kembalinya Raden kian Santang ( Titisan Sang Prabu) Bab 8.

684 42 5
                                    


Awalnya raden kian Santang tidak ingin meminum ramuan itu namun karena paksaan dari ibunda serta kedua rakanya Raden Abikara dan juga Raden walangsungsang membuat Raden kian Santang terpaksa meminum ramuan berwarna hijau pekat itu dan membuat mual Raden kian Santang.

Raden kian Santang.

"Ini pahit sekali bunda, sudah ya ananda tidak sanggup jika harus menghabiskan semua ibunda" melas Raden kian Santang.

Raden surawisesa.
"Pufffft, Raka kau lucu sekali,
Dimana mana yang namanya ramuan itu sudah pasti pahit Raka tidak ada yang manis" ledek Raden surawisesa.

Raden kian Santang yang di ledek rayinya menjadi kesal lalu Raden mengambil bantal tidur nya dan melemparkannya, namun Raden surawisesa lebih cepat menghindari halasil yang kena adalah rakanya Raden gagak gampar.

Raden gagak gampar.
" Yak, apa yang kau lakukan Rayi kenapa kau melempar bantal itu kearah Raka"ucap Raden gagak gampar.

Raden surawisesa
"Ha ha ha , Raka kian Santang tidak mau meminum obat nya Raka" ujar Raden surawisesa.

Raden kian Santang.
"Yak, siapa juga yang tidak mau meminum obat ,kau dasar Rayi laknat sini kau biar kau rasakan pahitnya ramuan obat ini" Raden kian Santang pun bangun dari tempat tidur nya dan mengejar rayinya itu, sementara Raden abikara hanya memandang datar dengan tingkah kedua adiknya.

Raden abikara .
"Bisakah kalian berhenti saling kejar kejaran seperti itu Rayi kian Santang dan Rayi surawisesa " ucap Raden abikara, habis sudah kesabaran nya dan Raden abikara pun menjewer keduanya.

Surkian.
"Arggggg, ampun rakaaaa/Raka sakittt , teriak keduanya.

Sementara semua anggota keluarga yang ada di sana sudah menahan tawa dengan tingkah keduanya.

Raden abikara.
"Kalian ini ya bukan nya berhenti malah semakin jadi ,dan kau Rayi kian Santang habiskan obatnya" tegas Raden abikara.

Raden kian Santang.
"I iya Raka , ibunda bolehkan hanya setengah nya saja" ucap Raden kian Santang yang mencoba marayu ibundanya dengan ucapan manis nya,namun Raden kian Santang kembali murung saat melihat ibundanya menggelengkan kepala.

Raden walangsungsang
"Sudahlah Rayi kau menurut saja lagi pula itu untuk kesembuhan mu juga"ucap Raden walangsungsang

Raden kian Santang.
"Hufff, baiklah Raka aku habiskan"
Raden kian Santang langsung meminumnya hingga habis seraya berkata.

Raden kian Santang
"Besok aku tidak akan mau meminum ramuan pahit ini lagi" ucap Raden kian Santang.

Ibunda Subang larang.
"Sudahlah putraku , kau ini memang paling susah jika di suruh minum obat , baiklah kami tinggal dulu kau istirahat lah " ujar ibunda Subang larang.

Raden kian Santang
"Iya bunda, tapi aku ingin Raka abikara dan Raka layang menemaniku bunda aku bosan jika sendirian di wisma bunda" ucap raden kian Santang.

"Baiklah putraku, kedua rakamu akan menjagamu" ucap ibunda Subang larang.

Semua keluarga Raden kian Santang keluar dari wismanya dan membiarkan putra/saudara mereka bersama ketiga kakaknya.

Raden kian Santang.
"Raka, temani aku tidur "ucap Raden kian Santang yang mulai bermanja
ria dengan rakanya abikara.

Nyimas Rara Santang.

Nyimas Rara Santang selaku yunda Raden kian Santang di buatnya gemas dengan tingkah manja dari rayinya itu .

"Raka layang Kusuma aku seperti melihat Rayi kian Santang yang masih berusia 6 tahun, kau tidak lupakan raka " ucap nyimas Rara Santang pada rakanya.

Kembalinya Raden Kian Santang (Titisan Sang Prabu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang