21. Song Nana?

212 16 0
                                    





GL Uri Farah 21. Song Nana?


14 Februari 2022, pukul 16.00KST.

Farah pov.

Kalian masih berpikir bahwa Song Nana Oppa adalah sosok pria? 

Lihatlah bagaimana dengan gemulainya dia memainkan tubuhnya seperti menyatu dengan tiang pole! 

Setiap senti kulit di tubuhnya yang putih beradu dengan batang yang terbuat dari bahan stainless steel tanpa ada rasa canggung ataupun takut ketika mungkin akan menjadikannya tergelincir dan jatuh.

Kakinya yang merentang menapak tiang dari atas ke bawah seolah sedang duduk dengan sudut 90°. Perutnya yang telanjang tergambar beberapa kotak di sana, lalu ketika wajahnya menghadap lantai dengan tangan mengait tiang menopang tubuhnya menjadikan rambutnya yang cukup panjang jatuh tergerai ke bawah. 

Sumpah, dia adalah seorang yeoja yang terperangkap dalam tubuh namja.

"Pantas saja Minho begitu posesif terhadapnya." Suara Dami Unnie memecah keheningan di antara kami.

Memutus pemikiranku tentang sosok di depanku, sekaligus menyadarkanku bahwa ternyata Guru yang dipilih Milan adalah Nana Oppa.

"Cantik, tanpa memoles wajahnya dengan make up. Seksi tanpa memakai dress yang kurang bahan. Dia bahkan tetap berbicara dan bersikap selayaknya pria. Terlepas dari rambutnya yang sangat dia perhatikan, sisanya hanya alami sebagai seorang pria. Tapi, aura yang terpancar darinya--" 

Kalimatku terpotong oleh suara Dami Unnie yang berpikir sama denganku. "Seksi. Siapapun tahu jiwanya adalah seorang yeoja."

"Hem, itu yang aku pikirkan saat ini." Aku mengangguk masih belum mengalihkan pandanganku dari seseorang di depan sana.

Mata kami dimanjakan oleh gerakan gemulai dari Nana Oppa. Selain pandai jungkir balik dengan gaya yang seksi dan elegan, tubuhnya terbentuk indah, bugar, kuat, juga ... lentur.

Ini adalah salah satu olahraga yang telah pernah kutekuni sebelumnya--yang akan membantu untukku menggali rasa, aku butuh itu. 

"Kau pernah melakukan ini sebelumnya." Itu bukan kalimat tanya, tapi pernyataan dari Dami Unnie. 

Aku mengangguk dan menjawabnya, "Nde." 

"Bahkan sebelumya kau memilih jenis olah raga ini bukan hanya untuk menjaga berat badan dan bentuk tubuhmu. Benar?" Kali ini dia bertanya, pertanyaan yang merupakan kesimpulan berdasar pengamatannya atas diriku.

"Sebelumnya, aku cenderung sulit mengendalikan mood. Lalu akan sangat menyiksa untuk bergulat dengan pikiranku sendiri ketika berpikir lebih tentang kami; tentang aku, tentang Milan, juga tentang kecilnya kemungkinan kami untuk bersama.

Aku cukup bisa mengendalikan mood setelah rutin melakukan olah raga ini. Atau kau berpikir aku menunjukkan kenakalanku tanpa sadar?"

"Kau gadis nakal!"

"Untuk seorang Milan, aku harus. Tapi--" Kalimatku terjeda, aku tidak mau melanjutkannya karena cukup menyakitkan.

Uri Farah (GxG) - 🔞 END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang