Where'd You Go?

20 1 0
                                    


"John, aku sudah memasak spagheti kesukaan mu. Kau ingatkan? Hari ini adalah anniversary kita yang ke 4 tahun. Waktu berlalu begitu cepat. Tak kusangka hubungan kita sudah berjalan lama." Ucap Grace tersenyum manis seraya menghidangkan makanan yang masih hangat diatas meja. John mengangguk duduk diam, kemudian memakan spagheti. Tak ada satu kata pun keluar dari mulut lelaki itu.

Grace bercerita panjang kali lebar. Suara Grace bergema di telinga John. Lelaki itu tidak mendengar cerita kekasih nya dengan seksama. Perlahan, bayang-bayang kebersamaan mereka berputar di kepalanya. Tawa, candaaan, tangisan, dari kekasih nya itu juga berputar di kepalanya. Ada banyak sekali kenangan yang tak bisa diulang kembali.

"John! Apakah kau mendengar ku? Ada apa dengan mu? Apakah ada masalah?" Seru Grace sambil mengguncang tubuh John. John hanya menggeleng pelan, dan kembali melanjutkan makan.

"Wow ada spagheti! Aku mau spagheti!" Gualini tiba-tiba muncul di tengah dua sejoli itu. Grace terkejut. John sudah biasa dengan kehadiran penyihir itu.

"Siapa kau? Sedang apa kau disini? Kau muncul tiba-tiba seperti penyihir!"

"Aku? Ya benar, aku adalah penyihir. Nama ku Gualini. Mulai hari ini, kau akan menjadi bayaran ku. Tapi sebelum itu, aku mau makan spagheti dulu, hahahaha" jawab Gualini sambil mengambil spagheti milik Grace dan memakannya. Grace masih bingung. Tidak paham. Gadis itu melirik John.

Kenapa John diam saja? Dia tidak bereaksi terkejut? Ada yang aneh!

Menyadari gerak gerik Grace, penyihir itu berhenti makan lalu kembali bersuara. "Kau belum tau? Kekasih mu menjual mu kepadaku. Ku pikir John sudah memberitahu mu!" Ketus Gualini lalu melanjutkan makan.

"Apa maksudnya ini John? Aku tidak pa-" Tanya Grace kemudian namun ucapannya dipotong oleh John.

"Kau masih tidak mengerti?! Ya aku menjual mu! Mulai hari ini hubungan kita berakhir. Gualini, cepat bawa dia!" Bentak John.

"Okeyyy, baiklah. Spagheti ini enak sekali. Kekasih mu pandai memasak. Ayo gadis!" Gualini menarik tangan Grace dengan lembut. Grace menolak dengan kasar. Dia masih tidak mengerti. Lagi-lagi Grace menanyakan hal yang sama, dan itu membuat John mengamuk marah.

"Bodoh! Pergilah sialan! Aku sudah tidak mencintai mu lagi. Aku telah melakukan perjanjian dengan Gualini. Sebentar lagi aku akan terkenal, Grace! Aku akan menjadi violinst terkenal di seluruh dunia....! HAHAHAHAHAHAHA"

Grace bergetar hebat. Tangisnya tak bisa dibendung lagi. Baru kali ini dia menerima ucapan kasar dari John.

"TEGA SEKALI KAU JOHN!" Tangis Grace pecah, gadis itu menangis hebat. Hati nya rapuh, perasaan nya hancur. Badannya meronta-ronta kesana kemari menolak keras untuk ditarik. Dia mengerahkan semua tenaganya. Namun kekuatan nya tak sbanding dengan Gualini.

Gualini menarik paksa Grace. Grace melirik John dalam, berharap pertolongan.

Apakah kau tega membiarkan ku seperti ini John? Apakah ini hari terakhir ku memasakkan spagheti untuk mu?

"John, pleaseee tolong aku..." ucap Grace pelan, gadis itu menggeleng kepalanya pasrah. Grace sangat takut.

"BERISIK! TUNGGU APALAGI? BAWA DIA!!"

"JOHN......!!!!"

Lenyap. Menyisakan John Diego sendiri di dapur itu. Suasana begitu hening, sunyi. Saputangan tangan jatuh dilantai. Itu milik Grace. John mengambil nya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Violin De OliveiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang