Haiiiii........
Gilee udh lama aku ndak lanjut cerita.
Sorry yeee soal nya aku sibuk sama dunia perkuliahan yg memabukkan badan, otak, dan mental ini.
Tapi,,,, sekarang udh kembali nongol nihh hahahahaSelamat membacaaa❤️❤️
"Mampus gua. Keren banget mereka. Apa gue pulang aja kali yak?" Gumam Violin gugup lantaran menyaksikan beberapa peserta yang baru saja tampil dengan sangat baik.
Dari balik panggung, netra nya tak bisa teralih kan.
Disisi nya, Dean terlihat sangat fokus melihat cara peserta lain memainkan biola mereka.
Masih terlalu gampang untuk dikalahkan batinnya. Dean hanya bisa menghela napas kasar melihat kegugupan Violin.
"Baiklah, selanjutnya kita sambut peserta nomor urut 20 sekaligus yang terakhir, atas nama Violin De Oliveira!" Sambut pembawa acara membuat seisi gedung bertepuk tangan meriah.
Sinar panggung redup, dan muncul Violin di tengah panggung. Ketika dia memulai menggesek biola, sinar panggung menyorot nya sempurna. Nada-nada awal dari "Summer" dari "The Four Seasons" Karya Vivaldi bergema di gedung itu. Dean mulai menuntun Violin dengan kelincahan dan keahlian yang luar biasa.
Jari-jari Violin menari dengan cepat di atas senar, menciptakan suara yang indah dan penuh emosi. Perasaan Dean saat ini bahagia bercampur sedih kala mengenang dirinya di masa lalu yang sudah pernah menampilkan musik klasik ini. Air matanya mentes tanpa disadarinya. Suasana dan atmosfer yang dirasakannya, benar-benar mirip sekali dengan dirinya bermain "Summer". Hanya saja yang menjadi ganjil adalah waktu yang sudah jelas-jelas berbeda. Dia tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan kesedihan dan derita yang dialami nya kepada orang. Hanya kepada biola sajalah Dean mengadukan perasaan yang dialaminya.
Dean menangis? Batin Violin bertanya-tanya.
Yang membuat Violin semakin bertanya-tanya adalah, dia terkejut karena waktu berputar mundur dengan cepat. Kemana mamanya? Dimana ini? Apakah dia menjadi time traveler ke masa lalu? Atau ini hanya bayang-bayang dari memori masa lalu Dean? Penonton nya berubah menjadi sangat banyak. Gedung teater nya berubah menjadi sangat klasik dan nyentrik di masa itu.
Violin tidak dapat balasan atas pertanyaan nya. Dia butuh penjelasan dari Dean nanti.
Di sisi lain, seorang wanita yang menjadi juri pada saat itu pun menangis terharu. Gaya dan gerakan dari cara bermain Violin mengingatkan dirinya kembali ke memori masa lalunya di saat dia masih remaja. Penampilan itu seakan-akan hadir membayar kerinduan nya yang sudah bertahun-tahun lama menyerang. Tiga makhluk yang hadir di gedung saat ini benar-benar terlelap dalam pikiran nya masing-masing. Entahlah sedih, kaget karena familiar dengan gaya bermain biola Violin, atau bahagia. Yang pasti mereka merasa Deja vu.
"Ini benar-benar keren" Agnes tak menyangka ternyata Violin bisa bermain biola sehebat ini. Dia terharu atas kerja keras dan tekad yang dimiliki oleh putrinya.
Semua yang hadir benar-benar terpukau dengan penampilan nomor terakhir ini. Biasanya kalau penampil terakhir bakal membosankan. Tapi ini benar-benar berbeda dari semua peserta, bahkan peserta tahun lalu! Jangan tanyakan bagaimana reaksi Reina. Saat ini pandangan wanita itu tak bisa lepas sedetik pun dari Violin. Ini adalah penampilan yang sangat berkesan dan mahal dari kurun waktu terakhir. Tak ada sekalipun yang sehebat ini, seakan-akan legendaris yang sudah lama menghilang sudah kembali.
***
Sudah selesai, tinggal menunggu waktu sekitar 1 jam lagi untuk pengumuman pemenang.
"Gua kira gua bakal jadi time travel ke masa lalu." Ceplos Violin bengong dengan raut wajah seperti orang tersesat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Violin De Oliveira
Fantasy[ON-GOING!!] 👺👺👺👺👺 [Update setiap hari!] [Jangan lupa follow!] Saling mutualan yok hehe:> "Mama capek ngurus anak yang engga berguna seperti kamu!" Bentak Agnes. Violin De Oliveira, remaja 17 tahun mampu bertahan hidup diatas penderitaan yang...