20 - Teror (part 2)

35 18 27
                                    

"Dunia itu kejam
Dan takdir sebercanda itu
Pada manusia"

~Cetil~

Teman teman Abizar sudah pulang karena Abizar yang menyuruh mereka untuk pulang padahal mereka bersikeras untuk tetap disana namun apalah daya mereka

Jam menunjukkan pukul 3:30
Abizar masih diruang tunggu keadaan syazha masih sama yaitu buruk bahkan tadi gara gara kecang kecang kondisi nya makin memeburuk

Ummi dan abi akan tiba besok pagi itu pun karena ummi yang memaksa untuk pulang ke Aceh. Ummi takut terjadi apa apa pada mantu pertamanya
Papa dan mama syazha tidak perlu dihubungi karena sama saja mereka tidak akan mengunjungi syazha toh juga gara gara mereka syazha harus seperti ini

Abizar berdiri di depan kaca ruangan seorang diri disana
"Sayang, aku kangen. Cepat dong sadar aku pengen peluk kamu, pengen cium kamu pliss tha.. Bangun, kamu gak kangen sama aku, hm?" Ucapnya menahan tangis

"Thaaaa nanti marahin aku ya karena gak becus jagain kamu, maafin aku tha.. Maaf kamu boleh marah sama aku nanti kamu boleh tampar aku tapi kamu bangun ya sayang" Ucapnya kembali dan kini air mata itu sudah melunjur bebas dari matanya menuju pipinya namun Abizar membiarkan air mata itu jatuh dengan sendirinya

"Yaallah sembuhkanlah istri ku yaallah, kalo boleh biarkan aku saja yang berada di posisi dia jangan dia yaallah" Ucapnya dan menangis semakim kencang

"Aaaaggggghhhh gua bodoh, kenapa gua biarin syazha sendiri. Gua kira mereka gak akan tau keberadaan gua sama syazha aaagghgg sialan lu semua anji**" Ucapnya mulai tak terkontrol Abizar memukul dirinya sendiri

"Zar" Ucap damar lemah

Abizar melihat ke arah kirinya dan dia melihat kelima temannya masih berada disini
Abizar langsung menghapus air matanya
"Kenapa masih disini, bukannya gua suruh kalian pulang" Ucapnya dengan nada serak dan pura pura biasa saja

Damar, rajul dan laska tak bisa menyembunyikan kesedihan mereka lantas mereka bertiga langsung memeluk Abizar

"Jangan kayak gini, lu gak bodoh bang. Abang gua gak kayak gini, kuat bang lu bisa lu gak sendiri bang ada kita. Masa pas lu bahagia kita selalu ada dan pas lu sedih kita gak ada, gak adil banget bang buat lu" Ucap Damar

"Ya bang bener kata damar, bukannya lu sering bilang ama kita. Kalo persahabatan itu susah senang harus tetap bareng bareng, dan sekarang lu malah susah kita senang gitu, itu yang namanya persahabatan bang" Ucap rajul

"Bang kita ada buat lu, jangan pura pura tegar disaat lu gak sekuat itu bang. Lu juga manusia bang, tumpahin bang semua amarah lu emosi lu sama kami bang" Ucap laska

Atlas menepuk bahu Abizar laku tersenyum manis
"Gua disini sama teman teman buat lu dan kami gak nerima penolakan dari lu" Ucapnya membuat semuanya mengangguk

"Ayolah bro dimana sikap jantan lu. Bukannya kita pernah ngalamin hal ini disaat gang kita diteror sama gang sebelah dan alhamdulillah nya kita bisa selesaikan dan gua yakin maslah ini juga bisa kita selesai kan bersama
" Ucap ahmad menyenggol bahu Abizar

"Tapi ini bukan uru..." Ucapan Abizar terpotong

"Bukan urusan kami lantas urusan lu doang. Bang kenapa lu jadi pikun sih hah? Lu sendiri yang bilang sama kita, kita ini saudara masalah kalian adalah masalah gua dan sekarang masalah lu bukan masalah kita kita gitu. Dan masalah lu cukup lu doang yang hadapin sedang kita kita santai pas kita ada masalah baru elu yang ikut campur gitu. Kok elu jadi egois hah?!" Potong Atlas dengan kalimat yang paling panjang

Puzzle {SUDAH TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang