11. Menyukai hukuman

674 29 0
                                    




GL Uri Farah 11. Menyukai hukuman

Dalam lelap tidur sesekali terlihat gurat bahagia dengan semburat merah menghiasi wajah pucat Farah.

Kwon Milan membuka mata di antara tidur lelapnya, melihat ekspresi tersebut dan menjadi penasaran. 

Mimpi seperti apa yang tengah dialami istrinya?

Jari-jari ramping sang dominan meraih tubuh berisi istrinya yang terasa hangat dan menariknya menubruk perlahan dadanya agar Milan bisa merengkuh dalam-dalam. "Faa!"

Farah diam dalam tidur lelapnya.

"Bagaimana aku harus mengatakan betapa rasaku begitu rapuh atas dirimu, Sayang?" bisik Milan sembari mengusap lembut punggung gadisnya.

"Mmm--" Farah hanya menggumam dalam tidurnya.

"Mendapatimu dijamah dengan cara licik oleh Noi sialan itu membuatku sakit, di sisi lain menguatkan egoku untuk memilikimu. Cintaku!"

"Hum?" gumam Farah lagi.

"Tapi, bahkan rasa cintaku akhirnya juga melukaimu. Mianhae--" Milan menghentikan ucapannya untuk meraih wajah sayu gadisnya dan memagut bibirnya cukup lama. Meski tidak ada balasan dari gadis tersebut.

______________________

Hari berikutnya, pukul 08.00 KST.

'Dengar! Aku telah menggila olehmu. Hingga bisa melihat bayanganmu di manapun. Setiap menit, setiap detik, aku bisa melihat orang lain seperti sialan itu sebagai dirimu. Karena aku terlalu bahagia telah bisa memerangkap tubuhmu dan menempatkanmu di dekatku.'

Kalimat yang masih menyangkut di tenggorokan Milan. Cukup sulit untuk mengatakannya.

Pagi ini, senyum dan kekehan kecil kembali menghiasi wajah Farah. 

Berpikir untuk terbangun sendirian tanpa Milan di sampingnya memang membuatnya kesal. Tapi, bagaimana wanita itu tahu maunya jika dia tidak mengatakan dan memilih menyimpan dalam diam.

Karena Milan hanya manusia biasa dan bukan seorang yang bisa membaca pikiran orang lain.

Berjalan sedikit membungkuk dengan mulut sesekali mendesis tipis karena kram yang masih menyergap perutnya, Farah menuju kamar mandi.

Merendam tubuh lelahnya lima belas menit di dalam air hangat tentu sangat nyaman. Semburan yang berasal dari lubang nozzle di beberapa titik jaccuzi memberinya sensasi mirip dipijat, membuat otot-otot di sekujur tubuhnya yang menegang semalam sedikit mengendur.

Rasa hangat dari air yang sedikit lebih dari biasanya membuat tubuhnya benar-benar merasakan sensasi rileks. 

Farah yang dimanjakan oleh nyaman dan rasa hangat tanpa sadar kembali memejamkan mata untuk melenguh beberapa kali sebelum kemudian tertidur.

__________________

Milan; owner dari Incheon Kwon Hotels yang merupakan penerus dari beberapa hotel yang tersebar di Korea Selatan dengan kantor pusat di Incheon sedang duduk santai menikmati secangkir kopi panasnya di ruang makan.

Uri Farah (GxG) - 🔞 END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang