27. Baikan?

3.2K 337 9
                                    

Sorry kalo ada typo
.
.
.
.
.
.

Jennie membawa Jungkook ke apartemen. Jennie menepuk-nepuk punggung Jungkook. Lelaki manis itu menangis sejak tadi. Mungkin karna dia sedang hamil jadi dia lebih sensitif.

"Kookie sayang banget sama Tae Nini. Tapi Tae udah ga sayang kookie lagi. Tae cuma sayang anaknya aja"

"Shh bunny sudah yaa,Nanti matanya sakit. Minum dulu" Jennie menggelap keringat di pelipis dan leher Jungkook.


Jungkook meminum air yang diberikan Jennie kemudian kembali menangis sambil memeluk sepupu suaminya.

"Coba cerita ke Nini. Kookie kenapa" Jungkook menatap Jennie takut.

"Mau cerita tapi janji jangan marah yaa" Jennie mengangguk. Jungkook yang awalnya duduk langsung berbaring di kasur Jennie.

Jungkook menceritakan semua yang terjadi kemarin. Sampai hal terkecil pun dia ceritakan pada Jennie.

Jennie mengepalkan tangannya mendengar cerita Jungkook. "Kim Taehyung bangsat"

"Padahal kan Kookie mau dipeluk Buna aja, Kemarin malam pengen peluk Tae tapi Tae ga peluk kookie.mau minta tapi nanti ngerepotin lagi .Kookie ga suka Taehyung Nini"  Jungkook kembali menangis tersedu-sedu.


Handphone Jungkook bergetar. Taehyung yang menelfon Jungkook. Dia hanya melirik sekilas ke arah handphone nya dan menendang benda mahal itu.

"Gamau sama Taehyung" gumam Jungkook. Jennie dengan setia mengelus rambut Jungkook. Lama-lama Jungkook mengantuk dan tertidur. Jennie yang awalnya tersenyum melihat Jungkook langsung terdiam saat mengingat cerita Jungkook.

Jennie menelfon Taehyung. Taehyung yang memang sedang menghubungi Jungkook langsung mengangkat panggilan Jennie.

"Ke apartemen"

Jennie langsung mematikan sambungan telpon nya.

Tidak lama kemudian Taehyung dan Lisa masuk ke dalam apartemen Jennie. Jennie yang sudah emosi langsung mencengkram kerah baju Taehyung.

"Sayang tenang, jangan gini" Lisa memegang tangan kekasih nya.

"Kamu tuh goblok tau ga-" Taehyung menatap Jennie tajam.

"Maksud kamu? Saya lebih tua dari kamu Jennie, hargai saya sebagai kakak sepupu kamu" Jennie tambah emosi.

"Gue bisa hargain lo kalo lo hargain istri lo. Ngapain lo ngomong begitu ke dia? Taehyung lo tau keluarga nya kayak apa. Dia cuma mau perhatian lebih dari ayah buna. Kemarin Anak lo pengen disuapin Buna, tapi lo ga bolehin dia disuapin Buna. Dia pengen peluk lo, nyuruh lo buat usap perut dia, tapi karna ga mau ngerepotin dia ga minta sama lo. Lo bilang gitu mikir ga sih? Bisa-bisanya lo ngomong gitu ke istri lo sendiri yang bahkan lagi hamil Taehyung, Jungkook lagi hamil. Dan lo Anjing emang lo ya bangsat" Jennie menangis. Dia sangat emosi. dadanya naik turun.

"Tega lo nyakitin perasaan Jungkook. Lo tau istri lo tuh hati nya lembut. Lo pikir dia ga nangis waktu lo bilang gitu? Dia selalu nangis Taehyung. Tapi dia ga mau nangis depan lo. Dia pengen nunjukin kalo dia bisa tanpa lo. Walaupun dia marah dia siapin keperluan lo tapi lo kayak tai ya anjing. Dia nangis dari tadi pagi bangsat, lo pikirin perasaan Jungkook dong" Jennie tidak sanggup. Dia sudah menangis tersedu-sedu. Taehyung hanya diam terpaku mendengar semua perkataan sepupunya.

"Lo ga usah deketin Jungkook. Awas gue liat lo deket-deket dia" Jennie memberi peringatan.

"Jennie tenang ya" ternyata pasangan Chanbaek dan kedua orang tua Taehyung ada di sana juga. Mendengar semua perkataan Jennie.

Suami Ku Bukan Orang Sembarangan{Taekook}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang