25) Terjebak

213 26 3
                                    

Paginya.

Seperti Biasa. Seperti Manusia Biasa. Cara Memulai Hari Tidak Jauh berbeda dengan Hari-Hari yang Sebelumnya. Namun, Tidak ada Kata Bosan Untuk Sang Pemuda Daripada berbeda Tapi Gerah Rasanya.

Ah, sial.

Pagi-Pagi Memikirkan Michael Kaiser Pasti Adalah Pertanda Kesialan.

Dengan mengacak-acak Surainya, Buyar-lah Lamuan Isagi Sejak Pijakan Kaki Menyentuh Area Sekolah. Pada umumnya Menyapa Orang-Orang Yang Dikenalinya Entah Itu Lelaki Atau Gadis.
Awalnya, Isagi Hanyalah Murid Biasa dengan Pertemanan yang Lumayan. Prestasi yang Biasa-biasa Saja Apalagi Reputasi.
Bisa dibilang, Dianggap Diantara Tidak dan Ada

Tapi Kenapa Harus dipertemukan oleh Seorang yang merepotkan.
Siapa sangka, bukan. Dipertemukan oleh Seorang Michael Kaiser: Orang Yang di Idam-idamkan Semua Kaum Hawa, Reputasi Baik Dan Terkenal di satu Gedung ini.

Andai Isagi Tidak menantangnya waktu itu.

"Pagi, kak! Ga bareng Kaiser??"

"Cihuy~ langgeng terus Ya Kak! Berjaya Kaisagi!"

"Hehe, udah berapa lama kak??"

Agar Tidak Berakhir seperti ini.

Entah dari mana berada Rumor Menyebalkan seperti ini. Menyebalkan dan sangat FOMO. Kalau bisa Ia Ingin sekali berenkarnasi Menjadi burung Atau Sejenisnya agar Tidak Perlu Rumit-Rumit Memikirkan jalan Hidup, Cita-cita Atau Apapun itu.

Namun, Angin Pagi Menyadarkan Kehidupannya Sekarang, Merinding. Tengkuknya Tegang Seolah ada yang memasang sepasang mata Hanya padanya dan untuknya.

Isagi berusaha celingak-celinguk Siapa yang Sudah Menaruh Atensi Se-intens itu Hingga Tubuhnya bereaksi Terganggu. Percakapan Ramah yang dibawakan Siswi-siswi Primadona didepannya Seakan Menjadi Gelembung di udara.

Si blueberry, dengan Penuh Kecurigaan Melirik Ke Ujung Parkiran yang ada Di sebelah Kirinya, "Ah..Sial." Yang benar Saja? Sejelas dan Secepat ini?
Dengan Kecanggungan, Isagi Menerobos beberapa Siswi itu Mencoba Tetap Memberi Senyuman Baik Meskipun dirinya Ditekan Oleh Intimidasi.

Matanya yang diselimuti Oleh Kebiruan yang Tajam. Hanya melekat dan Terkunci Hanya Pada Satu Sosok yang sama selalu, Tidak pernah berkedip Begitu Pula Senyuman yang masih Menjadi Misteri. Wajahnya Familiar, Namun Tidak dengan Aksinya.

"Zu süß, Yoichi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Zu süß, Yoichi."

○ ○ ○

Benar kata Ness. Menjauh lebih baik Daripada Mengamati. Langkahnya Pun sampai Was-was Memikirkan Bagaimana Tatapan Kaiser yang Jelas-Jelas Seperti Ingin Menerkamnya Hidup-Hidup Entah Karena Apa Salahnya. Ini Aneh, Biasanya dia akan datang menempel seperti Debu. Namun Sekarang Menjauh dan memerhatikan Dalam Diam,

Jujur, jika begini kelakuannya, ini akan Jauh Lima kali lipat lebih Buruk.

Sebab:

𝗕𝗮𝗱 𝗥𝗼𝗺𝗮𝗻𝗰𝗲. ☙ 𝗞𝗮𝗶𝘀𝗮𝗴𝗶 𝗘𝗿𝗮!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang