2. Milan dan kegilaannya

1.1K 47 10
                                    



GL Uri Farah 2. Milan dan kegilaannya

Pipi putih hangat yang lembut itu masih bisa dirasakan oleh bibirnya. Mengingat bagaimana dia berhasil mencuri kecupan semalam, Milan kembali tersenyum pada dirinya sendiri seolah dia menang kini. 

Melihat sekelebat bayangan gadisnya berjalan pelan di antara orang yang hadir. Senyum bahagia terkembang di wajahnya.

Sebentar lagi dia akan menjadi gila.

Nana dan Paman He hanya diam dan mengamatinya.

Lalu senyuman itu terhenti oleh suara berat manager yang menyambutnya, bagaimanapun dia adalah adik dari sang pemilik resort. Siapa yang tidak tahu seorang Milan.

Benar, tidak banyak orang tahu bahwa Abimanyu dan Milan hanya saudara angkat. Di mata dunia, mereka adalah saudara kandung meski secara logika terlihat bahwa wanita ini bukan keturunan asli Thailand. Selalu ada alasan di balik fakta tersebut.

Telah cukup wajar seorang kaya seperti Abimanyu memiliki rahasia yang harus dia jaga.

Selanjutnya, tuan rumah pesta menyambutnya dengan segelas minuman di tangan.

Sisanya, mereka bertiga menikmati 30 menit waktu sebelum melanjutkan jalan menuju rumah Abimanyu karena itu adalah tujuan utamanya datang ke Koh Samui hari ini.

Seorang DJ, musik yang mengalun keras memekakkan telinga, lalu setiap orang berpakaian bikini dan baju pantai mulai berhamburan untuk menggerakkan tubuh mereka.

Dari tempatnya berdiri dan bersandar di pagar pembatas terlihat seorang gadis cantik dengan rambut sebahu tengah menari dengan indahnya di atas panggung. Terlihat bahwa gadis seumuran Farah tersebut sesekali mencuri tatapan mata pada Milan.

Angan Milan mulai melayang jauh, sejauh gerak tubuh sensual gadis di depan sana. Milan bahkan menghentikan matanya dari berkedip.

Bayangan Farah perlahan menyatu dengan gadis tersebut.

Menuruni anak tangga panggung lalu berjalan di pinggiran kolam untuk kemudian menceburkan diri ke dalam air kolam yang hangat. Lagi dan lagi matanya mencuri untuk menatap Milan, menggoda angan wanita dominan tersebut untuk menuju padanya.

Milan meninggalkan sadarnya, menggerakkan kakinya untuk berjalan meninggalkan dua orang di belakang. 

Matanya berkedip, lalu dia menyesali itu karena menjadikannya mirip orang bodoh yang mencari-cari keberadaan gadisnya. Milan merasa kehilangan Farah.

Langkah kaki Milan berhenti di dua lereng sebelum mencapai area pinggiran kolam renang. Bibirnya mengulum senyum ketika matanya menangkap gadisnya yang sedang menari dan bergerak dengan sensual di antara lautan manusia yang menari di sana. 

Kulitnya yang basah terlihat berkilau saat beradu dengan sinar matahari. Farah selalu terlihat memukau dengan tawa renyahnya, dengan senyum hangatnya, lalu gerak tubuhnya yang lincah. Milan meneguk ludah kasar menatapnya dari jauh.

Yang ditatapi tentu merasakannya, dia bahkan melempar senyum nakal di sela gerak tubuhnya yang mirip menggeliat sensual.

Oh, Milan telah gila. Kewarasannya terkikis habis. Hanya menuruti insting yang menuntun kakinya berjalan menuruni anak tangga untuk menuju pada gadisnya.

Uri Farah (GxG) - 🔞 END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang