8 Perlahan?

25 7 4
                                    

𝐘𝐠 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐰𝐚𝐣𝐢𝐛 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰
𝐈𝐧𝐬𝐭𝐚𝐠𝐫𝐚𝐦

@𝐜𝐚𝐚𝐜𝐮𝐮𝐮_
@𝐥𝐨𝐥𝐢.𝐛𝐥𝐮𝐞𝐞
@𝐣𝐨𝐨𝐟𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲_
@𝐬𝐚𝐫𝐚.𝐫𝐯𝐥𝐧𝐚𝐣𝐡𝐧𝐭𝐧
@𝐭𝐚𝐫𝐚.𝐫𝐯𝐥𝐧𝐚𝐣𝐡𝐧𝐭𝐧
@𝐟𝐢𝐫𝐚.𝐫𝐯𝐥𝐧𝐚𝐣𝐡𝐧𝐭𝐧
@𝐜𝐢𝐫𝐚.𝐫𝐯𝐥𝐧𝐚𝐣𝐡𝐧𝐭𝐧
@𝐫𝐞𝐲𝐧𝐚𝐫𝐝_𝐦𝐚𝐡𝐞𝐬𝐰𝐚𝐫𝐚
@𝐝𝐞𝐯𝐚𝐧𝐨𝐦𝐚𝐱𝐢𝐦𝐞_
@𝐬𝐤𝐲𝐲.𝐚𝐧𝐠𝐞𝐥𝐥_
@𝐤𝐢𝐧𝐠.𝐝𝐞𝐯𝐢𝐥𝐫𝐞𝐚𝐥𝐥

𝐃𝐚𝐧 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐲𝐚𝐡 1 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐛𝐞𝐫𝐦𝐚𝐧𝐟𝐚𝐚𝐭

☀️
☀️
☀️

Malam ini Sara tengah memandangi dirinya yang terpantul di cermin besar yang berada di pojok kamarnya ia memandang setiap inci luka yang di ciptakan Jhonatan untuknya. beberapa lukanya memang sudah lumayan mengering tetapi rasa perih tentu saja masi di rasakan oleh gadis itu.

Pandangan gadis itu mulai tersorot ke sebuah kotak hitam yang baru tadi sore ia dikirimi oleh sang peneror. Sara berfikir keras tentang sang dalang yang akhir-akhir ini terus mengancamnya dengan mengirimkan beberapa teror chat ataupun kertas dan kain yang dilengkapi bercakan merah dan beberapa tulisan.

Gadis itu pun menunduk merogoh ponselnya yang berada di nakas samping tempat tidurnya lalu memencet popup pesan si peneror dan membaca ulang chat-chat teroran yang di kirim untuknya. tanpa sadar jikalau di balkon kamarnya berdiri seseorang yang sedang berkamuflase bersama gelapnya malam tengah menatap kearah kamarnya dimana dibalik temaramnya lampu, siluet tubuh Sara yang sedang memegangi kotak hitam, bisa ia lihat dengan jelas

Seringai kecil pun terpatri dari seseorang yang masi memandangi Sara dengan lekat sampai dimana netra indah itu memutar dan menyorot ke jendela buram khas jendela balkon dan melihat samar jikalau seseorang telah berada di balkon kamarnya

"Jangan jangan dia datang?" ujar gadis itu

Jantungnya memompa dengan sangat cepat entah ketakutan atau apapun yang sedang ia rasakan saat ini tetapi ia tetap memberanikan diri untuk maju langkah demi langkah untuk mendekati balkon itu

Keringat mulai bercucuran rasa tegang mulai menyeruak dalam diri gadis itu tetapi sebisa mungkin ia menguatkan langkahnya agar bisa melihat siapa kah dia sebenarnya? orang iseng? sepertinya tidak mana mungkin orang iseng bisa memanjat ke lantai yang sangat tinggi ini dimana letak apartemen Sara berada di lantai 20

Langkah demi langkah terus ia rajut hingga kini gadis itu sampai di depan pintu balkon kemudian meraih gagang pintu saat akan membuka pintu tiba-tiba saja..

Drrt

Handphone gadis itu bergetar menandakan ada sebuah panggilan yang masuk, ia pun menghentikan aksinya dan langsung melirik nama seseorang yang tengah meneleponnya dan segera mengangkat panggilan tersebut.

"Lo apa-apaan si ganggu tau gak!" murka Sara kepada si penelpon

"Eh jangan marah-marah dong sar gue cuma mau nanya keadaan lo kita juga rencana mau dateng nih ke apartemen lo" jawab tenang si penelpon

"TERSERAH" putus Sara seraya memutuskan panggilan teleponnya

Pandangan Sara pun kembali teralih ke pintu tersebut dan langsung buru-buru membukanya Sara pun keluar sembari mengedarkan pandangan ke seluruh sisi namun nihil gadis itu tak berhasil menemukan apapun bahkan siluet manusia yang tadi ia curigai juga tak ada disana

Catatan SaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang