Kecewa

30 1 0
                                    

Hello chinguu^^

Janlupa vote, juseyoo ^(○_○)^
Kamsahamnidak!☺️❤️

Happy Reading!

***

Kompetisi telah selesai. Lagi-lagi Arthur menang, dan mendapat banyak apresiasi serta pujian dari beberapa maestro musik hingga kritikus musik sekalipun.

"Kakak benar-benar hebat! Aku sangat bangga pada mu kak!" Dialah Luca Griffin. Adik perempuan Arthur. Luca lebih mengidolakan kakak nya di bandingkan dengan siapa pun.

Arthur hanya membalas dengan senyuman tipis sambil mengelus kepala Luca. Mereka berada di dalam ruangan istirahat atau bisa juga dibilang sebagai tempat latihan khusus Arthur sendiri. Di luar ruangan, ada begitu banyak penggemar yang menunggu Arthur keluar. Tidak heran lagi, mereka akan meminta tanda tangan ataupun berfoto dengannya. Tapi itu tidak akan pernah terjadi. Mustahil. Arthur tidak suka bersentuhan dan melakukan kontak fisik dengan orang-orang biasa. Atau baginya mereka tidak sekelas dengan dirinya.

Maka untuk menjaga nama baiknya tentang alasan mengapa dia jarang berkomunikasi dengan penggemar langsung, sudah dipastikan memberikan alasan yang cukup jelas. Maaf Arthur sedang sibuk latihan dan sebentar lagi akan melanjutkan konsernya. Demikian ucapan yang kesekian ribu kalinya oleh Gabriel manager Arthur sendiri.

Bukan hanya penggemar saja yang ingin melihat dan bertemu dengan Arthur secara langsung. Di dekat pintu luar ruangan itu, ada John Diego didampingi oleh Grace Kate yang merupakan kekasih John sendiri. Mereka benar-benar sangat tidak sabar menunggu Arthur keluar ruangan hanya sekedar menyapa seperti "hai?" saja mungkin cukup membuat semua orang yang menunggu disitu bahagia.

John Diego adalah seorang violis termuda dengan segudang prestasi yang tak kalah hebat juga. Namun tidak pernah menempati posisi sehebat dan setenar Arthur. John tidak iri sama sekali. John sangat mengidolakan Arthur. Impian terbesar John adalah ingin bisa bertemu langsung dengan Arthur. Sungguh sulit. Bahkan sekelas John saja, masih cukup sulit sekali menemui Arthur secara langsung. Dengan alasan selalu sibuk. Kata Gabriel.
Tak bisa dibayangkan seberapa bahagianya John jika akhirnya dia bisa bertemu langsung dengan nya.

Hingga tak lama menunggu kepastian, akhirnya Arthur keluar dari ruangan itu untuk pulang kembali ke rumah bersama adik nya, Luca. Ini adalah momen langka, karena ini pertamakalinya Arthur menampakkan diri secara langsung. Para media tak lengah untuk memotret Arthur terus-menerus. Paparazi dimana-mana, dan teriakan memanggil "Arthur..!" Berjejer di sepanjang lorong ruangan. Untung saja bodyguard tetap mempertahankan penjagaan ketat mereka sebagai bentuk penghindaran dari orang yang mungkin bisa berbahaya.

John yang melihat itu diikuti oleh Grace langsung dengan sigap berhadapan dengan Arthur, memberi salaman kepada Arthur. Tatapan John yang sangat berbinar menunjukkan kepuasan yang pada akhirnya John sampai di titik kemenangan ini.
"Hai! Aku John, senang bertemu dengan mu Arthur. Aku sangat mengidolakan mu!"

Tidak sesuai ekspektasi John. Arthur hanya melihat sinis sekilas, dan menolak bersalaman dengan John.

John hanya terdiam dan bingung sesaat. Hatinya benar-benar sakit. Luca yang melihat itu merasa khawatir kepada hati John. Kakaknya tidak pernah menunjukkan sikap rendah hati. Dia tau itu. Dan ini adalah pertamakalinya semua orangtau sikap Arthur. Jangan sampai media tau perkara ini. Batin Luca.

"Wah! Kau adalah John Diego violis hebat itu kan? Kau juga sangat keren seperti kakak ku! Hai aku Luca adik Arthur" Pada akhirnya Luca lah yang membalas salaman hangat John. Sebenarnya Luca pasrah mengatakan itu. Sudah dikatakan, Luca lebih memuji dan mengidolakan kakak nya dibandingkan dengan siapa pun.

Violin De OliveiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang