part 10.

11.4K 753 7
                                    

°°°
Happy Reading 📖

Angin berdesiran di temani kicauan burung yang hinggap di pembatas balkon, Raden Duduk di sofa balkon dengan ponsel yang menyala menampilkan game, sering kali ia mengumpat kala rekan satu timnya terusan mati.

"Bangsat, bajingan, tololl, kontol, beban, bego"

Mengeluarkan banyak kata kata mutiara, Raden menekuk wajah kesal. Dengan amarah yang mengebu gebu, Ia hendak melemparkan ponselnya.

"EH EH PONSEL GUE!!!" pekik seseorang, membuat Raden tersadar lalu menoleh ke asal suara.

Tersenyum lebar menampilkan gigi kelincinya, Raden menatap lelaki di hadapannya senang.

"Main lempar lempar aja" sinisnya mengambil alih ponselnya dari tangan Raden.

"Maaf maaf, lagian greget tau, masa kerjanya mati doang." celotehnya.

Memajukan bibir beberapa inci, untung ini tubuhnya Kevin jadinya keliatan imut. Namun, beda lagi kalo di tubuh aslinya, bisa bisa kena semburan cabe oleh kakaknya, Aksa.

"Gak usah monyong monyong gitu, wajah gue malah kayak bebek" sungut Kevin memperhatikan tingkah Raden.

Mendongak menatap kesal lelaki yang berdiri di hadapannya, Raden melingkarkan lengannya pada pinggang Kevin lalu menduselkan wajahnya. Bukannya marah, empunya malah terkekeh mengelus pelan surai hitam legam milik tubuhnya yang sedang di tempati oleh Raden.

"Kenapa baru muncul?" gumam Raden menyembulkan kepalanya.

"Gara gara temen kamu" sahut Kevin.

"Hah?"

Menghela nafas panjang, Kevin mengusap lembut Rambut hitam legamnya.

"Iya. Temen kamu yang namanya Iky itu, gara gara dia aku jadi di kurung. Untung cuma sebentar"

Mengingat ingat Iky, dirinya menjadi kesal sendiri.

"Kenapa bisa di kurung?" bingung Raden masih menatap lekat manik indah Kevin yang terlihat menyala.

"Aku udah suruh temen kamu itu buat gak teriak, tapi malah teriak teriak bak lutung. Jadinya peri aneh yang kesabarannya setipis tisu itu, langsung ngilangin Iky dan ngurung aku di penjara iblis"

"Hah?" beo Raden, tetapi sedetik kemudian ia ngangguk ngangguk gak jelas.

"Perasaan tempat lo tinggal sekarang itu indah, kok bisa ada penjara iblis?" bingung Raden dengan dahi berkerut.

"Sebenarnya penjara iblis itu selalu di hilangin sama si peri aneh, dan akan di munculkan jika ada yang menganggunya" menjelaskan dengan telaten, Raden terpukau melihat visual menawan Kevin.

"Ngapain lo selalu bilang peri aneh?"

Raden sebenarnya penasaran dengan Kevin yang selalu menyebut 'peri aneh'.

"Ya karena emang aneh, masa dia bilangnya kalo aku di suruh tinggal disana agar ada yang menemaninya. Kan aneh. Mana kecil lagi, sekali injak langsung penyet. Tapi pas mau gue injek malah tembus" oceh Kevin kesal dengan tingkah aneh peri tersebut.

Destiny of Love. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang