kembalinya Raden kian Santang ( Titisan Sang Prabu) Bab 12.

677 49 5
                                    


Raden kian Santang masih tertidur pulas dengan kedua kakaknya
Yang masih menjaganya di wismanya,Raden abikara yang melihat wajah tidur rayinya yang sangat damai membuat dirinya tersenyum kala mengingat masa kecil mereka dulu dimana Raden kian Santang yang selalu,
Menempeli setiap Raka nya bahkan
Yundanya juga.

Raden Abikara.

"Yunda Rayi kian Santang nampak
Sangat lelap tidurnya hingga tidak menyadari jika kedua kakaknya yang menjaga dirinya saat ini" ucap Raden Abikara.

Nimas Rara Santang.

"Kau benar Rayi kita biarkan Rayi kian Santang tidur lagi pula ini memang sudah malam,Rayi kau ingin tidur di sini atau kembali
Kewisma mu" tanya nimas Rara Santang.

Raden Abikara.

"Aku disini saja yunda sekalian aku tidur di samping Rayi kian Santang,
Sudah lama aku tidak tidur dengan
Rayiku ini" ucap Raden Abikara

Nimas Rara Santang.

"Baiklah, yunda mau kembali ke wisma yunda dan kau istirahat lah"
Ucap nimas Rara Santang.

Raden Abikara.

" Baiklah yunda huff Rayi kuharap kau tidak seperti ini lagi Raka,
Sangat menghawatirkan dirimu"
Ucap Raden Abikara.

Subuh menjelang pagi pun tiba suara azan mengema kala subuh tiba membangunkan seorang pangeran kerajaan yang tampan
Dengan senyum manis yang selalu tersemat di bibir nya untuk segera menjalankan ibadah sholat subuh bersama sang raka.

Raden Abikara.

" Sudah subuh ternyata,Rayi bangunlah waktunya sholat subuh"
Ucap Raden Abikara membangunka-
N rayinya kian Santang.

Raden kian Santang terbangun dan
Sangat terkejut persaannya semalam ia di temani ibundanya,
Tapi kenapa saat ia bangun subuh
Yang membangunkan nya adalah
Rakanya Raden Abikara?...

Raden kian Santang&Abikara.

"Raka Abikara sejak kapan Raka,
Berada di wismaku Raka" tanya Raden kian Santang.

"Raka sudah dari tadi malam disini,
Menemanimu tidur sekarang sudah
Subuh ayo kita segera ke surau untuk sholat berjamaah " ucap Raden Abikara.

" Baiklah Raka " ucap Raden kian Santang yang segera mandi dan mengambil air wudhu setelah itu keduanya pergi meninggalkan wisma ksatria putra menuju ,
Surau disana sudah ada bunda Subang larang serta dua Raka dan yunda nya juga syekh Nurjati
Yang menjadi imamnya .

Skip - taman istana.

Setelah menjalankan sholat subuh
Raden kian Santang ijin untuk ketaman belakang istana, ya Raden kian Santang saat ini sedang berada
Di cerbung air terjun yang berada di belakang istananya.

Namun kali ini ia tidaklah sendirian
Raden bersama kedua rayinya,
Raden surawisesa dan Surosowan
Keduanya menatap ngeri Raka mereka saat Raden kian Santang
Berlari di atas danau yang berisi,
Buaya besar dan ganas itu.

Raden Surosowan&surawisesa.

"Raka, apa Raka kian Santang tidak
Ngeri berlari di atas danau yang,
Isinya buaya buaya besar itu Raka Apa lagi sambil mengunakan ajian,
Banyu maruta Raka" ucap Raden Surosowan yang menatap tidak
Percaya pada rakanya yang satu ini.

Raden surawisesa .

"Raka kian Santang memang seperti
Itu sangat suka menantang maut,
Kau lihat sendiri kan tidak ada rasa takutnya sama sekali dan yang ketakutan sekarang adalah kita para rayinya ,jagad dewabatara " ucap Raden surawisesa yang juga menatap ngeri raka kesayangannya
Itu.

Kembalinya Raden Kian Santang (Titisan Sang Prabu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang