7. Selangkah lebih dekat

708 35 4
                                    




GL Uri Farah 7. Selangkah lebih dekat

Minggu, 23 Januari 2022.

Seminggu telah berlalu dari hari sial yang menimpa Milan hanya karena halusinasinya. Selalu terbayang akan sosok Farah yang telah berada begitu dekat dengannya sepanjang waktu hingga mengaburkan kewarasannya. Membuatnya merasa melihat gadis lain sebagai Farah. 

Saat ini Farah masih tidur dengan lelapnya. Semalam Milan menungguinya hingga gadis itu bisa memejamkan mata. 

Dia flu, lalu badannya sedikit demam yang menjadikannya gelisah dan sulit tidur.

Ketegangan di antara keduanya sedikit mencair saat tidak ada pilihan lain, semalam Farah menurunkan egonya dengan mengirim pesan chat pada Milan agar melihatnya.

Farah muntah-muntah karena hidungnya meler dan setiap kali berusaha mengeluarkan dahak dari mulut maka setiap itu pula dia mual dengan sangat.

Semalam, Seo Dami sempat dipanggil untuk memeriksa mengingat Farah mengeluh sakit pada perutnya yang terasa kaku karena terlalu banyak muntah.

Suhu di luar telah bergulir menjadi sangat rendah sejak kemarin sore.

Milan telah dapat memperkirakan bagaimana menggilanya reaksi alergi Farah di hari-hari seperti ini. Meski pemanas ruangan setiap sudut rumah utama telah diatur beberapa derajat lebih tinggi dari biasanya, namun tubuh Farah tetap menunjukkan respon berlebih.

Tak ada yang bisa dilakukan Farah selain berdiam di rumah utama. Keluar rumah dan berlari dari area mansion hanya akan menjadi usaha bunuh diri. Dia tidak siap untuk mati kedinginan.

Bermain di rooftop? Itu akan sama saja kasusnya.

"Dekap tubuhku, Milan!" gumam Farah dengan suara yang hampir tidak tertangkap pendengaran bibinya.

Namun, dada Milan berdegub sedikit berantakan oleh pemikirannya sendiri saat mendengar gadis itu kembali memanggil namanya begitu saja.

Di mansion, hanya Farah yang berani memanggil nama kecil Kwon Milan setiap kali menunjukkan kemarahannya. Sejauh ini Milan tidak merasa terganggu, tapi kali ini berbeda. 

Lalu Milan mulai berpikir, bisakah itu dikategorikan sebagai panggilan sayang?

Mulutnya berdecak oleh pemikirannya sendiri. Bagaimana mungkin kata yang biasa diucapkan saat marah menunjukkan rasa ketertarikan?

Tidak, bukankah saat ini gadis nakal tersebut tidak dalam mode singa?

Mungkinkah Farah menyukai dirinya sebagai pribadi?

Sebelum otaknya berpikir dua kali, jemari Farah telah menghentikannya. Jari-jari hangat itu berusaha menggapai jemari Milan untuk menariknya seraya beringsut memundurkan tubuhnya. 

Tubuh bergetar Farah menuntut untuk sebuah rengkuhan posesif.

Milan memajukan tubuhnya menghimpit punggung hangat gadisnya. Kini tangan Milan telah memeluk tubuh keponakannya. Lalu tubuh bergetar yang masih terasa hangat itu perlahan kembali mengendur.

Uri Farah (GxG) - 🔞 END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang