Bahkan belum sempurna matahari menampakkan dirinya di langit sana. Tapi kesibukan hari ini sudah dimulai sejak bulan masih bertengger anggun diantara bintang-bintang. Kenapa?
Sudah jelas jawabannya karena hari ini adalah Festival Kelapa! Biar kujelaskan. Festival Kelapa adalah salah satu acara tahunan yang sifatnya wajibul wajib bagi para penduduk klan Atlantos.
Kaum Atlantos adalah penghuni seluruh pesisir di Bumi. Penghasilan terbesar mereka adalah seafood dan buah kelapa meletup. Maka dari itu, untuk mengucap syukur atas karunia Tuhan, mereka mengadakan Festival Kelapa untuk menyalurkan hasil alam yang dimiliki.
Seperti hari ini. Persiapan mereka begitu matang. Mereka sudah mulai bekerja sejak pukul satu dini hari. Menyiapkan ini, menyiapkan itu. Dua hari terakhir para bapak-bapak yang berprofesi sebagai nelayan sudah berusaha keras menangkap hewan laut yang siap dimasak untuk festival.
Tapi biarlah para warga yang menyiapkan, sementara itu biarkan para anak agung tidur sedikit lebih lama hari ini. Semalam mereka menghabiskan banyak waktu di depan api unggun untuk bercerita sambil merayakan kembalinya Sunoo.
Penasaran? Atau kalian malah mikir kenapa Christ gak tetep tinggal aja?
Ayo kita putar lagi kejadianio._•°*°•_
Malam ini adalah malam penuh harapan, rasa takut kehilangan dan rasa sedih akan berpisah. Ya, harap-harap cemas akan Sunoo, rasa takut kehilangan Sunoo jika mantra tidak berhasil dan rasa sedih akan berpisah dengan Christ.
Meski belum terhitung satu hari mereka mengenal Christ, tapi rasanya akan menyedihkan jika dia pulang ke masa lalu. Terutama Einyd (yang sudah terlanjur terbawa perasaan karena momen di taman bermain), dia terlihat begitu khawatir namun tak sepatah katapun dia ucapkan.
Sementara Heeseung dan Skaya mempelajari mantra, Christ duduk santai menunggui mereka. Satu hal yang sekarang dia pikirkan adalah bagaimana nasib Sunoo yang terjebak di masa lalu.
"Aku sungguh khawatir. Bagaimana nasib Sunoo di sana. Aku harap Arthur bisa membantunya." gumam Christ. Jungwon menatapnya sejenak sebelum menghela nafas,
"Kenapa pake tukeran masa segala, sih? Jadi ribet noh."
"Gak boleh ngomong gitu, Uwon." Ken menyikut lengan Jungwon. Dia takut kalau Christ akan merasa tersinggung dengan perkataan Jungwon barusan.
Christ justru terkekeh kecil, "Tidak ada yang tau penyebab pertukaran masa. Sejauh ini belum ada yang berhasil menemukannya. Ini semua kuasa Tuhan, tak ada yang tau rencananya. Jadi mungkin inilah takdir supaya kita bisa saling mengenal."
Di dapur, Kirei dan Luna ditemani Jake dan Jay sebagai asisten sibuk memasak makan malam. Menu makan malam hari ini adalah bebek goreng ala Papah Jay dan Uncle Jake. Disertai iga bakar buatan si cantik Luna dan Kirei.
Tangan mereka lihai mengambil bumbu ini dan itu untuk ditaburkan di atas bebek goreng dan iga bakar itu. Aroma yang begitu menggugah selera membuat perut mereka yang sedang menunggu jadi semakin keroncongan.
"Rasanya laper banget." kesal Niki karena dari tadi perutnya bersuara begitu keras. Alhasil Kadytha menertawakan temannya itu. Niki malah menatap sinis gadis pendek di sebelahnya itu,
Ya, barusan pendengaran Niki sudah sembuh. Terasa lega sekali bisa mendengar semuanya kembali. Tadinya Niki pikir ia akan terus tuli selama beberapa minggu kedepan. Membayangkannya saja membuat perasaan jadi suram, apalagi jika benar terjadi. Astaga. Itu menyeramkan.
Tak berselang lama, Christ datang ke dapur dan menghampiri Niki,
"Bisa kita bicara sebentar?""Boleh. Tapi bicara apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[HIATUS] We Call Them : Anak Agung
Teen FictionDeretan petualangan yang menanti mereka tak terkira panjangnya. Secara tak tertulis, mereka dilahirkan untuk memecahkan banyak masalah, teka-teki, dan membuktikan banyak ramalan yang ada. Yang namanya kehidupan, 'People come and go' tidak bisa diba...