4

322 31 2
                                    

junkyu menundukan pandangannya, kakinya ia lipat, tangannya ia simpan pada paha. di kursi taman sudah ada pewaris watanabe menatapnya sengit.

"lo lagi?" suara beratnya mulai mendominasi sekitar, junkyu memejamkan mata sambil mengigit bibirnya takut.

"s-sorry," cicit junkyu ketakutan.

"lo tau gue?" tanyanya. junkyu hanya mengangguk.

"tau kesalahannya apa?" tanyanya lagi. junkyu sadar ia sangat salah, karena saat tadi jihoon berbicara salah orang, junkyu langsung pergi tanpa mengucapkan kata maaf.

"maaf," junkyu berucap kembali.

"kim junkyu?"

junkyu hanya mendongakan kepala sembari mengeluarkan jurus yang selalu ia keluarkan saat bundanya marah.

keduanya terdiam hanya hembusan angin malam serta suara jangkrik yang mengisi keheningan itu, sebelum suara kucing yang mengeong mendistraksi.

"ihhhh, lucunya," ujar junkyu mengelus kucing yang berada di pahanya mendusel.

"ekhem"

"ahh iya. errr watanabe?" junkyu memanggil ragu, ingin memanggil namanya saja ia takut.

"tau nama gue?"

"anak pak watanabe kan?" tanya junkyu balik.

"gue minta maaf ya, gue gak expect bakal salah orang. lagian yang gue inget cuman motor ninja klaksonin dari spion, emang guenya lagi apes juga kali ya, gue tetep minta maaf ya, watanabe," junkyu menjelaskan.

pewaris watanabe hanya melihatnya sembari menaikan alis, permintaan maaf junkyu menurutnya sangat menggemaskan.

"lo fikir, gue bisa maafin setelah mempermalukan gue di depan banyak orang?" ucapannya terdengar dingin yang lagi-lagi membuat junkyu ciut menatapnya.

"berdiri," titah pria jangkung, dengan cepat junkyu bangun dari duduknya, tangannya memangku kucing yang tadi mengitrupsi keduanya.

"jangan pake duit plis, boleh sih asalkan dicicil."

"siapa yang minta duit?" tuduhnya memincing.

dering ponsel terdengar, junkyu buru-buu mengambilnya dari kantong hoodie yang ia pakai. "sebentar ya watanabe."

"iya bunda, lagi di jalan."

"sabar ih, orang tua. ada urusan dulu."

"plisss bunda, jangan hukum aku."

"iyaaa iya pulang, bentar."

junkyu menutup teleponnya lalu menatap haruto dengan bersalah.

"watanabe. errr gimana ya? gue udah disuruh pulang sama bunda. besok gue dateng deh ke kelas lo, sekarang biarin gue pergi ya," melas junkyu, dia lebih takut bundanya dari pada pewaris watanabe ini.

"gue tunggu besok malem di sini." ucapannya tegas, seolah tak ingin diganggu gugat.

"one more, gue haruto bukan watanabe," katanya lalu pergi meninggalkan junkyu dan kucing yang berada digendongannya. manusia dan kucing itu bertatapan seolah tak mengerti apa yang manusia lain katakan.

"terus gue salah orang gitu?" monolognya. "meng gue salah orang gak?"

"meong."

junkyu hanya meratapi betapa anehnya dia saat mengajak kucing berbicara. junkyu hanya menatap punggung pria jangkung itu sambil keheranan.

ethereal (harukyu) ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang