19

233 20 3
                                    

pagi yang indah untuk dimulai, walau teriakan terdengar dipenjuru rumah.

"JUNKYU BANGUN, ASTAGA!!! PUNYA ANAK SUSAH BANGET DIBANGUNIN, HARUTO JEMPUT KAMU TUH," teriak bunda pada anaknya, sekarang awal bulan tepat dihari senin, membuat awal minggu yang indah.

haruto merasa hangat akan keadaan rumah yang bising ini, tidak seperti rumahnya yang terasa kosong walau besar.

"haruto sini nak... kamu makan dulu yaa.. bunda bangunkan junkyu si pemalas itu dulu," ujar bunda menyuruh haruto duduk dimeja makan dan bunda yang menuju kamar junkyu.

menunggu beberapa saat, junkyu keluar dengan wajah bantalnya, terlihat lucu dimata pewaris watanabe, membuatnya semakin jatuh hati.

"malu jun, ada pacar tapi muka ileran gitu," kata bunda menyimpan piring berisi telur serta ikut duduk diantara dua anaknya.

"biarin wlee," ejek junkyu menyuapkan nasi gorengnya.

"kalo telat jangan salahin bunda loh yaa," sebab selama anaknya telat, pasti dan selalu menyalahkan bundanya yang katanya tidak membangunkan lebih awal. anak durhaka.

"sekarang kan bareng haruto wlee," balas junkyu sembari menatap haruto dengan senyuman. senyum yang menurut tunggal watanabe adalah senyum pertama kalinya.

"jangan bucin," bunda berujar membuat junkyu tertawa.

"haruto, kamu makan yang banyak yaa, kalah kamu sama junkyu gembrot gitu badanya," kata bunda mengejek.

junkyu menggerut wajahnya tak suka. "aku gak gembrot, ini ideal, ya kan haruto?"

haruto bingung mendapat dua tatapan yang seolah menyuruh untuk berpihak pada salah satu.

"iya sayang," pilihan terakhir haruto, membuat junkyu kesenengan sedang bunda menatap anak barunya tak percaya.

"oke bunda kalah," kata bunda merajuk.

keduanya bersitatap dan tersenyum. "bunda kita yang cantikk... restuin kita kan?"

bunda mana yang tak bisa menolak jika kedua putranya bertingkah selucu ini. benar-benar pagi yang indah.

...

pernah mendengar bahwa ucapan orang tua pasti benar adanya? karena sekarang, mereka berdua terlambat seperti yang dikatakan bunda, junkyu mengeluh merengek manja pada sang kasih, beda dengan haruto yang lebih memilih untuk diam.

"bapak~~ bukain yaaa," rengek junkyu pada pak agus.

"eh kamu junkyu sudah lama ya?" balasnya dengan senyuman.

"tumben kamu telat lagi," lanjut pak agus sedikit heran karena tidak melihat tingkah aneh junkyu lagi.

sebenarnya haruto bisa saja langsung masuk, toh dia pewaris watanabe, perintah siapa yang bisa menolak? tapi kali ini ia akan mencoba dihukum bersama pacar resminya.

"pak~ bukain aja yaa.. gak liat di pinggir aku siapa?"

bapak menoleh haruto pun begitu, tapi tatapan haruto menyuruh pria paruh baya itu untuk tak membuka gerbang.

junkyu fikit ia dapat previlage dari haruto tapi nyatanya tidak!

"kamu kok diem aja sih?" kata junkyu kesal, seperti haruto memang ingin dihukum.

haruto hanya mengedikan bahunya, membuat junkyu kesal dua kali lipatnya.

tak perlu dihitung jiwa nasionalisme junkyu saat ini, karena sepertinya sudah mencapai 100 persen.

panas, itu yang dirasakan saat ini, keringat sebiji jagung sudah melewati dahinya beberapa kali.

"kirain dapet previlage," kata junkyu kesal.

"aku mau dihukum bareng kamu," balas haruto, terdengar romantis padahal menyebalkan dimata junkyu.

"apa faedahnya coba dihukum gini! capek, panas semua dirasain, ini pertama kalinya kan buat kamu!" balas junkyu.

haruto tersenyum mendengar kata asing yang dikeluarkan pacarnya.

"iya pertama kalinya buat aku," tersenyum.

haruto berpindah tempat agar matahari tak berkontak langsung dengan kulit junkyu, pun tangan haruto yang seharusnya hormat malah ia halangi untuk menutupi wajah sang kasih.

"IHH!! tangannya yang bener coba! makin dihukum nanti," kata junkyu.

"aku gak mau kamu kepanasan," jawab haruto lembut sembari mengusap keringat junkyu menggunakan bajunya.

membuat lelaki lucu itu salah tingkah serta wajah yang sudah memerah kian memerah. jadi ini alasan jika dihukum berdua lebih menyenangkan? biarlah hukuman mereka tambah lama. dasar remaja bucin.

...

junkyu tak kuat! ia seperti menarik kata-katanya kembali, ia kelelahan sampai mampus! beruntung hanya hormat ke bendera tak disuruh memberihkan toilet atau bahkan seluruh lab di sekolah, bisa pingsan kesekian kalinya dia.

"nih sayang, minum," haruto memberi junkyu sebotol air mineral.

"thanks!" haruto hanya mengangguk.

"capek?" tanya haruto mengipasi wajah junkyu, walau keadaan dia tak jauh berbeda.

"pake nanya!" balas junkyu setengah kesal, kenapa kalau udah hawa panas bikin pengen marah-marah mulu ya? apa cuman dia yang begitu.

"sorry," haruto seperti merasa bersalah.

"gapapa, lumayan seru kok kalo dihukumnya bareng kamu, aku dijagain soalnya," kekeh junkyu menggoda haruto.

haruto dengan gemas mengacak rambut junkyu.

"pstt.. junkyu..."

....

dihukum berdua sama pacar emang lebih seru ya?

dihukum berdua sama pacar emang lebih seru ya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

watanabe bucin haruto

ethereal (harukyu) ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang