20

257 20 1
                                    

bel tanda istirahat sudah berbunyi, kedua adam yang sedang dimabuk asmara itu masih diam dibangku kantin, ketika suara bisikan mendistraksi, keduanya menoleh mencari sumber suara.

"psst.. jun."

"kamu denger sesuatu?" tanya junkyu pada haruto, yang ditanya hanya mengangguk.

"jun.. anjir conge, psst.."

junkyu celingukan mencari sumber suaranya dari mana. haruto terkejut ketika sesuatu menyentuh kakinya.

"kamu kenapa?" tanya junkyu sembari menaikan kakinya ke kursi.

duk

"aww," ringis seseorang.

haruto menolehkan kepalanya untuk melihat siapa yang ada di bawah meja. terlihat cengiran tak bersalah dari yang haruto kenal adalah jihoon.

"heheh... salah kaki ternyata," kata jihoon tersenyum canggung menggaruk rambutnya yang tak gatal.

haruto tak suka melihat kebersamaan pacarnya dengan jihoon, dia hanya tak suka saja kalau bisa ia mau lempar jihoon ke kolam yang isinya ikan piranha.

matanya menatap tajam jihoon, seperti jihoon merasakan sesuatu yang tak beres, ia tolehkan wajahnya melihat kekasih sobat sezigotnya.

menggaruk tengkuknya yang tak gatal ia segera mencubit tubuh junkyu. "pindah sana," kata jihoon.

pewaris watanabe semakin menajamkan matanya ketika dengan sengaja jihoon mencubit kekasih.

"njir... serem banget lu sumpah," ucap jihoon pada haruto.

"emang!" itu junkyu yang membalas, haruto? hanya menaikan satu alisnya tanpa mau peduli.

"bener-bener tak iiihh!!" kesal junkyu mengepalkan tangan ke depan wajah haruto.

menurut haruto itu gemas! lucu! dan ia ingin mencubit pipi yang sekarang terlihat gembul dimata haruto.

"kamu lucu," pewaris watanabe mencubit pipi junkyu setelahnya, buat yang dicubit me-merah malu.

"gak jelas!"

"idieh si najis," gumam jihoon melihat sahabatnya yang dimabuk asmara.

"gue juga mau maksudnya," lanjut jihoon dalam hati. "gue hidup di dunia cuman jadi pelengkap ekosistem aja kali ya?" ucap jihoon tanpa dipedulikan oleh love bird di hadapannya.

...

jika mereka sedang bermain film mungkin lagu Maliq D'essentials menari akan menjadi backsound, keduanya benar-benar seperti dimabuk asmara.

lelaki berkelahiran virgo terus berceloteh tentang hal apapun, wajahnya pun ia dekatkan dengan kepala haruto supaya bisa mendengar, tangan yang awalnya tidak memeluk pun, tunggal watanabe mengambilnya untuk memeluk perut dirinya serta mengusap sesekali.

junkyu benar-benar dibuat jatuh hati! apa benar jatuh hati semenyenangkan ini? ia bahkan baru mengalaminya hari ini, dengan haruto apalagi, orang gila mana yang menolak?

"jangan galak-galak sama jihoon," ucap junkyu mengerucutkan bibirnya.

"kenapa?"

"kasian."

haruto terkekeh, sahabat yang tidak bisa dikatakan sahabat, tapi mungkin ini kisah persahabatan mereka.

"jangan lucu-lucu," ucap haruto mengelus kembali tangan junkyu yang berada diperutnya.

"engga ada yang lucu."

"kamu."

hanya percakapan seperti itu bisa membuat kupu-kupu berterbangan diperut, bergejolak aneh dan dada yang seolah ingin membuncah mengeluarkan sesuatu yang tak tahu apa.

"jihoon itu temen aku dari kecil, jadi gausah cemburu," lanjut junkyu.

"iya," kata haruto sedikit malas.

"iya apa?"

"iya aku sayang kamu."

"akh," ringis haruto ketika junkyu mencubit pinggangnya.

"suruh siapa jail, gamau!"

"sayang kamu juga."

haruto benar-benar bawel, meminta bibirnya untuk dilakban, walau lain dikata lain dihati. dia menyukai afeksi haruto, ucapan haruto padanya.

"mau tau sesuatu ga?"

"apa? kamu sayang aku?" kekeh haruto bebal.

junkyu hanya mencubit tanpa mau merespon. "ketemu kamu itu gak ada dilist aku."

"sama."

"nyebelin anjing," kesal junkyu, haruto di depan tertawa, senang sekali menjahili junkyu seperti ini.

"aku pernah mikir, kok kaya sial banget yaaa punya masalah ama pewaris watanabe, nyebelin! gamau kalah, suka maksa lagi," kata junkyu menjelaskan dengan kesal, haruto diam karena itu kenyataan walau dirinya pun kesal mempunyai sifat itu.

"tapi setelah aku jalanin, ternyata gak seburuk itu dan sekarang aku mikir, kalo kamu emang beneran sial, kamu adalah sial yang aku cinta, thanks udah bikin warna baru," lanjut junkyu lebih memeluk haruto dengan erat.

haruto berhentikan motornya buat junkyu kebingungan, lalu setelahnya pewaris watanabe  memeluk junkyu dengan erat, mendekapnya dalam tubuh haruto, junkyu sangat hangat ia sangat menyukai lebih dari apapun, ia bahkan bisa mengganti candunya terhadap rokok menjadi junkyu.

"i love you," ucap haruto, walau diotaknya penuh dengan kata-kata yang ingin ia keluarkan, hanya tiga kata yang mampu keluar dari bibirnya.

jika ada yang bilang junkyu beruntung bisa mendapatkan hati pewaris watanabe, maka haruto akan berteriak bahwa dirinya lah yang lebih beruntung bisa mendapat junkyu, belajar dari junkyu adalah pengalaman terbaik dalam hidupnya.

jika memang menjadi sempurna adalah bisa dalam semua hal, junkyu mengatakan bahwa sempurna bisa ada untuk saling melengkapi satu sama lain.

"i love you too," junkyu membalasnya.

lagi pelukan haruto semakin mengerat, sebelum hujan mengguyur badan keduanya dan kemudian tertawa.

...

matahari dan pelindungnya 🫡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

matahari dan pelindungnya 🫡

ethereal (harukyu) ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang