Kembalinya Raden Kian Santang (Titisan Sang Prabu) Bab 5

839 51 5
                                    


Author POV.

Siang hari di istana Padjajaran seorang ksatria berhati bersih dan bijaksana saat ini tengah merenungkan kejadian yang menimpa dirinya 9 tahun yang lalu,

Dimana dirinya menyelamatkan nyawa rayinya dari tangan argadana dan membuat dirinya bertarung dengan mantan Senopati Padjajaran itu,yang juga mengharuskan dirinya,

Mengunakan jurus naga pasa tingkat 4 dan argadana jurus patriyatma tingkat 5 nya yang juga membuat dirinya mengalami mati suri namun siapa yang menyangka kejadian itu membuat seluruh keluarga istana mengalami trauma,

Atas kejadian tersebut contohnya adalah rayinya Raden surawisesa
, kejadian dimana dirinya terbujur kaku di depan mata keluarga nya.

Skip - wisma ksatria putra.
Wisma Raden kian Santang.

Saat ini diriku Tengah merenung seorang diri di wismaku, memikirkan kejadian 9 tahun yang lalu , pertarungan ku dengan paman argadana yang hampir membuat diriku tiada,sebaiknya aku ke aula istana,..batin Raden kian Santang.

Aula istana.

Raden walang sungsang.

"Rayi kian Santang" aku menoleh ternyata Raka walang sungsang memanggilku"iya Raka ada apa" aku menjawab panggilan rakaku.

"Rayi,..apa kau ingin ke aula istana,
Bagaimana kalau kita kesana bersama sama raka juga ingin berkumpul bersama dengan yang lainnya"ujar Raden walangsungsang
Yang menatap sang adik.

Raden kian Santang pun tersenyum
Dengan ajakan rakanya seraya menjawab.

"Iya Raka, aku memang ingin ke aula istana di wisma aku merasa bosan dan kenapa raka menatap diriku seperti itu?... Raden kian Santang yang bingung, namun bukan Jawaban yang Raden dapatkan tapi pelukan erat sang raka.

Raden kian Santang yang terkejut dengan pelukan erat rakanya pun terdiam dan membalas pelukan sang kakak.

"Raka,... Apa kau juga mengingat kejadian itu?.. Raden walang,
Sungsang.

"Bagaimana Raka tidak mengingat kejadian yang hampir merenggut
Nyawamu itu Rayi,masih teringat jelas dalam ingatan Raka dimana kau terkena jurus patriyatma itu dan kau terbujur kaku tak bernyawa
Meski akhirnya kau hanya mengalami mati suri Rayi" ucap Raden walang sungsang yang masih memeluk sang adik.

Tanpa keduanya sadari ucapan Raden walangsungsang di dengar ibunda ambet kasih dan ketiga anak nya,Raden gagak gampar pun merasakan apa yang di rasakan,
Oleh adik tertua keduanya itu.

Sedangkan Raden kian Santang terdiam dengan apa yang di ucapkan rakanya membuat dirinya
Tak kuasa menahan air mata.

"Ra Raka,..maaf aku membuat keluarga kita sedih "sungguh aku sangat menyesal sudah membuat orang orang yang aku sayangi sedih seperti ini ,.. aku janji raka kejadian itu tidak akan terjadi lagi.. batin Raden kian Santang.

Tidak lama kemudian Raden kian Santang merasakan pelukan lagi kali ini yang memeluk nya adalah rakanya,Raden gagak gampar dan banyak catra serta yundanya Ratna Wulan.

"Rayi,kami akan melindungi dan akan kami pastikan kejadian itu tidak akan terjadi lagi Rayi"ucap Raden gagak gampar dan itu sukses membuat Raden kian Santang terisak.

"Hiks, Ra Raka maafkan adikmu ini hiks... Raka" Isak raden kian Santang

"Sttt,.. kau seorang ksatria Rayi pantang bagi seorang ksatria sekaligus titisan ayahanda prabu menangis jadi jangan kau jatuhkan airmata sucimu ini kebumi Rayi".
Ucap nyimas Ratna Wulan yang menghapus air mata rayinya yang di saksikan Anggota keluarga lainnya.

Begitu juga ratu kentring manik yang sangat menyayangi Raden kian Santang,.

"Kanda prabu,... Kanda harus secepatnya menangkap argadana dan komplotan golongan hitam lainya Dinda tidak ingin kejadian pilu 9 tahun yang lalu terulang kembali "ucap ratu kentring manik yang berdiri di samping yundanya ratu Subang larang.

Kembalinya Raden Kian Santang (Titisan Sang Prabu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang