Kicauan burung seakan menjadi alarm untuk pemuda yang tengah tertidur dengan nyenyaknya. Cahaya perlahan menyingsing masuk, kelopak mata yang awalnya tertutup perlahan terbuka menampakkan iris hitam pekatnya.
Cklek
"RADENN!!! BANGUN!!" Jerit orang yang baru saja masuk dengan tidak slow nya.
Melihat tatapan tajam yang di layangkan kakaknya. Ia Tanpa mengucapkan sepatah kata langsung lompat dari tempat tidurnya, dan berlarian kearah kamar mandi.
°°°
Berdiri di depan cermin full body. Ia menatap pantulan dirinya. Seragam sekolah melekat di tubuhnya dengan dasi yang sedikit di longgarkan, membuat kesan ketampanannya menambah.
Raden Micael Devara
Merasa ada yang kurang, ia berbalik dan mengambil kacamata lalu menggunakanya, bukanya keliatan cupu ia malah terlihat tampan dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya.
/Kira kira gitulah gambarannya. Anggap aja lagi di kamarnya
Setelah memandang kagum tubuhnya di cermin, ia beranjak mengambil tasnya dan keluar dari kamarnya.
Sesampainya di lantai satu, ia berjalan kearah meja makan dan menatap keluarganya satu persatu.
"Morning para ATM berjalan" sapanya lalu duduk di sebelah Kakaknya.
Aksara Sastra Devara
"Anak siapa sih lo?" cibir Aksa.
Tidak menggubris cibiran kakaknya, Raden memandang binar makanan di depannya. Sang bunda yang Melihat tingkah laku putranya menggeleng pelan.
"Kok bisa sih daddy bikin anak kek kamu" celetuk sang kepala keluarga, Joshua.
Melirik kearah ayahnya sinis, Raden mengacungkan jari tengahnya.
"Daddy liat ini apa?"
Joshua menatap bingung putranya yang mengepalkan tangannya, tetapi jari tengahnya menjulang tinggi.
"Tangan" sahut Joshua seadanya.
Bunda Gita dan Aksa, mereka menahan tawanya kala melihat tatapan bingung yang di layangkan Joshua.
"Aww, sakittt!!" desis Raden saat Aksa tiba tiba mencubit perutnya.
Raden memegang tangan kakaknya yang bertengger di perut kotak kotaknya, memandang kakaknya dengan tatapan puppy eyes yang membuat keluarganya langsung berpraga ingin muntah.
"Huekkkk, buang jauh jauh tuh muka. Gak cocok sama badan titan lo itu!!"
"Kakak aja yang kerdil" gumamnya sangat pelan.
Saking heningnya ruangan makan, padahal cuma gumaman tapi masih bisa di dengar oleh Aksa. Mencengkram erat garpunya, Aksa memaksakan diri untuk tidak berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny of Love.
Random⚠️ BxB area Transmigrasi? Pindah jiwa? Apa apaan itu, Raden tidak mempercayai semua itu. Sebelum dirinya mengalaminya sendiri. Saat sedang asik asiknya di kelas tiba tiba seorang gadis datang entah dari mana usulnya dan memberikan Raden bekal beru...