Malam itu aku sedang diberikan pekerjaan untuk menunggui anak tetanggaku yang sedang mengadakan acara gathering kantor ke luar kota.
Anak dari suami istri itu masih berusia 3 tahun namanya Lisa, ia sangat lucu dan menggemaskan tentu saja aku menerima pekerjaan itu dengan senang hati.
Jam 8 malam Lisa sudah mulai mengantuk, aku membuatkan ia sebotol susu dan mengajaknya menonton Spongebob Squarepants. Sesekali ia bertanya tentang orang tuanya, aku mengatakan jika mereka akan datang sebentar lagi saat Lisa tidur. Beruntungnya Lisa adalah bayi yang mudah akrab dengan orang baru, kebanyakan bayi akan takut jika bertemu orang baru.
Ting tong.
Terdengar bel pintu depan dipencet seseorang.
"Apakah itu mungkin mereka? Cepat sekali, katanya acaranya sampai jam 11." Pikirku.Tukang masak di rumah ini tampaknya tidak mendengar suara bel, jadi ku putuskan untuk melihat siapa yang datang.
Ternyata seorang wanita berumur sekitar 50-60 tahun, tubuhnya tinggi jenjang, terlihat cukup tua bagaikan seorang mantan atlet atau sebagainya.
Aku membuka sebagian pintu dan menjulurkan wajahku ke depan.
"Maaf, pemilik rumah ini sedang keluar, saya hanya menjaga bayi disini." Sapaku.
Wanita itu justru membeku melihatku.
"Anda???" Tanyaku."Aku ibunya dia." Serunya sambil menunjuk foto Istri pemilik rumah. "Bolehkah saya masuk?"
"Oh tentu," aku membukakan pintu,
"Aku lupa memberitahu anakku kalau aku akan datang. Seharusnya aku menelpon terlebih dahulu." Ia melepas mantelnya."Biar aku bantu." Pintaku bersopan santun.
"Oh tak apa, " ia berhenti sejenak melihat foto Lisa bergaun putih di dinding.
"Apakah ini cucuku? Dimana dia sekarang?"
Ia nampak begitu antusias, memainkan tangannya yang gemetaran.Aku mengajaknya ke ruang tengah. Ia langsung menggendong Lisa dan mengajaknya bercanda.
"Oke, saya akan membawakan minum untuk anda sebentar.""Oh tidak perlu , by the way siapa namamu, kita belum berkenalan." Ia mengulurkan tangan.
"Saya Kate tetangga sebelah, anak Ibu yang meminta saya untuk menjaga Lisa malam ini."
"Ohh tentu, dia wanita yang sangat sibuk. Aku Dorothy.
Aku duduk di sofa dan memperhatikan ia menggendong Lisa, sambil menunjukkan foto-foto di dinding.
Lisa diam saja memperhatikan sambil mengenyot botol susu.
Tiba-tiba Ibu Lisa mengirimkan pesan padaku.
"Hai Kate, apakah semua lancar, anakku tidak kau jual kan." Candanya.
"Tentu saja tidak, dia sedang bermain dengan neneknya." Balasku.
"Oh ya , Ibu William kesana?" Balasnya beberapa detik kemudian.
"Bukan, tapi ibu anda." Aku mengirimkan foto Lisa dan neneknya.
Pesan itu menunjukkan tanda centang biru, tapi tak ada balasan lagi darinya. Aku segera pergi ke dapur untuk mengambil minum.
Drrrt...drtttt, handphoneku bergetar dengan nomor tak dikenal terpampang disana.
Aku secara otomatis menekan tombol reject.Drrrrttt...drrrt.
Kali ini gantian Ibu Lisa yang menelpon."Hallo."
"Hey Kate," terdengar suara laki-laki. "Ambil anakku dari wanita itu, Ibu istriku sudah meninggal 5 tahun yang lalu. Kau tak lihat lengan kirinya menggunakan gelang bertanda rumah sakit jiwa."
Teriaknya.Aku membeku.
Karena saat yang sama aku mendengar suara Lisa berteriak kencang dari ruang tengah.