Unpopular Girl 3: Sosial 1-7

235 20 0
                                    

Kelas Sosial 1-7, adalah kelas Rei, kelas paling bontot, yang konon katanya mendapat julukan para murid 'buangan' bahkan 'tampungan sisa'. Duh miris, tapi Rei juga nggak mengelak sih, hehe.

Jadi gini gais
Sekolah Rei ada 3 Jurusan, Sains, Sosial dan Bahasa, per jurusan ada 7 kelas dan masing-masing kelas diisi 20 orang. Nama kelas dimulai dari Sains 1-1 berikut selanjutnya, dan pembagian murid berdasarkan ranking pararel. Dan khusus kelas yang 1-1 cuma diisi 15 orang dah gitu deh pokoknya.

Rei duduk paling pojok belakang dan sendiri. Ingat, sendiri saja. Dia sebenarnya ingin berteman dengan mereka, tapi mereka selalu menganggap Rei layaknya makhluk tak kasat mata. Meskipun kelas ini kelas yang dianggap 'buangan', tapi untuk masalah visual jangan tanya, kumpulan cewek-cewek cantik bin hits ada dikelas ini semua.

Rei juga tidak peduli, yang penting jika nanti keadaan harus memaksanya untuk bersosialisasi ia akan lakukan, seperti tuga kelompok ini. Kayaknya bukan kelompok deh ia sendiri yang mengerjakan yang lain pada sibuk dandan sambil berswafoto dengan bestie masing-masing.

"Guys bagianku udah ya?", ujar Rei. Tak ada yang menggubris, Rei mengedikkan bahunya lalu pergi menuju bangkunya.

Jam ngaso masih lama, Rei sudah bosan, akhirnya ia membuka laman web cerita berbayar untuk mengunggah karyanya, ya dengan keadaanya yang seperti membuatnya harus pandai mencari cuan untuk hidup eh enggak deng prepare masa depan. Maklumlah nasib diujung tanduk apalagi bidang yang ia minati melenceng jauh dari keinginan ortunya, ditambah keadaannya yang anak kandung macam anak tiri, harus membuatnya mandiri.

'On Progress...'

Rei masih memandangi laman web didepannya, menunggu proses unggahan ceritanya. Tak jarang ia juga memeriksa e-mail dan whatsaapp, 'mungkin ada job', pikirnya.

'tingg'

Ada pesan masuk dari Gabriel, inget kan? bos ganteng tempat Rei part-time.

From : Bang Gabby
Dek hari ini, cafe close dulu ya Bang Gab ada bimbingan sama dosen bakal panjang pidatonya nanti, maklum killer

To: Bang Gabby
Oke Bang syaapp :)

From: Bang Gabby
Oh ya uangmu aku titipin adek ya, tadi udah kubilangin ke dia.

To: Bang Gabby
Iya kaka ganteng maacih yaaa huehue

From: Bang Gabby
Dih amit-amit

Saat ini Rei tertawa cekikikan gajelas membaca balasan Gabriel. Suka banget dia godain bosnya itu. Kalau sama Bang Chan boro-boro mau kek gitu, moondoor rek! Dipelototin doang mengkeret Rei.

Ia memandangi keadaan kelasnya yang ricuh, ada yang konser kpop, peragaan busana ala-ala dan so pasti ciwi-ciwi yang nobar drakor ataupun ngrumpi. Tak terkecuali Albert yang sibuk godain Kinan cewe yang digadang-gadang cewek paling cans di St. Laurent Senior High School. Hidung mbangir, wajah bulat kecil, mata belok, kulit putih bersih dari noda, rambut panjang lurus yang selalu digerai dipercantik dan dihias pita yang manis layaknya barbie hidup.

Ia agak iri, inget lho agak ya, melihat keakraban keduannya, kalian udah tau kan kalau naksir berat ama albert. Udah lama si dari SMP karena waktu itu cuma dia yang mau temenan sama aku, cuma sekarang kita agak jauhan sih, mungkin efek udah gede kali ya? Kalian pernah ngalamin juga kah? Dulu yang sempet deket banget tapi seiring waktu malah kayak nggak kenal sama sekali.

Ditengah ia memperhatikan keduanya tiba-tiba geng Juan datang ke kelasnya. Ia mengernyit heran buat apa anak jenius masuk kandang manusia goa, begitu pikir Rei. Dipimpun Juan lalu disusul Max dan Arfigo dibelakangnya. Tak sengaja ia menatap Juan dan ya seperti biasanya, yang seperti ia pernah tau waktu di SMP si Juan masih aja cuek, dingin, sok misterius. Ia menatap cukup intens kearah Rei. Rei yang emang dasarnya bodo amat kembali lagi mengecek email, web dan mulai ngerjain mini project dari kliennya.

