1

665 30 2
                                    

Junkyu sedari tadi hanya menggerutu, seharusnya dia sedang leha-leha di kasur empuknya itu, tapi sang ibunda malah menyuruhnya pergi ke minimarket sekedar membeli gula yang katanya habis.

Padahal bisa saja belinya besok, tapi karena gula tersebut dibutuhkan malam ini, terpaksa mau tidak mau Junkyu harus pergi.

"lalalalaa..."

Walau mulut lucu Junkyu menggerutu, alunan nada keluar juga.

Transaksi terakhir sudah selesai, selain membeli gula, dia menyempatkan untuk membeli sedikit camilan untuk ia makan, itung-itung hadiah karena udah beliin gula malem-malem.

Saat mulutnya sibuk dengan ice cream, dirinya tak sengaja melihat seorang lelaki yang duduk di ayunan sendiri.

Dia sebenarnya takut, ini sudah malam tapi ada perawakan tinggi yang sangat menakutkan, walau begitu proporsi badannya nenurut junkyu sangat atletis.

dia menggelengkan kepala mngurusir fantasi liarnya, lalu kembali melanjutkan perjalanan ke rumah.

....

Senin pagi, sungguh hari yang dibenci pria Kim, sang bunda sudah membangunkannya dengan cara apapun, bahkan panci sengaja ia jatuhkan di sebelah anaknya, tapi yang dibangunkan tak kunjung bangun.

"bunda potong juga ya uang jajan kamu," yaa jurus terakhir, dan terbukti si tunggal Kim langsung bangun.

"bunda pastiin kamu telat dan dihukum!! sana mandi berangkat gausah sarapan."

Sungguh, Junkyu sangat membenci hal seperti ini, jika bunda marah maka akan terus berkelanjutan, dan jurus terakhir Junkyu adalah merengek minta dimaafkan. hasilnya lihat saja nanti.

...

terbukti, ucapan orang tua benar dikabul, Junkyu benar-benar terlambat, sangat. Hukumannya adalah membersihkan serta hormat pada bendera seminggu penuh.

katakan kasihan pada tulang-tulang Junkyu, yang mungkin akan encok. dia kan remaja jompo.

dirinya sedang di toilet, membersihkannya sambil menggerutu. "Ini toilet apa apa sih, bau amat."

"mulai hari ini gue bertekad sama diri sendiri supaya dengerin kata kata bunda!" kata Junkyu yakin.

huhh, lihat saja sore nanti.

...

pekerjaannya baru selesai, tapi penderitaan seorang Kim Junkyu belum selesai selain membersihkan toilet, kan ada satu hukuman lagi, yaitu hormat pada berdera sampai istirahat.

Jujur saja, semua badannya serasa mati rasa, terlebih dia belum sarapan tadi pagi, tapi semarahnya bunda sama anaknya itu, masih ada rasa perduli.

yaa orang tua mana yang tidak perduli pada anaknya?

buktinya saja, bunda malah memberikan bekal untuk anak satu satunya itu, mungkin bunda tak mengizinkan anaknya sarapan di rumah supaya tidak terlambat, walau akhirnya terlambat juga.

sambil menunggu es jeruknya, Junkyu memakan lahap masakan bunda, huhh masakan terenak sepanjang masa.

"DORRR!"

"JIHOON MAHHH!" latah Junkyu, dan hampir seisi kantin melihat pada sahabat sejoli itu.

"EHH? sorry gak sengaja," ujar Jihoon tak merasa bersalah.

"sorry sorry, kaget tauu huaaa," tangis Junkyu.

entah Junkyu yang memang lagi sensitif atau emang pure kesalahan Jihoon.

"Lo kok nangis sih Kyu?" tanya Jihoon.

"menurut lo aja gimana, cape tau gue tuh, abis bersihin toilet sama hormat ke bendera, terus dengan gak tau dirinya lo kagetin gue mana mukul punggung gue lagi, tambah sakit batin sama fisik," jelasnya panjang kebar.

Jihoon mendumel dalam hati, sungguh jika keadaan Junkyu sedang tidak memprihatinkan, dipastikan mulut Junkyu yang mengkrucut akan ditarik paksa oleh Jihoon.

"yakan gue gak tauu, maaf deh maaf," terpaksa Jihoon yang mengalah.

"yaudah."

...

ethereal (harukyu) ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang