25. Takdir Dua Pemuda Sekte Petarung

68 15 3
                                    

Sial. Sungguh sial. Kini Jay malah ikut berpihak pada Niki. Hah, lihatlah. Segel Hercules terbuka. Mata keemasan Jay terlihat berang, menatap tajam mereka semua.

"Sial."

Tak ada pilihan lain. Karena Jay kini sudah dikendalikan, maka mereka akan melawannya juga.

Jay menjadikan tubuhnya sebagai tameng untuk melindungi Niki dari serangan tombak cahaya. Lihatlah, tubuhnya hanya sedikit tergores. Seolah tombak cahaya hanya bagaikan lontaran tusuk gigi. Entah kemana perban yang tadi membalut luka di dadanya. Otot-otot yang seolah bertambah besar dan kuat, mata emas menyala yang menatap berang satu-persatu mereka yang dianggapnya musuh.

Niki masih diam, terus menyerap gumpalan asap hitam yang tersisa.

Sunoo menyerahkan Luna ke dalam rengkuhan Jake. Heeseung juga berhasil ditarik, dia dan Vettel dibaringkan di atas lingkaran sihir penyembuhan minim buatan Skaya.

Sunghoon mengibas-ngibas tangannya yang lecet setelah meninju Niki dengan keras tadi.
"Sekarang apa?"

"Vettel terluka parah, gue rasa bentar lagi bakal innalilahi. Serangan bang Sunghoon yang dalam bentuk Icarus aja kurang mempan, tangannya sampe lecet." kata Jungwon.

"Kemungkinan Lycan bertahan dengan kondisi isi perut keluar dan tanpa energi juga kecil banget. Tanpa kekuatan segel, mungkin mustahil kita bisa kalahin dia." tambah Ken.

Memang benar. Serangan Sunghoon saja tidak mempan apalagi serangan mereka yang segelnya belum terbuka.

"Hah. Masalah utama sekarang itu Jay. Gue yakin Niki gak bakal bergerak sampai dia selesai nyerap energi itu. Sebelum dia benar-benar siap, kita harus kalahin Jay. Kalau gak, ini bisa gawat. Gue rasa Jake juga bakal fokus nyembuhin Luna." Allen mengambil kesimpulan mendadak.

Sunoo mengangguk setuju, "Menurut ramalan, segel yang akan terbuka selanjutnya adalah Segel Griffin. Luna. Jadi kita biarkan dulu Jake menyembuhkan Luna, setelah itu kita cari tekanan untuk membuat segelnya terbuka."

Setuju.

Sunoo melesat dengan kecepatan tinggi, kuku-kuku tajamnya menyayat berkali-kali. Matanya merah menyala, gigi taringnya terlihat jelas. Langsung paham rencananya, Ken ikut melesat dengan papan seluncur pelangi. Disusul lagi oleh Jungwon.

Ah, kalian belum paham, ya?

Rencananya : Mereka yang memiliki kecepatan tinggi akan berusaha menyibukkan Jay. Kelemahan Segel Hercules adalah dalam kecepatan. Tubuh kekar Jay agak menghambat pergerakannya. Jadi berharap saja Jay akan pusing menghadapi mereka bertiga.

Kemudian, Skaya akan menciptakan lingkaran sihir gravitasi untuk menahan Jay selama beberapa saat, agar Sunghoon, Kadytha dan Allen bisa menyerangnya dengan mudah.

Terbersit satu ide di kepala Jungwon, tiba-tiba dia kembali ke sisi Sunghoon.
"Bang, jangan marah ya---

Dicabutnya beberapa helai bulu dari sayap sang kakak untuk kemudian digunakan untuk menggelitik Jay.

"Sialan!" Sunghoon meringis. 'Sayap Allen kan juga ada, bangke!'

'Gak berani bang, hehe.'

Allen dan Skaya melongo melihat ide Jungwon. MANJUR.

Jay berguling-guling di atas tumpukan salju sambil tertawa terbahak-bahak, memohon pada Jungwon untuk berhenti. Ken dan Sunoo juga berhenti dan menatap mereka. Sungguh tak habis pikir.

[HIATUS] We Call Them : Anak AgungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang