kembali nya Raden kian Santang ( titisan sang prabu) bab 14.

731 53 10
                                    

Saat ini Raden kian Santang masih berada di wisma Raden abikara dan sedang di priksa prahasini
Raden kian Santang saja masih terisak karena rasa pusing yang menyiksa dirinya membuat Raden kian Santang tidak tahan dengan
Rasa sakit yang diri nya rasakan.

Tabib istana: mohon ampun Gusti Raden ijinkan saya memeriksa kondisi Raden kian Santang dan mengobatinya .

Raden abikara ingin menyingkir agar tabib istana bisa memeriksa Rayi kembar nya namun Raden kian Santang meremat erat ujung baju sang raja tanda tidak mau di tinggalkan sang raka.

Raden Abikara.
"Rayi raka hanya menyingkir beberapa langkah saja tidak meninggalkan wisma ini agar tabib bisa memeriksa diri mu Rayi " ucap Raden Abikara.

Lalu Raden kian Santang malah
Terisak kembali.

Raden kian Santang.
"Aku tidak mau Raka ,hiks, jangan pergi aku ingin Raka disini , hiks , "ujar Raden kian Santang yang
Masih memejamkan matanya.

"Hufff, tabib apa boleh aku tetap disini menemani Rayi kian Santang sementara kau memeriksanya , dan Emban Tolong kau katakan pada keluarga istana. jika aku tidak jadi ikut perjamuan makan malam karena rayi kian Santang saat ini,
Sedang demam" ucap Raden abikara.

Tabib istana: tentu tidak apa apa Raden.

Emban : sendika Raden .

Raden Abikara .
"Rayi tadi sore kau masih berlarian setelah latihan lalu sekarang dirimu
Malah demam seperti ini Rayi,
Sungguh Raka tidak tega melihat dirimu sakit seperti ini" batin Raden abikara yang sedang mengusap
Surai hitam lebat adiknya dan tabib yang saat ini sedang memeriksa rayi nya untuk di obati.

Tidak lama kemudian setelah perjamuan makan malam selesai
Semua anggota keluarga istana masuk kedalam wisma Raden abikara yang sedang tiduran di sandaran kepala ranjang nya dengan Raden kian Santang yang tertidur ,tabib istana sudah keluar dari wisma Raden abikara setelah selesai mengobati Raden kian Santang, yang ternyata kelelahan.

Wisma putra .

Wisma Raden abikara.

Ibunda ratu Subang larang
"Putra ku Abikara apa yang terjadi"
Ucap ratu Subang larang yang membangunkan Raden abikara dari tidur nya serta membuat Raden kian Santang terusik dan membuat kepalanya pusing kembali.

" Hiks ,hiks Raka kenapa berisik sekali Raka" Isak raden kian Santang .

Para ibunda menyadari jika bungsu mereka sedang tidak baik baik saja
Dan itu membuat keempat Rayi Raden kian Santang menjadi sedih ,

Apa lagi Raden surawisesa yang
Sangat dekat dengan sang raka
Langsung menghampiri Raka Nya
Dan memegang tangan kanan sang raja sambil mengelus rambut hitam sang raka.

Raden surawisesa.
"Sttt ,Raka maafkan kami menganggu istirahat mu ,tidur lah
Lagi Raka kami tidak akan menganggu tidur Raka" ucap Raden
Surawisesa dengan lembut dan akhirnya Raden kian Santang tenang kembali dalam tidurnya.

Raden abikara tersenyum melihat
Rayi nya surawisesa sudah berubah menyayangi Rakanya, yaitu Rayi nya kian Santang.

Raden Abikara.
"Rayi surawisesa, kau sangat menyayangi Raka mu, Rayi kian Santang" ucap Raden kian Santang yang masih menatap wajah damai
Sang adik dalam tidur nya.

Raden Surawisesa langsung menoleh dan menatap Raka nya abikara.

Raden surawisesa .
"Aku memang menyayangi Raka
Kian Santang, Raka abikara dulu
Mungkin aku bodoh tidak melihat kasih sayang dan cinta yang di berikan Raka kian Santang padaku
Raka, namun aku sadar jika Raka
Kian Santang tulus menyayangi diriku bahkan uwak amuk marugul

Kembalinya Raden Kian Santang (Titisan Sang Prabu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang