Unpopular Girl 15: Udahlah Cape, Nggak Lagi Deh

185 20 1
                                    

Jam sepuluh malam, Reina baru tiba dirumahnya. Biasanya di saat weekend seperti ini, ia akam dirumah sendirian. Bibi akan pulang kerumahnya sendiri, da keluarga Reina staycation dihotel. Lagipula ia sudah terbiasa sendirian. Perlombaan animasi akan segera dimulai, ia berhasil membujuk Bang Chan untuk tanda tangan menjadi walinya. Semoga, semoga saja ia berhasil mendapatkan juara dan segera pergi dari sini.

Setelah berbenah, Reina merebahkan diri diatas kasurnya. Ia menggeliatkan badan untuk mengurangi sedikit rasa sakit dipunggung dan pinggang karena sibuk kesana kemari di tempatnya bekerja. Karena sudah lelah, Reina mulai sedikit demi sedikit memgantuk. Hampir jatuh terlelap, ia mendengar seseorang mengetuk pintu kamarnya...

tok tok tok

Reina sedikit terlonjak, kemudian lekas bangun untuk membukakan pintu. Reina melototkan matanya, ada Juan didepan kamarnya, bagaimana bisa masuk, seingatnya tadi ia sudah mengunci pagar dan pintu.

"Bisa bicara sebentar?", tanya Juan.

Tanpa perlu susah payah menjawab, Reina keluar dari kamarnya. Jujur saja ia sudah lelah dan capek serta malas berbicara denga siapapun. Juan dan Reina turun menuju ruang tamu dibawah untuk berbicara. Kemudian mereka duduk berseberangan yang terpisahkan oleh meja.

"Langsung aja ya aku bener-bener capek, lagipula ini udah malam nggak sopan bertamu malam-malam", sambar Reina kemudian.

"Iya", jawab Juan seadanya.

"Jadi aku mau minta maaf", kata Juan.

"Maaf kenapa?", balas Reina.

"Mau minta maaf untuk semuanya, yang aku ingkar janji dan untuk kemarin di ruang kebersihan", ucapnya melirih diakhir suara.

Reina diam berusaha mengingat-ingat maksud perkataan Juan. Karena Reina itu sebenarnya tipe orang pelupa dan tidak mau ambil ambil pusing, tapi kalau diingatkan kembali pasti ingat lagi sih.

"Ooohh, yang itu, yaudah sih gapapa, toh kita bukan siapa-siapa, sans aja hehe", balas Reina akhirnya kemudian.

Jujur saja, ada sedikit tidak terima dalam diri Juan mendengar balasan Reina. Kenapa mudah sekali Reina memaafkan Juan, dan apa tadi yang dia bilang 'bukan siapa-siapa'.

"Kok gitu Rei?", tanya Juan

Reina mengernyit bingung...

"Gitu gimana maksud kamu?", balas Rei.

"Kok tadi kamu bilang kita bukan siapa-siapa, bukannya kita udah pacaran?", jawab Juan kembali bertanya.

"Loh memang dari awal aku nge'iya'in? kan enggak Juan?, toh dari awal aku ngerasa kamu cuma penasaran kan sama aku, kenapa aku nggal kaya cewek-cewek lain yang memuja kamu, terus satu lagi kamu lagi taruhan kan?", jelas Reina.

Juan diam, karena memang apa yang dikatakan Reina ada benarnya tapi tidak semua benar.

"Kamu masih belum move on kan dari Clary? Kalau belum, jangan coba-coba  jadiin orang lain jadi pelampiasan kamu semata. Aku saranin lebih baik kamu bicarain baik-baik sama Clary cari solusi yang tepat untuk hubungan kalian. Kalau soal aku sendiri gampang, toh aku nggak terlalu kebawa perasaan kok", terang Rei bohong, ya bohong.

Bohong kalau Reina nggak baper dengan Juan, bohong kalau Reina baik-baik aja. Bohong kalau Reina nggak berharap ke Juan. Meskipun perkenalan yang singkat dan cenderung berinteraksi nggak jelas tapi terkadang Reina bisa melihat ketulusan Juan dimatanya.

"Udah ya, kita mending temenan aja deh, daripada sama-sama bingung trus nggak jelas kek gini oke?", tawar Reina sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman tanda sepakat.

Juan diseberang sana diam sambil mengalihkan pandang agar tak menatap mata Reina. Sesak adalah rasa yang dirasakan Juan saat ini. Tapi Juan tidak menyerah, mungkin dengan jalan terakhir yang akan Juan tempuh untuk mendapatkan Reina, meskipun resiko besar diakhir menanti untuk juan hadapi.

Mau tidak mau, sementara ini Juan akan mengikuti keinginan Reina. Kemudian Juan akhirnya membalas uluran tangan Reina.

Reina menjabat tangan Juan dengan hati yang lega, akhirnya beban yang ia miliki berkurang.

'Udahlah capek, nggak lagi deh, mending gini aja lebih enak', batin Reina senang.

.
.
.

Okey, segini dulu percakapan antara Reina dan Juan
Sampai ketemu lagi di Bab selanjutnya...
See ya...
😉

Unpopular Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang