begitu cepat, matahari yang tadi nya menyembunyikan cahayanya kini menampakkan cahayanya di atas langit yang begitu cerah hari ini. Waktu menunjukkan pukul 7 pagi, di kamar nya Aira masih setia tidur berpelukan bantal guling nya. Alarm yang di pasang nya pun tidak berguna, saat bunyi hanya dia matikan dan kembali tidur begitu terus sampai sekarang.

Tok.... Tok... Tok....

"Dek bangunnn, kamu gak ngampus?" Teriak seseorang dari luar kamar Aira sambil menggedor pintu.
.
.
Bastian yang tadinya ingin ke dapur untuk mengambil minum terpaksa naik kembali untuk bangunin Aira yang tadi di suruh mama saat di dapur. Untung nya dirinya terlebih dahulu minum.

"Paling males gue bangunin tuh anak." Monolog nya tapi tetap berjalan ke arah kamar sang adik.

Tok... Tok... Tok...

Udah lama Bastian mengetuk pintu tapi nggak ada jawaban.

"Dek bangunnn, kamu gak ngampus?" Teriak nya sambil terus mengetuk pintu.

Tidak ada jawaban dari dalam membuat Bastian berinisiatif mendobrak pintu. Tapi sebelum ia lakukan pintu sudah terlebih dahulu di buka.

"Kebo banget kamu. Anak gadis bangun kok siang." Omel Bastian melihat Aira membuka pintu.

"Abang berisik ih. Udah kayak mama aja." Dumel Aira masih dengan wajah mengantuk mengusap matanya.

Mendengar itu Bastian hanya menggeleng melihat tingkah adik kesayangannya ini. Karena geram Bastian menarik hidung adiknya sampai Aira menjerit kesakitan.

"ABANG!!! SAKIT TAU!" Teriak Aira melepas cubitan abangnya. Di kira gak sakit apa?

"Hehehe, maaf. Abisnya kamu buat Abang geram." Maaf Bastian mengelus rambut macan Aira.

"Kamu gak ngampus?" Tanya Bastian.

"Ngampus. Tapi nanti jam 9." Jawab Aira masuk ke dalam kamarnya berniat mandi.

"Yaudah, nanti Abang yang antar." Bastian ikut masuk ke dalam.

"Oke." Jawabnya singkat. "Kalau gitu Abang keluar, aku mau mandi." Usir Aira mendorong Bastian keluar.

"Dasar! Untung adik." Kesal Bastian pergi meninggalkan kamar Aira kembali ke bawah.
.
.
.
20 menit sudah, Aira telah selesai dengan ritual mandi dan polesan wajah nya. Ia hanya memakai sunscreen, bedak tabur dan liptint doang karena wajahnya yang putih. Di rasa semua sudah siap ia pun turun ke bawah.

"Morning all." Aira berjalan ke arah meja makan di mana sudah ada semua anggota keluarga.

"Pagi sayang." Ucap mama dan papa barengan.

"Pagi adek Abang." Balas Bastian mengunyah roti.

"Kamu gak kuliah sayang?" Tanya mama.

"Kuliah ma, tapi nanti jam 9." Jawab Aira mengoles selai di roti.

Mereka pun sarapan dengan nikmat.

"Papa berangkat ma." Sahut papa pamit akan pergi ke kantor.

"Iya. Hati-hati pa." Mama mencium pipi papa dan papa membalas dengan mencium kening mama, sayang.

"Papa pergi dulu." Pamitnya pada kedua anaknya.

Aira dan Bastian sama-sama mengangguk. "Hati-hati pa." Serentak mereka berdua.

Selepas papa pergi ke kantor, Aira dan Aura_mamanya tetap di dapur sedangkan Bastian pergi menonton tv pagi.

"Biar Rara aja yang cuci piring nya ma." Aira mengambil alih piring yang ada di tangan sang mama.

SHE IS MINE (On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang