18 - Perkara ponsel

39 16 17
                                    

"Kenapa Tuhan begitu jahat?
Apa alasannya masih menitipkan
Perasaan ini padaku
Disaat dia telah menjadi milik
Orang lain"

~MAA~{Abang}

Abizar yang terbangun dari tidurnya karena sinar matahari yang sudah masuk kekamar nya
Abizar melihat kebawah ada syazha yang masih lengket di pelukannya

Abizar lalu menuruni sedikit tubuhnya agar sejajar dengan syazha lalu mencium keningnya
"Selamat pagi habibatiku.." Ucapnya

Syazha lalu terbangun dan membuka perlahan lahan matanya
Syazha membuka matanya sempurna dan tepat dia langsung melihat wajah tampan Abizar

Syazha tersenyum
"MashaAllah ganteng banget sih" Ucapnya lalu mencium pipi kiri Abizar

Abizar merapikan rambut rambut syazha yang berantakan
"Kamu juga cantik sayang banget malah" Ucapnya lali tersenyum dan mencium pipi kiri syazha dan bangun dari tidurnya

"Iihh, curang kamu 2 kali cium aku" Marah syazha dan melipat kedua tangannya di dadanya

Abizar pun tersenyum jail
"Yaudah ini" Ucapnya dan menunjukkan pipi kirinya pada syazha

Syazha pun langsung bersiap siap untuk mencium Abizar
Tapiiiii...

Cup!

Abizar dengan isengnya memutar wajahnya menjadi ke depan dan tepat sekali syazha merem dan pas bibir syazha kena bibi Abizar

Syazha langsung membolakkan matanya shok dan mendorong tubuh Abizar yang belum ada persiapan
Alhasil Abizar tertidur di kasurnya

Syazha langsung berdiri dari tempat tidur
"Ck, ngapain sihh. Aku gak izin ya izz pokoknya aku marah" Ucapnya dengan mata yang ditajam tajamkan dan pipi yang gembul

Namun buat Abizar itu sama sekali tidak tajam
"Ututututu, istri aku marah ya" Ucapnya dengan suara anak kecil

Abizar pun mendekati syazha dan menggendongnya ke depan

Syazha yang shok langsung memukul dada Abizar
"Turunin aku iz! Turunin gak!" Ucap nya tegas

Abizar pun menggeleng dan langsung berjalan menuju ruang makan, karena mereka sudah lapar. Tapi tak lupa syazha dipakaikan kerudung oleh Abizar dan Abizar sudah memakai baju

Sesampainya mereka diruang makan ternyata sudah ada Abi, Ummi, Ana dan Abyan disana

"Pasangan suami istri mah beda ya bang byan" Ucap Ana dan menyenggol bahu Abyan

Abyan melirik adeknya sekilas lalu melihat kembali pada syazha
"Ya" Ucapnya singkat

"Udah bangun duduk sini. Ummi dah siapin makanan" Ucap ummi

Abizar menurunkan syazha dari gendongannya dan mempersilahkan syazha untuk duduk di samping ana dan dia disamping ummi

"Maaf ya ummi, syazha gak bantu ummi masak" Ucap syazha merasa bersalah

"Gak papa kok, santai aja lagi pula ini kan hari pertama kamu menjadi istrinya anak ummi jadi harus ummi yang buat masakan spesial buat orang spesial dihati anak ummi" Ucap ummi tersenyum

Puzzle {SUDAH TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang