Unpopular Girl 7: Failed Guys

191 17 2
                                    

Jadi hari ini Juan dan Rei kencan?
Begitulah anggapan Juan. Setelah per-drama-an sosor menyosor, Rei ngambek, Juan yang memperhatikan Rei lewat kaca spion motor, tersenyum geli.

"Jangan manyun Rei", ucapnya.

Sedang yang diajak ngobrol tetap mrengut, mungkin Rei tak sadar kalau bibirnya dah monyong persis induk soang. Juan yang merasa bersalah pun, akhirnya meminta maaf,

"Udah dong, maaf yaa nggak lagi deh, ntar aku beliin apa yang kamu mau deh sueeer", kata Juan agak meninggikan suaranya.

Masih, tak ada jawaban, kemudian Juan melihat Rei mengangguk.

"hmmm", jawab Rei sekenanya.

Juan ikut mengangguk-angguk, dan segera melajukan motornya lebih cepat. Sedang Rei sekarang udah nggak ngambek, malah terlintas dikepal bulatnya untuk morotin Juan terus ilfeel, trus gaada drama pacar-pacaran lagi. 'Yeesss pinter uga diriku hehehe', batin Rei girang. Juan yang mencuri pandang pun ikut merasa senang karena pacarnya udah ngga ngambek mweheehee.

.
.

Sesampainya mereka di mall, Rei langsung menyeret Juan ke toko buku. Juan pun pasrah mengikuti pacarya kemanapun, toh kalau ia senang dirinya pun ikut senang.

"Nah kan tadi lu udah janjikam ya, beli sepuasnya kaaann?", tanya Rei girang pada Juan. Ia kebingungan Juan hanya mengangguk datar, apa Rei salah lagi?.

"Kamu yaang, bukan lu atau looo", Juan meminta pada Rei sambil ngerengek. Untung saja ini bukan area sekolah, kalau semua murid tau kelakuannya saat ini, dah heboh, trending number one.

Rei yang yang sadarpun menyengir sambil mengangkat jari peacenya dan mengedip lucu.

"Eh iya, hehe kamu maapin hehehe", maafnya.

Juan menganggukkan kepalanya dan kemudian menggandeng tangan Rei, untuk segera masuk ke toko itu. Ia dengan senang hati menemani Rei memilih buku kesukaannya. Ia mengikuti Rei seperti anak ayam nggendol (ngintilin) ke induknya.

Kadang pun ia akan mengambil buku secara random dan membaca dikit-dikit. Sepertinya ia terlalu asik dengan buku yang ia baca, sampai tak menyadari kalau Rei hilang. Ia agak panik, kemudian memutuskan keluar toko. Juan berdiri di dekat pintu ia celingak-celinguk mencari Rei. Ia mengeluarkan ponselnya.
'sial gua belum minta nomernya', umpat Juan sebal.

"Juan", Juan menolehkan kepala mendengar namanya di sebut.

"Ya?", Juan tak mengenali gadis didepannya ini.

Cukup cantik, wajahnya yang campuran asia dan bule, ditambah kulitnya yang putih dan tubuh yang langsing semampai dengan rambut panjang berpita. Ditambah dress floral nude dan dipercantik dengan flatshoes dengan warna yang senanda dengan dressnya.

"hi! Nice to see youuuu", ungkap girang gadis itu padanya, tanpa persetujuan langsung saja gadis itu memeluk Juan. Juan yang tiba-tiba dipeluk reflek mengalungkan tangannya ke pinggang gadis itu untuk menjaga keseimbangan.

"I miss youu", lirihnya.

Sedang di balik pintu transparan, ada Rei yang kebingungan mencari Juan, ia sudah selesai belanja, dan berniat menagih janji Juan. Tak menemukan Juan di dalam toko, ia memtuskan untuk keluar mungkin saja Juan bosan. Ia melihat presensi Juan di luar toko. Rei berniat menghampiri namun tak jadi, karena melihat Juan sedang berpelukan dengan seorang gadis.

"Waaahh bakne, malah kamplokan karo wedok an", (wah ternyata malah pelukan sama cewek ), gumam Rei. Rei menghampiri keduanya dan berlagak batuk.

"Uhuks uhuks", batuk alaynya Reina

Unpopular Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang