Pagi Harinya di Sekolah Bluelock. Ramainya Tempat Itu Membuat Orang-Orang Yang Melihat Seketika Penasaran. Apa Gerangan Yang Membuat Orang' Berbondong-bondong Datang Ke Sekolah Megah itu? Well, Sudah Sepatutnya Tempat yg Terbuka Untuk Umum Dikunjungi Orang Lain Kan.
Sejak pukul delapan dini Hari, Banyak Yang Datang Tanpa Persyaratan. Dari Warga Lokal, Siswa Siswi Sekolah Lain, Atau Ada Juga Orang Rondom Yang Kebetulan Melihat Ikut Masuk Mengikuti Yang Lain. Jujur Saja, Sekolah Mereka itu memang Memikat Perhatian
Semua Sisi Keramaian Tidak Luput Dari Pandangan Isagi, Dari Atas Sini. Manik Samudra Itu Tampak Masih Ragu Untuk Turun dan Berjalan Di Tengah-tengah Keramaian di Bawah saja. Nyatanya Isagi Lebih Cepat Terkuras Energi Jika Terlalu Lama di Keramaian. Entahlah, Itu Seperti Penyakit Bawaan Untuknya
Laki-laki Itu Menghela Nafas Kasar, Menatap Jengah Pemandangan Di bawahnya "Pengen Turun. Bachira Mana sih?" Gumamnya.
Brak! / "Isaa!"
Isagi Menolehkan Kepala Saat Namanya Terpanggil. Menyahut Sapaan Itu "Nah, Panjang Umur. Loh Kok.? Lu Udah Jajan Duluan?"
Mimik isagi Berubah Heran Saat Melihat Setumpukkan Jajanan Berada Di Gendongan Bachira. Jadi, Dia Sudah Duluan Jalan' Tanpa Dirinya?
"Hehe, Enak Soalnya Jajanan Buatan (Name). Isa Mau?" Laki-laki itu Menawarkan, Menyodorkan Makanan Yang ada di gendongnya namun langsung Direspon Gelengan Singkat Dari Sang Empu "Tidak Terimakasih, isa Lagi Ga Mood Makan. Ayo Turun. Kalau bisa Ketemu Reo atau Nagi"
Balasan itu ditanggapi dengan anggukan Bachira. Lalu Pemuda itu lanjut dengan jajanannya sembari mengikuti Si blueberry, "Di halaman Depan Rame loh, yakin Mau ke sana Sa?" Tanyanya Di Tengah jalan.
Sang empu menghela Nafas, "Tentunya Tidak, Untuk sekarang kita jalan' di Dalam gedung aj Ya?"
"Oke deh, chira si terserah Asal bareng isa~" senyum sumringah Terbentuk Jelas di bibir Bachira, Ad sedikit Efek Bunga' di sekitar Wajah Polos bak Bayi itu. Mungkin sesakin bersemangatnya.
○ ○ ○
Tidak lama Kemudian, Kedua Upin ipin itu Sampai Ke Tempat Yang Membuat Mimik isagi Berubah Konyol. Tiba-tiba Saja dia Di seret Ke Salah Satu Stan Yg membuat mood nya Turun Entah Kenapa. Yg jelas, Tempat Ini Bukan tempat yg ingin di kunjungannya untuk sekarang.
Di Tanyalah Sosok Yg Membawanya Kemari, "Chi, Lu Yakin? Dari semua Tempat Kenapa Harus ini Coba?"
Bachira Menoleh Pesat, Justru Menatap dengan Antusias. "Iya dong, seru Tau Uji Nyali Gini!" Balasnya, Kembali Mengalihkan Pandang Ke Arah Tenda Hitam Bertuliskan 'Rumah Hantu' di Atasnya. Jawaban Sang Sahabat Semakin Menurunkan Mood Sang Empu. Ingin rasanya Ia Jauh' dari sini..
"Masih Pagi Chi..bukannya lu Yang paling Takut Soal Beginian?"
"Hm? Oh—Ga kok Klo pagi gini, Hantunya Palingan Teman' kita Kan"
"Ga, maksudnya Lu Orangnya Paling Kagetan!"
"Ahahahaha...G-Ga Juga. Terpaksa Juga Sih.."
"Karena Dare dari Reo."
Isagi Memijat Pelipisnya, "Kenapa Di Terima Sih Darenya? yg Repot jadinya Juga Lu Kan"
"Ga bisa Saa, kalau Chira Berhasil Bakal di Jajanin Sebulan Sama Reo. Kapan lagi Ya kan Di Jajanin Sama Anak Holang Kaya?"
"Ck, itu bukan dare lagi Tapi Disogok!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗕𝗮𝗱 𝗥𝗼𝗺𝗮𝗻𝗰𝗲. ☙ 𝗞𝗮𝗶𝘀𝗮𝗴𝗶 𝗘𝗿𝗮!
RomanceBlueLock, Local AU. 𝗸𝗶𝘀𝗮𝗵 𝗥𝘂𝗺𝗶𝘁, 𝗞𝗼𝗺𝗽𝗹𝗲𝗸𝘀, 𝗗𝗮𝗻 𝗠𝗲𝗻𝗴𝗵𝗮𝘆𝘂𝘁𝗸𝗮𝗻 𝗨𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗞𝗲𝗱𝘂𝗮𝗻𝘆𝗮. Si manis dan si pemain. Dua kata berlawanan Untuk mendeskripsikan mereka berdua. isagi dan Kaiser, Kedua sejoli Sesama jenis i...