Uri Farah (GxG) - 🔞 END ✔️

🔞15. Milan menyebalkan

GL Uri Farah 🔞15. Milan menyebalkan

10 Februari 2022, pukul 18.00KST.

Sebuah mobil mewah berwarna hitam doff memasuki area mansion Kwon, melaju menuju halaman sayap kiri tempat di mana rumah baru Milan berada. Lalu beberapa mobil mengikutinya di belakang.

Berhenti tepat di depan halaman rumah utama.

"Apakah Milan sudah pulang?" Farah bertanya sembari membuka sabuk pengaman ketika pintu mobil dibuka oleh salah satu penjaga rumah.

"Sudah, Nona."

"Faa ..., hanya Faa!"

"Tapi, Nona!"

"Haishh! Kau takut pada Milan pasti," geram Farah pada sang penjaga.

Keluar dari mobil lalu berjalan memasuki teras, seorang kepala asisten rumah tangga menyambutnya. "Akan saya siapkan makan malam untuk Anda, Nona."

"Milan sudah makan?"

"Belum, Nona."

"Bisakah kau minta Paman Koki untuk menyiapkan buat dia juga?"

"Tentu. Tapi ... Nona Milan--" Kepala asisten rumah tangga menggantung kalimatnya.

Farah mengambil napas lalu menghembuskannya, memalingkan wajahnya menatap pria paruh baya yang cukup tampan di sampingnya.

Hembusan angin musim semi yang terasa segar membelai tubuh berisi gadis nakal tersebut, menerbangkan rambut cokelat terang sebahunya. 

Manik cokelat terangnya begitu indah.

Lalu tatapan teduh itu berangsur meredup dan menjadi nanar. Dia tahu apa yang telah dilakukannya adalah salah, lalu saat ini ingat telah membuat kesalahan tersebut. Itulah Farah dengan pemikirannya yang rumit. Hanya dia yang seperti itu. "Hum, dia ... apakah berada di kamarnya?" Tidak, Farah salah tanya.

Dia berusaha merubah kalimatnya. "Apakah Milan sudah berada di rumah?"

"Beliau ada di dalam ruang kerja menunggu Anda, Nona."

"Ekhem, tentu." Farah menjadi sedikit gugup.

Meninggalkan pria paruh baya yang mengatur rumah tersebut berjalan memasuki rumah utama dengan dada berdegub kencang dan keras. 

Namun, ingatan akan malam panas beberapa waktu lalu menari sekilas mengurai rasa takutnya memberi sensasi rasa panas yang secara perlahan membelai area intimnya. 

Pemikiran bahwa dia akan dihukum membuatnya berharap mendapat servis yang 'uhh'. Dada Farah bergemuruh, otak kotornya mulai berharap dan berandai-andai. 

Dia harus mencari tahu hal yang cukup aneh ini dari wanitanya. Farah menarik garis senyum di bibirnya merasa berhasil menggugah amarah bibinya.

Langkah kakinya berhenti di depan pintu ruang kerja. Mengambil napas satu tarikan lalu menghembuskannya dengan berat. 

Ada rasa takut menyusul terselip di dalam dadanya.