_•°*°•_
Saat jam pulang sekolah ada banyak sekali murid yang mengerumuni papan pengumuman sekolah. Mereka rela berdesak-desakan untuk melihat isi Mading tersebut.
"Ada apa, tuh?"
"Entah. Kayaknya nilai hasil ujian. Kita lihat juga?", tanya Ken.
"Gue penasaran tapi kerumunan kayak gitu kayaknya gak enak.", kata Skaya menolak. Luna mengangguk setuju,
"Iya. Emang lo mau desak-desakan kayak gitu? Kalo gue enggak."
"Kalian lagi apa?", para Putra Agung datang menghampiri mereka yang berdiri agak jauh dari kerumunan.
"Itu. Kayaknya hasil ujian Sejarah kemarin. Tapi masih rame banget, nanti aja.", jawab Einyd.
Sunghoon langsung menghampiri Skaya. Juga Jungwon yang langsung menyapa Ken.
"Skay, nanti malam ada hujan meteor elemen, loh."
"Hujan meteor elemen?", bingung Skaya.
"Iya, hujan itu cuma seratus tahun sekali. Meteor elemen itu bisa ningkatin XP kita. Apalagi kalo kita beruntung dapat Meteor Orb, kita bisa langsung tembus Level 9 Apprentice XP Max."
Skaya tampak takjub, "Seumur-umur aku belum pernah dengar ada hujan meteor elemen gitu. Pasti keren banget ya?"
"Hujan meteor elemen cuma ada di klan Bumi sama klan Atlantos. Karena 'kan yang turunin meteor-meteornya itu klan Langit. Terkadang klan-klan luar atmosfer lain juga ikut nyumbangin meteor. Kayak Kerajaan Matahari yang biasanya nyumbang meteor elemen cahaya sama api. Atau Kerajaan Bulan yang sering nyumbang meteor elemen kegelapan.", jelas Sunghoon.
"Owh, berarti itu yang selama ini aku tau. Tapi namanya tradisi lemparan batu magis.", kata Skaya.
"Nah, pinter cantik.", Sunghoon mengelus puncak kepala Skaya dengan gemas.
Di saat yang sama, Jungwon usil meniup telinga Ken dari belakang. Membuat gadis itu berbalik,
"Hehe.", Jungwon malah tertawa melihat ekspresi Ken yang kebingungan.
"Uwon?"
"Ntar malam ke pesta hujan meteor sama aku, ya?", Jungwon memasang wajah imut andalannya untuk membujuk Ken.
"Boleh. Tapi kamu harus sabar nungguin aku. Aku dandan lama."
"Gapapa. Yang penting sama kamu ke pestanya, hehe,.."
"Iya, Jungwon. Nih, mau nggak?", Ken menawarkan sebuah permen. Jungwon langsung mengangguk dan mengambil permen itu.
"Luna, lo udah baca undangan itu belum?", bisik Kadytha.
"Undangan apaan?"
"Itu, undangan ke pesta hujan meteor. Udah baca?"
Luna menggeleng. Kadytha memutar bola matanya, "Masa iya belum lo baca. Liat nih, di hujan meteor itu bakal ada Meteor Orb yang bisa ningkatin level kita sampe level akhir dengan XP maksimal. Dan gue punya rencana."
KAMU SEDANG MEMBACA
[HIATUS] We Call Them : Anak Agung
Teen FictionDeretan petualangan yang menanti mereka tak terkira panjangnya. Secara tak tertulis, mereka dilahirkan untuk memecahkan banyak masalah, teka-teki, dan membuktikan banyak ramalan yang ada. Yang namanya kehidupan, 'People come and go' tidak bisa diba...