'Wah gila ni cewek apa gua bener-bener ga semenarik itu buat dia', gerutu Juan dalam hati.

'

BRAKKK'

Pintu kelas didbrak kasar dari luar, semua yang ada didalam kelas kaget sambil mengumpati si pelaku. Sedangkan si pelaku Gritte, bestaii nya Rei acuh dan nyelonong aja gitu kek tanpa dosa. Figo yang mengetahui temen sekelasnya begitu memandang heran dan malu atas kelakuannya.

"APA LO LIAT-LIAT, NOH TAK CULEG MATAMU" ( gua colok mata lo), respon Gritte terhadap tatapan Figo.

"BACOT", tanggapan Figo sambil mengangkat jari tengahnya pada Gritte. Gritte mendesah kasar dan menghampiri Rei.

Gritte melewati rombongan Juan dkk sambil sedikit menghentak-hentak kan kakinya.
"Hai Rei sayaaaang akuhh, ohayyou, good morning, annyeonghaseyyo, selamat pagi menjelang siang" sapanya ceria nan menggelegar sambil tersenyum.

"KOMPLONG KHONG GUAN BRISIK" Teriak Max.

"BACOT SU!", tentu saja dibalas seperti ini oleh Gritte.

Rei yang duduk didepan Gritte meringis agak malu dengan kelakua bestai nya ini. Ia sedikit menasihati Gritte agar mengurangi kebar-bar annya itu.

"Ada apa?", lekas ia bertanya kepada Grit.

"Nih Abang nitip duit, udah di chat kan sama doi?", jelasnya, sambil menyodorkan amplop berisi uang, gaji bulan ini. Rei mengambilnya dan sedikit mengintip, gila banyak kali.

"Heh Grit ni banyak bener?", tanyannya

"Au dah, abang kasihnya itu, kan ada nama lo di depan", jelasnya.

"Iya sih, yauda makasih ya zayangcu", ucapnya menye-menye pada Grit.

Sedang disebrang bangku Juan, masih memperhatikan interkasi keduany, lucu, biasanya ia hanya melihat Rei yang diam, kali ini tersenyum cantik dan bergurau dengan Gritte.

Jika Juan memperhatikan Rei, maka sekarang ia diperhatikan oleh Kinan. Kinan yang melihat Juan memandangi Rei membuat mood nya rusak. Setelah terlintas sebuah ide dikepalanya, langsung saja ia menghampiri Gritte dan Rei untung saja ia berteman dengan Gritte karena kebetulan mereka di ekskul yang sama yaitu modeling.

"Hi Grit, nanti main yuk habis ekskul", ucap Kinan. Gritte yang sadar dipanggil, menolehkan kepalanya.

"Oh Kinan boleh-boleh, cuy ikutan yok?" ajaknya pada Rei.

Rei menggeleng tanda tak setuju ia cukup trauma saat pertama kali mereka keluar jalan bertiga, ia ditinggal sendirian di mall karena mereka asik sendiri apalagi ia buta arah jalan. Dah deh gak mau lagi.

"Enggak aku ada kerjaan lain hehehe", ia meringis tak enak.

"Huh yaudah deh hari minggu traktir gua bakso Mang Ucup yups", ujar Gritt enteng pada Rei. Untung Rei orang sabar.

"Oke" jawabnya.

Nahkan bener baru aja dibilang, kalau merek asik sendiri Rei bakalan dicuekin. Bodo amat lah Rei melanjutkan kerjaannya.

'Oke send', ujarnya sambil mengklik tand kirim pada emailnya dan ya di approved sama kliennya.
'Alhamdulilah', leganya dalam hati.
'Eh goblok gua kristen anjir' ucapnya sambil mengetuk dahinya dan cengengesan sendiri.
Semua tingkah laku Rei diperhatikan oleh Juan yang tersenyum tipis merespon tindakan spontan Rei. Namu malah ditanggapi lain oleh Kinan, ia kira Juan tersenyum kepadanya. Albert, cowok itu yang juga memperhatikan Kinan dan Juan, lantas memikirkan sesuatu.

.
.
.

Hai temen-temen
Gimana kabar kalian?
Baru bisa up hari ini
Terlalu PW selama libur lebaran kemarin hehehe
Enjoy yaaa
See U di Chap selanjutnya
Tap and type in below for voment
👇

Unpopular Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang