°°°
Happy Reading 📖."Cia beneran liat Kak Kevin masuk ke bar tadi" jelasnya penuh keyakinan dan di kasih bumbu bumbu sedih dikit.
Kini di ruangan tamu kediaman Pratama auranya sedang mencekam. Rafa melayangkan tatapan tajam pada Cia, sedangkan tiga yang lainnya. Masih terdiam mencerna apa yang di ucapkan gadis polos itu.
"Bentuk tubuhku seksi, kekar tegap berisi~" senandung Raden yang baru saja masuk.
Sontak semua pasang mata lantas menoleh ke asal suara tersebut, Rafa menajamkan pengelihatanya. Raden yang di tatap melirik sekilas.
"Salah cogan apa? Masa baru pulang udah di tatap iblis" batin Raden takut takut melihat tatapan tajam Rafa.
"Habis darimana?" tanya Rafa menggunakan deep voicenya.
Mendengar nada rendah Rafa, membuat bulu kuduk Raden seketika berdiri, menatap kikuk sekeliling. Ia menjatuhkan pandangannya pada Cia yang sedang mengusap air matanya.
"Kak Rafa jangan marahin Kak Kevin, pasti Kak Kevin tidak tau kalo kakak ngelarang ke bar hikss" tutur Cia kembali terisak.
Tidak menghiraukan ucapan Cia, Rafa menatap adiknya datar. Ia gak marah sama adiknya itu, cuma mau memastikan saja.
Sedangkan Raden mulai mencerna apa yang terjadi, senyuman aneh seketika nampak di bibir merah cery nya. Jadi gadis itu melihat dirinya yang tadi masuk ke bar ya, lumayan juga.
Tadi sehabis pulang sekolah, Raden emang janjian sama Iky untuk membantu Iky meluruskan masalah di bar miliknya. Walau iky masih SMA ia sudah di percaya oleh ayahnya untuk mengurus salah satu bar yang lumayan terkenal itu.
"Rumahnya juna, ngambil buku sejarah" sahut Raden melirik Rafa, sambil mengangkat buku sejarah yang sejak tadi ia pegang.
Raden tidak bohong, ia memang pergi ke rumahnya Juna tadi sebelum pulang. Tapi soal ke bar itu juga benar.
Menelisik buku yang di pegang oleh adiknya, Rafa menatap manik indah Kevin, mencari kebohongan. Namun, yang di dapat hanya tatapan tajam.
"Beneran?" Rafa memastikan, kalo yang di bilang oleh Cia itu adalah bohong.
"Kevin emang pergi ke rumahnya Juna, tadi sebelum kesini gue liat. Yakan Rik" sela Rendy mengingat kalo tadi sebelum ke sini ia melihat tubuh Kevin berada di depan rumah Juna.
Raden menatap Rendy heran, saat itu pula Rendy menoleh kearahnya lalu mengedipkan sebelah matanya. Raden yang melihat hal tersebut tersenyum.
"Iya" sahut Riko seadanya.
"Tapi Cia gak bohong!!!" seru Cia tidak sadar meninggikan nada bicaranya.
Seketika ruangan menjadi sepi, suara isakan Cia terdengar sempurna. Helaan nafas keluar dari mulut Kevin, kenapa pula si Rafaanjing kudu ngajak neklam sih.
"Udahlah Cia, lo gak cape nuduh Kevin mulu?" Tegur Riko mulai jengah.
Cia menoleh kearah Riko dengan mata berkaca kacanya, sedangkan Riko abai dan memilih menyenderkan punggungnya di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny of Love.
De Todo⚠️ BxB area Transmigrasi? Pindah jiwa? Apa apaan itu, Raden tidak mempercayai semua itu. Sebelum dirinya mengalaminya sendiri. Saat sedang asik asiknya di kelas tiba tiba seorang gadis datang entah dari mana usulnya dan memberikan Raden bekal beru...