Setelah prahasini keluar dari balai pengobatan,guna memanggil Raden abikara Raden kian Santang bangun dari rebahan nya dan bersila untuk bersemedi dan mengunakan hawa murninya untuk mempercepat penyembuhan dirinya.Tidak lama kemudian Raden abikara selaku kakak kembar dari Raden kian Santang memasuki aula pengobatan, dan dapat ia lihat sang adik sedang mencoba memulihkan dirinya dengan mengunakan hawa murninya.
Raden Abikara.
"Rayi, prahasini bilang kau memanggil Raka ada apa Rayi? Tanya Abikara.
Raden kian Santang yang mendengar suara rakanya sontak membuka kedua matanya dan menatap rakanya seraya berkata.
Raden kian Santang.
"Raka apa yang terjadi semalam setelah aku hampir terkena jurus patri yatma milik paman argadana?
Tanya Raden kian Santang.Raden abikara.
Abikara menjawab pertanyaan Rayi kembarnya, dan jawaban sang kakak membuat Raden kian Santang terkejut ternyata semalam ia memang tidak sedang bermimpi melihat Sukma kakeknya,Kakek yang belum pernah ia jumpai seumur hidupnya dan itu membuat dirinya sangat terharu karena ia di lindungi Sukma sang kakek.
Raden Abikara.
"Rayi, semalam kau di selamatkan kakek kita,sukma kakek dewa kencana wastu/ningrat kencana Rayi sukma kakek dewa Niskala menghadang ajian patri yatma milik
Paman argadana dan membuat ajian ajian Cakra buana dan banyu maruta milikmu bisa mengalahkan paman argadana Rayi" jawab Raden Abikara.Raden kian Santang.
"Jadi semalam itu bukan mimpi,
Jika Sukma kakek dewa Niskala memang berada tepat di depan ku Raka dan membantuku mengalahkan paman argadana? Tanya Raden kian Santang.Raden abikara.
"Iya , Rayi dan Sukma kakek dewa Niskala juga mencabut Kanuragan milik paman argadana sehingga ia sekarang hanya manusia biasa yang tidak memiliki ilmu Kanuragan sama sekali, dan hari ini juga ayahanda akan menjatuhi hukuman pada paman argadana" jawab
Raden Abikara.Raden kian Santang tiba tiba menjadi sedih dan murung saat mendengar jika ayahanda nya akan menjatuhi hukuman pada paman argadana, sedangkan dirinya tau
Jika argadana adalah ayah dari yudhkara, dan itu membuat dirinya takut jika yudhakara kembali membenci dirinya.Sementara itu yudhakara saat ini berada di penjara bawah tanah untuk melihat ayahanda nya
Dan tentu bukan membuat yudhakara merasa senang dan bahagia tapi membuat dirinya sangat kecewa.Yudhakara.
"Aku tidak menyangka kau dan nenek sudah membodohi ku dengan kau pura pura mati dan nenek yang mengatakan jika Raden kian Santang lah yang membunuhmu, tapi ternyata semua itu kalian
Lakukan agar aku membunuhRaden kian Santang, licik juga kalian ternyata dan aku sangat kecewa mulai sekarang aku bukan lagi putra mu aku adalah yudhakara putra Nastiti Dewi dan cucu dari dewa Niskala wastu kencana dengar itu" ucap yudhakara.
Argadana.
"Kau memang anak durhaka yudhakara, ya aku memang berpura pura mati aku dan nenekmu membuat sekenario kematian ku agar keturunan dewa Niskala wastu kencana saling membenci dan membunuh, meski aku gagal
Tapi ingat lah yudhakara aku belum kalah camkan itu" ucap yudahkara.Yudhakara.
"Dengarkan ini baik baik selama aku dan yunda prahasini masih hidup tidak akan aku biarkan kalian
Manusia rendahan bisa menyentuh Raden kian Santang, dan satu lagi kerajaan kandang wesi prabu wistapati sudah tau jika bukan Raden kian Santang dan prabu Siliwangi yang sudah membunuh ayahanda dan Rayi nya raden abiyasa bahkan sekarang kerajaan kandang Wesi bersekutu dengan Padjajaran dan satu lagi aku sudah bersumpah mengabdi dan akan melindungi Raden kian Santang,"
Ucap panjang lebar YudhakaraSetelah itu yudhakara pergi meninggalkan penjara bawah tanah dan tujuan nya adalah balai pengobatan untuk menemui Raden kian Santang dan meminta maaf denganya atas kesalahan yang pernah ia lakukan pada pangeran sebaik Raden kian Santang.
Balaipengobatan
Prahasini.
"Raden abikara, maaf menganggu sudah waktunya Raden kian Santang, meminum ramuan obat yang di racik olehnya, tak lama kemudian masuklah yudhakara kedalam balai pengobatan.
Yudhakara.
"Prahasini, bolehkah aku bertemu dan bicara dengan Raden kian Santang? Tanya yudhakara yang di tatap tajam Raden abikara.Raden abikara.
