LOST || TREASURE 12

34 |➷ LOST

*.•♛⛧♛⛧♛•.*

Hari ini semua terasa semakin memburuk. Sangat asing seakan tak ada pertemanan antara mereka.

Langit sore menyambut. Jeo berjalan sendirian menuju kediaman daniell.

Ia masih kepikiran dengan ucapan Jayden kemarin, tak mungkin jika ia hanya diam saat ucapan Jayden mulai melantur.

Entah mengapa perasaan jeo tidak enak, seperti ada sesuatu yang mengganjal di hati nya. Seakan ada sesuatu yang tak beres di sekitar sini.

Sial, perasaan nya ternyata bebar. Sesosok bayangan dengan jelas terlihat dari dalam rumah juna.

Semenjak marak nya kasus pembunuhan, para warga pergi meninggalkan perumahan ini. Jeo pun berniat pergi namun tak mungkin bagi nya.

Harus ada nyawa yang hilang.

Alis nya mengerut heran, bukan kah rumah juna telah kosong? Lalu siapa yang ada di dalam?

Jeo memberanikan diri untuk mendekat. Tubuh nya diam membeku melihat siapa pemuda yang ada di dalam rumah itu.

"L-lo?..."

Ia menoleh dengan tatapan licik nya, memandang intens jeo yang ternyata berhasil masuk ke dalam prangkap.

"upss ketahuan deh"

"J-jadi lo yang..."

"Iya, sesuai dengan dugaan lo. Gw yang bunuh juna"

Jeo diam tak percaya, demi apa pun hati nya sangat sakit.

"Alasan nya? Karna gw dendam sama saudara tiri gw itu dan lo pun tau itu"

Tubuh jeo bergetar "Ris... Lo kok jahat banget?" Bahkan suara nya pun ikut bergetar

"Jahat? Ini ga seberapa, tunggu sampai lo liat apa yang terjadi di rumah daniell"

Jeo berlari dengan cepat meninggalkan harris yang masih tersenyum licik ke arah nya.

Jantung nya berdegup lebih kencang sekarang.

Jeo membuka paksa pintu rumah daniell berusaha mencari sang pemilik rumah. Namun sayang, sepertinya jeo telat.

Daniell terbaring lemah dengan darah di sekujur tubuh nya. Sorot mata nya benar benar tak bersinar.

Air mata nya perlahan mengalir, memeluk tubuh tak bernyawa itu dengan isak tangis yang mulai terdengar. Kondisi rumah daniell benar benar berantakan.

"Bang... Maaf, maaf gw telat"

"SIALANN!!"

Ia terbawa suasana hingga akhirnya seorang pemuda lain berhasil menyadarkan pikiran jeo.

Pikiran nya tak bisa Ia kendalikan, semua ada di kepalanya. Jeo berlari ke luar rumah mencoba mencari bantuan.

Siall, bahkan jeo lupa jika semua warga di sini sudah pergi hanya menyisakan mereka mereka saja.

Belum lagi perumahan ini yang cukup jauh dengan pemukiman warga lain nya, lalu bagaimana jeo mencari bantuan. Bagaimana dengan teman teman nya.