Hello Chingu!
Jan lupa votenya, juseyo🙇♀️
KamsahamnidakkkHappy Reading!
***
John melangkah melintasi jalanan yang sepi, rahangnya mengeras dan tangan nya mengepal. Satu tangannya membawa bungkusan makanan yang masih hangat. Udara di malam hari semakin dingin. Namun untuk saat ini, dingin itu tidak terasa bagi John. Mungkin karena masih mengingat kejadian memilukannya tadi pagi.
Bertemu dengan Arthur membuat suasana hati John menjadi buruk, karena dia menyadari bahwa pertemuan itu tidak sesuai dengan ekspektasinya.
Sampailah John di depan rumahnya. John harus menghilangkan perasaan amarahnya agar Grace yang menunggu didalam tidak dilanda khawatir. Tangannya menekan bel rumah kemudian disambut oleh Grace kekasihnya. John mengecup bibir gadis itu singkat dan mengelus kepalanya dengan lembut.
"Aku membelikan makanan kesukaan mu. Aku tau kau belum makan," kata John.
Grace menggeleng perlahan. "Hanya aku? Kau juga belum makan. Mari kita makan bersama" balas Grace tersenyum manis. John benar-benar sangat mencintai Grace lebih dari apapun. Grace selalu menemani dan mendampinginya. Disaat suka maupun duka, Grace selalu ada.
Selesai makan malam, John mengantar Grace untuk kembali pulang ke rumah. Meskipun Grace selalu menolak untuk ditemani, John bersikeras untuk mengantarnya pulang. Sudah malam, tidak baik perempuan berjalan sendirian. Kata John, tapi dalam hati.
Disepanjang perjalanan, dua pasangan ini bercerita tiada habisnya hingga sampailah di kediaman Grace. John hendak pamit tapi tangannya tiba-tiba di cengkeram Grace seolah tak ingin John pergi. "Hati-hati, aku mencintai mu John," John mengangguk pelan, meraih Grace dan memeluknya. Mengecup dahinya, kemudian menyentuh lembut dagu gadis itu. "Aku akan baik-baik saja. Kau tahu, aku mencintai mu lebih dari apapun Grace."
***
John sedang berlatih biola di malam yang terasa syahdu. "Ave Maria, D. 839" karya Schubert bergema di rumah nya. Kali ini dia benar-benar mendalami gesekan biolanya dengan serius. Tak ada satupun yang mengganggu pikirannya.
John hanya tinggal sendiri, hidup sendiri, berjuang keras berdiri diatas kaki sendiri. Orangtuanya sudah lama meninggal sejak dia masih berusia 10 tahun. Hanya satu petuah dari orangtua nya, yaitu "jadilah pemain biola terhebat. Kami akan sangat bangga terhadapmu". Dia anak tunggal. Pernah dia merasa bahwa dirinya tidak ada guna untuk hidup, dan mencoba untuk melenyapkan nyawa nya sendiri. Pada saat itulah, kemunculan Grace membuat hidupnya berubah drastis. Grace lah yang menghentikan percobaan bunuh diri nya. Dia adalah malaikat penyelemat. Akhirnya mereka memulai untuk bersahabat sampai menimbulkan perasaan saling menyukai kemudian mencintai sampai sekarang.
Suara biola masih menggema dengan nikmat di rumah itu. Keliatannya John sedang berlatih keras. Tiba-tiba muncul seorang wanita tua yang tinggi semampai di kamarnya. Wanita itu berdiri di depan pintu tepat di belakang John, asyik menyaksikan penampilan dari John. Ya, John ada di kamarnya. Namun, John masih tidak menyadari ada nya kehadiran orang asing di kamarnya.
John menyelesaikan latihannya dengan mantap. Kemudian dia terlonjak kaget karena mendengar suara tepukan tangan dan sorakan dari belakang tubuhnya. Sontak saja John langsung berbalik melihat dengan penasaran siapa itu. Bagaimana bisa ada orang di dalam di rumah nya selain dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Violin De Oliveira
Fantasía[ON-GOING!!] 👺👺👺👺👺 [Update setiap hari!] [Jangan lupa follow!] Saling mutualan yok hehe:> "Mama capek ngurus anak yang engga berguna seperti kamu!" Bentak Agnes. Violin De Oliveira, remaja 17 tahun mampu bertahan hidup diatas penderitaan yang...