"Untuk apa kau mau bicara dengan rayiku yudhakara? Tanya Raden abikara yang masih menatap dirinya tajam.Yudhakara.
"Aku ingin minta maaf pada Raden kian Santang, abikara dan akan melindungi nya" jawab yudhkara.Prahasini.
"Benarkah itu , yudhkara kau akan melindungi Raden kian Santang dan meminta maaf dengan nya" tanya prahasini.Yudhakara.
"Iya yunda , aku menyesal sudah mendengarkan ucapan nenek yang mengatakan ayahandaku di bunuh Raden kian Santang, tapi nyatanya ia masih hidup dan hampir membuat Raden kian Santang tiada aku sungguh menyesal, yunda abikara aku mohon berikan aku satu kesempatan untuk menebus dosa ku" ucap yudhakara.Ucapan yudhakara membuat Raden kian Santang tersentuh dan saat Raden kian Santang akan memaafkan nya , prabu Siliwangi dan para ibundanya datang begitu juga para raka,yunda dan ratunya.
Prabu Siliwangi.
"Aku percaya dengan apa yang kau katakan, yudhakara tapi ketahuilah ini adalah kesempatanmu yang terakhir jika kau menghianati ucapan mu maka bukan aku yang akan menghukum mu, tapi mereka yang berdiri di hadapan mu, Raka /yunda serta Rayi dari putraku kian SantangApa kau paham yudhakara" ucap tegas prabu Siliwangi.Raden gagak gampar Raka pertama
Raden kian Santang, setelah layang Kusuma."Aku bukanlah Rayi kian Santang,
Yang dengan mudah memaafkan orang lain yudhakara, tapi kali ini aku pegang ucapanmu itu " ucap tegas Raden gagak gampar.Raden abikara .
"Baiklah karena ayahandaku mempercayai dirimu maka temui lah rayiku tapi saat ini ia sedang bersemedi untuk memulihkan dirinya" ucap Raden abikara.Raden kian Santang sudah selesai dengan semedinya dan merasa sudah lebih baik , alangkah terkejutnya Raden kian Santang melihat yudhakara sudah bersujud di hadapan nya dengan memohon ampunan nya
Raden kian Santang.
"Yudhakara, apa yang lakukan yudhakara bangunlah tidak seharusnya kau bersimpuh di hadapan ku yang hanya manusia yudhakara"ucap Raden kian SantangYudhakara.
"Ampuni aku kian Santang,aku sudah banyak berbuat dosa padamu aku berkali kali ingin membunuhmu
Namun aku sadar, Kau adalah anak yang sangat baik aku menyesal hampir membuat nyawamu melayang kian Santang "ucap yudhkara penuh penyesalan.Raden kian Santang.
"Aku sudah memaafkanmu Yudha kara, bangunlah dan aku sudah tau jika kau sudah mengabdi pada Padjajaran, jadi bangunlah " ucap Raden kian Santang.Raden abikara.
"Kau sudah mendapatkan maaf dari rayiku yudhakara tapi inggat, jika kau mendustai ucapan mu itu aku tidak akan tinggal diam ingat itu" ucap Raden abikara Yang di setujui oleh yang lainnya.Prahasini.
"Baiklah, yudhakara kau sudah mendapatkan maaf dari Raden kian Santang dan semua keluarga istana,
Tapi sudah waktunya untuk Raden kian Santang untuk meminum obatnya "Ucap prahasini, dan itu suksesMembuat Raden kian Santang tersedak ludah sendiri #apa ramuan
Obat Oo tidak aku sangat membenci
Ramuan obat ibundaaaa tolonglah putramu ini bundaaaaa # iner Raden kian Santang.Raden kian Santang.
"I ibunda ,A ayahanda haruskah aku meminum ramuan berbau dedaunan itu bunda ayahanda" ucap Raden kian Santang dengan memelas😮💨😮💨😮💨😮💨😮💨.Semua yang ada di balai pengobatan hanya bisa menahan tawa melihat saudara/ putra mereka memelas seperti itu karena jarang mereka melihat Raden kian Santang dengan wajah memelas nya tapi bagi mereka ini adalah kesempatan yang langkah.
Dan bahkan rayinya surawisesa sudah tertawa Terpingkal pingkal melihat kesengsaraan rakanya Raden kian Santang yang harus meminum ramuan obat yang menurutnya berbau daun itu.
Ya kita doakan saja semoga Aden tidak pingsan lagi setelah menegak ramuan obatnya.
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Raden Kian Santang (Titisan Sang Prabu)
FanfictionKisah seorang pangeran yang menjadi cahaya bagi keluarga dan rakyat Padjajaran, pemilik darah suci yang menjadi incaran para golongan hitam seorang pemuda berhati putih,juga seorang pendakwah,dia adalah putra bungsu nyai ratu Subang larang dan prabu...