Bab 19.

828 38 8
                                    


4 hari sudah sejak dua orang
Emban mengunjing Raden kian
Santang dan membuat kian Santang
Mengurung diri di wisma selama 4
Hari juga dan membuat keluarga
Kerajaan menjadi khawatir ,
Para ibunda serta prabu amuk
Marugul mencemaskan
Kondisi putra, keponakan kesayan
Gan nya setelah Raden surawisesa dan Raden Surosowan yg tidak keluar dari dalam wisma bahkan 4 hari juga, Raden kian Santang tidak meny Entuh makanan dan minum dan Itu membuat seluruh keluarga kerajaan menjadi panik apa lagi
Pintu wisma Raden kian Santang,
Terkunci dari dalam.

Raden abikara" Rayi bukalah pintu
Wisma nya, ayolah Rayi ini sudah
Sudah 4 hari kau mengurung diri,
Di dalam wisma kau bahkan tidak
Menyentuh makanan mu Rayi (
Ya Allah ada apa dengan Rayi kian
Santang )... Rayi jika kau tidak
Membuka pintu nya juga, akan
Raka dobrak pintu wismamu Rayi,"
Ancam Raden Abikara pada Rayi nya.

Namun tidak ada tanggapan dari
Dalam wisma rayi nya yg
Membuat Raden abikara terpaksa
Mendobrak pintu wisma sang adik.

"Astaghfirullahaladzim,rayiii apa yg
Terjadi kenapa kau bisa seperti ini
Rayi, Rayi bangun Rayi Raka mohon,
Rayi,rayiiiiii hiks, embannn" teriak
Raden abikara .

Emban : Ada apa Gusti raden .

"Cepat kau panggilkan tabib istana
Ke wisma Rayi ku, Rayi kian
Santang," perintah Raden Abi kara.

Tidak lama kemudian masuklah
Anggota keluarga kerajaan ke wisma
Raden kian Santang dan alangkah,
Terkejutnya bunda ratu Subang
Larang melihat putra bungsunya,
Sudah tidak sadarkan diri.

"Astaghfirullah,putraku Abi kara apa
Yg terjadi dengan Rayi mu nak ?
Tanya bunda ratu Subang larang yg
Sedih melihat putra bungsu nya ,
Sudah tidak sadarkan diri seperti ini
Dan itu juga membuat para ratu
Menjadi sedih. Dengan kondisi putra
Bungsu kesayangan mereka.

"Ananda juga tidak tau bunda
Tadi. ananda mengetuk pintu wisma
Rayi kian Santang, namun Rayi
Tidak juga membuka pintu wisma,
Nya ibunda, dan akhirnya ananda
Mendobrak pintu Wismanya lalu,
Rayi kian Santang sudah tidak
Sadarkan diri seperti ini, bunda,"
Ucap Raden Abi kara. Tidak lama
Kemudian masuklah dua orang
Tanib untuk memeriksa Raden kian
Santang.

"Putraku apa yg sebenarnya kau
Lakukan nak, kenapa kau jadi
Seperti ini putra ku kian Santang,"
Ujar bunda Subang larang yg
Menggenggam telapak tangan
Putra bungsunya yg terasa dingin.

Tidak lama kemudian tabib istana
Datang dan memeriksa putra junj
Ungan nya.

Tabib istana.

"Mohon ampun Gusti ratu,Raden
Nyimas, apa sekiranya Raden kian
Santang tidak memakan atau
Meminum air selama beberapa hari
Ini, karena saya merasakan jika
Raden kian Santang saat ini sedang dehidrasi, Gusti ratu ,Raden " ucap tabib istana

Keluarga istana terkejut dengan
Penuturan tabib istana yg,
Memeriksa Raden kian Santang.
Bunda Subang larang menghampiri
Putra bungsunya dan duduk di
Sisi kiri tempat tidur Raden kian
Santang dan menggenggam tangan
Putranya.

"Putraku kian Santang,kenapa kau
Menyiksa dirimu seperti ini nak,
Ujar bunda Subang larang mengusap Surai hitam putra bungsu
Nya.

Nyimas Rara Santang merasa sedih
Atas apa yg terjadi pada Rayi,
Yunda mana yg tidak sedih melihat
Rayi tercintanya seperti ini.

" Rayi kau pasti memikirkan
Ucapan para emban itu ya sampai,
Dirimu seperti ini Rayi," ujar nyimas
Rara Santang dengan sedih .

Nyimas Ratna Wulan yg berdiri di samping kanan Raden kian Santang
Juga merasakan kesedihan yg dirasakan Rayi nya Rara Santang.

Kembalinya Raden Kian Santang (Titisan Sang Prabu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang