1 Kehilangan peran bunda untuk selamanya

62 20 0
                                    

Yang sudah pergi jauh meniggalkan, yang sudah tak bisa di ajak bercanda gurau dan yang sudah tidak bisa di pandang dengan jarak dekat maupun jauh, dan yang terakhir yang sudah tak bisa di gapai oleh apapun karena dirinya sudah tak lagi bisa di temukan di pelosok bumi manapun karena ia sudah tersenyum bahagia di semesta yang lain
-Sara Revalina Jhonatan
......

Jam menunjukkan pukul 13.34.
Dibawah terik matahari yang menyorot begitu tajam pada bumi suhunya sampai menginjak sekitar 30° C.
Sejak tadi gadis bersurai panjang berwarna hitam pekat itu meringkuk memeluk sebuah makam dengan nama Renata yang tersemat pada nisan itu

Tangisnya terdengar pilu gadis itu benar-benar amat hancur saat ini sebab kehilangan kian menghampirinya merenggut satu-satunya sosok yang paling berharga dihidupnya dan kini gadis bernama lengkap Sara Revalina Jhonatan itu akan memulai hidup barunya tanpa seorang ibu

"Lo yakin kak ini serangan jantung?" ucap salah seorang gadis bernama Tara "Buka mata lo kak kalo lo juga ngira ini serangan jantung padahal lo setiap bulan selalu nemenin bunda chek,up dan bunda gak ada sama sekali punya riwayat penyakit jantung" lanjutnya

"Ini terlalu di rekayasa kak ini jelas mencurigakan, gue gak terima kak!" ungkap gadis lagi itu dengan intonasi yang mulai meninggi diiringi selaput bening yang lantas menorobos keluar matanya

Tara revalina jhonatan- perempuan cantik dengan rambut sebahu itu, adalah adik kedua Sara

"Jangan bahas itu dulu. lo lupa kita masi di pemakaman bunda" jawab Sara tenang

Tara yang sedih bercampur kesal. segera beranjak pergi meninggalkan pemakaman.

***

30 menit menempuh perjalanan kian gadis itu telah sampai di kediaman Jhonatan Family
Ia pun segera turun dari sebuah motor sport merk honda CBR250RR hitam miliknya. Gadis itu bergegas masuk ke dalam rumah yang kebetulan pintunya sedang terbuka lebar,

Saat akan melangkah masuk tatapan gadis itu lantas tertuju pada sebuah objek yaitu seorang lelaki paruh baya dan dua perempuan yang Tara sangat tidak suka akan kehadiran mereka di dalam keluarganya.

Melihat ketiga sosok yang terlihat sangat bahagia itu membuat urat-urat di wajah Tara menegang, ada sebuah amarah yang sedang ia tahan untuk tidak meluapkannya

Tak ingin menyaksikan pemandang itu terlalu lama gadis itu bergegas masuk dengan menutup pintu cukup keras. hingga ketiganya yang sedang asik bercanda gurau kini memalingkan wajahnya menatap tajam kearah Tara.

Tanpa memperdulikan tatapan tajam yang di lontarkan untuknya Tara segera bergegas ingin pergi, numun suara seorang pria paruh baya yang berusia 45 tahun itu menghentikan langkahnya

"Dasar anak tidak tau diri kesopanan kamu sudah hilang ya Tara?" tanya Narenda dengan dagu yang terangkat pongah

Narendra Jhonatan- Lelaki berusia empat puluh lima tahun itu adalah notaris kaya raya memilik perusahaan raksasa JT Stars yang bergerak di bidang impor expor minyak dengan memiliki beberapa cabang di dalam negri maupun di luar negri narendra adalah ayah dari ketiga gadis yaitu Sara Tara dan juga anak tirinya dari istri keduanya

"Gak pernah di didik ya sama ibunya?" ucap seorang wanita bermakeup tebal usianya sekitar empat puluh tahunan

Nafas Tara tercekat kedua netranya kian melotot tajam juga raut wajahnya yang berubah jadi merah padam emosinya benar-benar terpancing tangannya terkepal erat perkataan Bianka yang seolah menyindir almarhumah ibunya sudah kelewat batas

Catatan SaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang