*.•♛⛧♛⛧♛•.*
Hari ini mungkin akan menjadi hari terburuk yang pernah mereka jalani. Susana mendung dengan angin kencang seakan ikut berduka atas kepergian dia orang hebat ini.
Pilu rasa nya, menatap dua kuburan baru bertuliskan nama kedua teman mereka dengan bunga segar di atas nya.
Suara isak tangis kembali terdengar, tak hanya dari mereka tapi juga dari orang orang yang datang.
Orang tua mimael dan Devan tak kuasa menahan air matanya menatap makam sang anak. Dengan suara pilu sang ibu mengusap nisan sang anak.
"Nakk .... kenapa kamu ninggalin ibu... Ibu sayang sama Devan.. Kenapa devan ninggalin ibu..."
"Mikael .... Kalo tau bakal begini mama ga bakal ngizinin kamu tinggal sendiri nakk... Maafin mama, Mama sayang sama kamu"
Wajah sebam dan tubuh lemah nya terlihat sangat menyedihkan. Membuat para kerabat mau tak mau harus membawa orang tua mikael dan Devan untuk kembali pulang menenangkan diri.Kini hanya tersisa mereka ber 12 -ohh maaf, mereka ber 10 yang berada di makan Devan dan mikael.
Tak ada yang berniat untuk melangkah menjauh, Sungguh. mereka tak sanggup jika harus meninggalkan dua manusia baik ini.
"Dev, di hari ulang tahun lo seharusnya kita yang ngasih kejutan, kenapa malah lo yang ngasih kejutan buat kita semua, wkwkwk btw kejutannya sakit bgt ya, ultah lo kali ini benar benar bikin kita trauma"
"selamat ulang tahun devano Aditya bakti"
Jujur saja mereka masih ingin berdiam di tempat ini. Bercerita dengan makam keduanya yang tentu tidak bisa lagi menjawab.
Namun terkadang keinginan tak sesuai dengan apa yang terjadi, langit mendung mulai menurunkan air air nya.
Membuat mereka dengan berat hati harus meninggalkan tempat ini.
Sebelum benar benar pergi, mereka semua duduk melingkar sembari memegang makan sang teman.
"Devan, cio... Kami pamit ya"
"Makasih udh mau jadi teman kita semua"
Semua kini sudah berada di rumah masing masing.
Juan memasuki kamarnya, memandang lemah seisi kamar itu.
Biasanya jam segini dia asik bercerita bersama mikael, namun kini semua nya hampa. Hanya kesunyian yang ada.
Ia berjalan ke ranjangnya dan langsung merebahkan tubuhnya.
Matanya terasa sangat berat sekarang, mungkin karna kebanyakan nangis.
Mata pemuda itu perlahan tertutup dan tertidur tanpa mengganti bajunya terlebih dahulu.
Jorok? Juan tak peduli, ia hanya ingin mengistirahatkan kepalanya sekarang.
Hari berat untuk seseorang yang masih dibawah umur sepertinya ternyata melelahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST || TREASURE 12
Misteri / Thriller"Pelakunya ada di antara kita" Kehidupan pertemanan 12 pemuda terjalin kuat sebelum sebuah fakta datang menghancurkan mereka. Bisakah semua ikhlas? Di antara kita 'Who?'